1.000 Lebih Lapak Pedagang Pasar Leuwiliang Ludes Terbakar, Penyebab Diduga Korsleting Listrik
Kebakaran bermula di belakang Blok B Pasar Leuwiliang, yang berisi kios-kios sembako serta sayuran.
Hingga pagi ini, api terlihat masih berkobar.
1.000 Lebih Lapak Pedagang Pasar Leuwiliang Ludes Terbakar, Penyebab Diduga Korsleting Listrik
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, menyebut lebih dari 1.000 lapak pedagang ludes terbakar saat kebakaran melanda Pasar Leuwiliang.
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) pun masih terus berupaya memadamkan api hingga Kamis (28/9) pagi. Terlihat beberapa titik api masih berkobar di dalam gedung pasar.
Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan mengungkapkan, kebakaran terjadi di Blok ABK dan Blok CBK, yang berisi komoditas mudah terbakar, seperti pakaian dan sembako.
"Kita terus koordinasi dengan damkar, PDAM untuk menyuplai air agar titik api bisa segera dipadamkan," kata Haris.
Kata Haris, objek yang terbakar terdiri dari 550 kios, 580 los, auning 450 lokal dan PKL 35 lokal. Haris juga tengah melakukan investigasi untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran ini.
"Dugaan sementara akibat korsleting listrik. Kita masih lakukan investigasi atas kejadian ini," kata Haris.
Sebelumnya, kebakaran hebat melanda Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Rabu (27/9) malam. Warga yang berada di sekitar pasar pun berlarian menyelamatkan diri.
Dalam video yang beredar, api mulai terlihat sekitar pukul 20.00 WIB dan semakin membesar hingga berita ini ditulis. Api dan asap pekat pun nampak membumbung tinggi ke udara.
Kapolsek Leuwiliang, Kompol Agus Supriyanto menjelaskan, kebakaran bermula di belakang Blok B Pasar Leuwiliang, yang berisi kios-kios sembako serta sayuran sekitar pukul 20.00 WIB.
"Saat ini masih menyala, tapi sudah mereda apinya. Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban, proses pemadaman juga masih berlangsung."
Kata Kapolsek
Menurut Agus, terdapat puluhan kios pada blok tersebut. Di pun memperkirakan bahwa seluruhnya telah habis terbakar. "Jadi saat kebakaran memang sudah tidak ada aktivitas. Sudah nggak ada yang dagang, sudah tutup," kata Agus.
Menurut Agus, kebakaran pertama kali diketahui petugas piket patroli pasar yang melihat adanya api di belakang Kios B. Kemudian, melapor ke Babinsa setempat yang diteruskan ke Polsek Leuwiliang.