CEK FAKTA: Hoaks Razia Besar-besaran Karena Banyak Begal Dendam
Yusri menjelaskan, pihaknya tidak melakukan operasi untuk memburu para begal dan geng motor yang dendam. Karena, pihaknya kini sedang menjalankan operasi ketupat Jaya 2020 dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Sebuah pesan berantai beredar luas di pesan media sosial WhatsApp dengan menyatakan, jika aparat kepolisian tengah melakukan razia besar-besaran. Razia itu dilakukan karena banyak begal atau geng motor yang dendam.
Berikut isi pesan berantai tersebut :
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Bagaimana Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran terhadap berita hoaks tersebut? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran melalui fitur Google Image. Menemukan bahwa thumbnail video Youtube merupakan foto dari berita Antaranews.com berjudul “Polisi bebaskan perawat DN tersangka gunting jari bayi di Palembang” yang diunggah pada 13 Februari 2023.
Assalamu'alaikum Wr.Wb
... Info dari temen2 Grab/Go-jek
Bantu bc aja. Mohon perhatian sebentar!
Hati2 utk Wilayah seluruh negara indonesian.
Pihak kepolisian akan melakukan Razia besar2an di semua titik.
Razia dilakukn dgn Gabungan mulai dr Mabes, Polda, Polres hingga Polsek.
Karena banyak kerabat para Pembegal atau Genk motor yang akan membalas Dendam dikarenakan rekan2 mereka banyak yg Tertangkap & Ada juga yang dibakar.
Mereka berkata: "Bahwasannya kami para Pembegal motor akan membalas dendam atas perlakuan masyarakat yang main bakar terhadap anggota kami, bahkan akan lebih Kejam & Brutal di jalanan".
Mereka berjanji setiap ada pengendara sepeda Motor di Pagi sampai Malam & Dini hari akan dibacok dan Dicincang.
Tlg sebarkn informasi ini Bahwa mulai jam 10 Malam Besok s/d dini hari, penduduk dilarang Ber'aktifitas keluar rumah disebabkn adanya Teror Balas-Dendam dr komplotan pembegal dan Genk motor.
Tadi siang kantor Polsek dilempari kertas yang bertulisan "Nyawa harus dibayar dengan Nyawa dan kami akan bertumbuh menjadi Besar"
Para warga dihimbau JANGAN keluar pada Malam & Dini hari utk sementara, Jika TIDAK ada hal2 yg mendesak.
Demikian pesan dr Humas Mabes-Polri.
NB:
Bantu Share yaa Saudara"-Ku..
Demi Keselamatan kwn2 & keluarga kita.
Hati2.
Penelusuran
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membantah dengan isi dari pesan berantai tersebut. Menurutnya, pesan berantai tersebut tidak benar alias hoaks. Karena, polisi tidak melakukan razia apalagi dalam jumlah yang besar.
"Beredarnya pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi tentang adanya razia besar-besaran dari kepolisian. Karena banyak kerabat pembegal atau geng motor yang balas dendam dikarenakan mereka banyak yang tertangkap dan dibakar adalah hoaks atau kabar bohong," kata Yusri, Selasa (28/4)
Yusri menjelaskan, pihaknya tidak melakukan operasi untuk memburu para begal dan geng motor yang dendam. Karena, pihaknya kini sedang menjalankan operasi ketupat Jaya 2020 dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
"Jadi, kami imbau untuk berhati-hati menyebarkan informasi tersebut," tegasnya.
Kesimpulan
Pesan berantai tersebut tidak benar alias hoaks. Karena, polisi tidak melakukan razia apalagi dalam jumlah yang besar.
(mdk/eko)