Kronologi Gudang Logistik BPBD Bali Terbakar, Tak Ada Korban dan Kerugian Capai Rp7,9 Miliar
Mayoritas yang terbakar kasur dan masker bantuan donatur saat penanganan Covid-19, terbanyak dari Temasek Singapura.
Kebakaran diduga karena korsleting listrik.
Kronologi Gudang Logistik BPBD Bali Terbakar, Tak Ada Korban dan Kerugian Capai Rp7,9 Miliar
Kebakaran terjadi di gudang logistik Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali di Kelurahan Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali. Peristiwa itu terjadi pukul 12.04 WITA.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar, I Made Tirana mengatakan enam unit mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan memadamkan api.
"Api dipadamkan setengah jam kemudian," kata Tirana saat dikonfirmasi Rabu (26/6).
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menjelaskan kronologi kebakaran yang menghanguskan lantai dua gudang logistik tersebut. Kepulan asap terlihat di lokasi.
Tiga personel BPBD Bali sebenarnya melakukan upaya pemadaman dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
"Mereka membuka pintu dan langsung menuju sumber api di lantai dua, namun karena asap begitu pekat, apar tidak efektif dan kami langsung mengontak Damkar Kota Denpasar," ujar Rentin
Kemudian lima menit kemudian, petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Denpasar dengan gerak cepat menerjunkan tiga armada sehingga api berhasil dijinakkan dalam waktu 1 jam 20 menit.
Saat kejadian gudang dalam keadaan kosong karena personel sedang melaksanakan pelatihan simulasi tanggap darurat di Margarana, Kabupaten Tabanan, Bali. Namun kerugian yang timbul akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp 7,9 miliar.
“Kerugiannya kami sudah inventarisir. Untuk gedung diperkirakan senilai Rp1 miliar dan logistik yang terbakar mencapai Rp6,9 miliar,” ujarnya merinci.
Dugaan awal, kebakaran dipicu percikan api yang bersumber dari korsleting listrik. Percikan api kemudian membesar karena banyak tersimpan material mudah terbakar seperti kasur dan masker yang merupakan bantuan donatur saat penanganan Covid-19, terbanyak dari Temasek Singapura.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra memastikan pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali tidak mengalami gangguan pascamusibah kebakaran.