Cek Fakta: Hoaks SMS dari MUI Ajak Dukung Jokowi
Ketua MUI Kota Medan: Itu hoaks, berita bohong. MUI tetap bersikap independen. Tidak ada instruksi mengatasnamakan lembaga.
Sebagian warga Kota Medan belakangan ini mendapat SMS atau pesan singkat yang berisi ajakan untuk mendukung salah satu pasangan calon pada Pilpres 2019. Ajakan itu mencatut nama Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pesan SMS itu dikirim dari nomor handphone 08116656010. Isinya: “MUI mengajak semua ummat bersatu mendukung jokowi pada pilpres 2019".
-
Bagaimana Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran terhadap berita hoaks tersebut? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran melalui fitur Google Image. Menemukan bahwa thumbnail video Youtube merupakan foto dari berita Antaranews.com berjudul “Polisi bebaskan perawat DN tersangka gunting jari bayi di Palembang” yang diunggah pada 13 Februari 2023.
-
Kapan sebuah kalimat fakta dianggap benar? Fakta adalah pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan dan tidak tergantung pada keyakinan individu.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cek fakta menelusuri kebenaran klaim video tersebut? Penelusuran Cek fakta merdeka.com, mula-mula melakukan penelusuran dengan mengunggah thumbnail ke situs Yandex. Hasilnya, foto Anies yang memakai rompi orange merupakan hasil editan.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
Saat dihubungi, nomor handphone Kartu Halo itu tidak dapat dihubungi. Mesin operator malah meminta penelepon memeriksa kembali nomor tujuan.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut dan MUI Medan membantah mengirimkan pesan itu. Mereka menyatakan tetap netral.
Sekretaris MUI Sumut, Ardiansyah, mengatakan, secara kelembagaan pihaknya tidak ada mengeluarkan instruksi apa pun untuk mendukung pasangan calon atau partai politik (parpol) berkaitan dengan Pilpres dan Pileg.
"Ini disampaikan secara resmi oleh Sekjend MUI Pusat melalui rapat resmi dan pesan Whatsapp ke seluruh pengurus MUI yang harus diikuti oleh MUI se-Indonesia, bahwa sampai hari ini saya pastikan tidak ada memberi dukungan pada siapa pun dan wajib untuk netral," tegas Ardiansyah, Selasa (12/2).
Namun, pihaknya tidak melarang jika ada individu di MUI yang menyatakan dukungan pribadi kepada salah satu pasangan calon atau parpol.
"Artinya MUI tidak memberikan pembenaran terhadap itu. Kalau ada pernyataan dari si pulan atau si pulan lainnya maka itu adalah pribadi. Jadi isi pesan yang menyebar ke warga itu bukan dari MUI," ungkapnya.
Ardiansyah mengimbau umat Islam, khususnya yang menerima pesan untuk klarifikasi terlebih dahulu. Dia juga meminta umat juga harus waspada dalam segala bentuk informasi, agar tidak terjebak hoaks atau kabar bohong.
Sementara, Ketua Umum MUI Kota Medan, M Hatta, juga menyatakan pesan SMS itu hoaks. "Itu hoaks, berita bohong. MUI tetap bersikap independen. Tidak ada instruksi mengatasnamakan lembaga," katanya.
Hatta meminta umat Islam tidak terpengaruh dengan berita hoaks itu, tetap memperkokoh rasa persaudaraan, dan menghindari prasangka, fitnah dan hoaks.
"Gunakan hak pilih dengan baik, jadikan pemilu sebagai kegiatan demokrasi untuk memperkokoh kualitas keumatan kita dengan memilih calon-calon yang juga berkualitas sesuai imbauan Alquran dan hadist. Jangan memilih kucing dalam karung, perhatikan rekam jejak dan visi misinya," tutup Hatta.
Baca juga:
Wali Kota Solo Cerita Posko Prabowo-Sandiaga Kemalingan Karena Sepi
Beredar Video Pria Dukung Prabowo di Ruang Sidang PBB, Ini Klarifikasinya
Sandiaga Ingin Santri Tak Cuma Jadi Ahli Agama, Tapi Juga Jago Dagang
Eks Menteri BUMN Era Soeharto Diskusi Soal Ekonomi dengan Ma'ruf Amin
Mien Uno Sakit Hati soal 'Sandiwara Uno', Ketum PAN Nilai Wajar Ibu Sayang Anak
15 Kabupaten di Papua Rawan Konflik Bersenjata saat Pemilu