CEK FAKTA: Tidak Benar Suara Azan Bisa Melemahkan Virus Corona
Video yang diunggah akun Facebook Steven Haryanto dan mengklaim bahwa suara azan bisa melemahkan virus corona adalah tidak benar. Video itu sebenarnya mengklaim efek tubuh saat mendengarkan azan. Video tersebut beredar sebelum Covid-19 mulai mewabah
Video suara azan beredar di media sosial Facebook. Salah satunya akun Facebook Steven Haryanto, pada 11 April 2020. Akun Steven Haryanto menuliskan narasi bahwa suara azan bisa melemahkan virus corona.
Berikut narasi dalam video tersebut:
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
"Penemuan ilmuwan Eropa..Virus covid19 akan melemah bila didengarkan suara azan... pembuktian dengan teknologi..Allahu Akbar..Boleh percaya Boleh g...
Ditengah semakin merbaknya wabah pandemik virus corona yang penyebaranya kian merata di sekuruh benua baik banua asia eropa dan amerika, kini ditemukan sebuah penelitian di eropa bahwa suara azan dapat meminimalisir penyebaran virus corona. Diketahui virus corona mendengar suara azan wujudnya semakin mengecil, namun jika virus diperdenagrkan dengan suara lainya seperti surar musik terlihat dimikroskop semakin membesar. Sehingga beberapa otoritas dibeberapa pemerintahan mulai mengizinkan serta mengajak warga muslim yang tinggalndi wilayah tersebut untuk mengumandangkan suara azan di rumah mereka masing-masing. Seperti di Brusel negara Belgia, Spanyol, Prancis Jerman dan lain-lain.
Sebelumnya otoritas negara Belgia pernah melarnag semua warga sholat di,asjid untuk memutus mata rantai virus corona. namun kini mereka mengizikan azan berkumandang untuk meningkatkan moral umat islam. Serta guna menangkal penyebaran virus corona dan beberapa wilayah yang ada di eropa mulain digalakan warga muslimnya mengumandangkan sur=ara azan setelah mengumandangkan suara azan mereka mendapat tepukan tangan sebagai aprsiasi atau dukungan dari masyarakat eropa lainya yang tinggal di wilayah eropa tersebut."
Kemudian akun Steven Haryanto menuliskan keterangan dalam pada unggahan videonya:
"Penemuan ilmuwan d Eropa..Virus covid19 akan melemah bila didengarkan suara azan... pembuktian dengan teknologi..Allahu Akbar..Boleh percaya Boleh g..."
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, video suara azan yang mampu melemahkan virus corona adalah tidak benar. Dalam artikel Liputan6 berjudul "Cek Fakta: Video Ini Bukan Bukti Suara Azan Lemahkan Virus Corona COVID-19" pada 16 April 2020, dijelaskan bahwa video tersebut merupakan penggabungan dengan video lainnya.
Penelusuran Cek Fakta Liputan6.com terhadap klaim COVID-19 melemah saat mendengar azan, diawali dengan menangkap layar video pada klaim untuk dijadikan bahan pencarian menggunakan Yandex.
Hasil pencarian menunjukan gambar identik yang ada dalam situs videonews.club. Situs tersebut menampilkan video yang sama dengan klaim, dengan judul "Evidence for tommy" terdapat keterangan waktu pemuatan video pada 2 tahun lalu. Namun, tidak ada keterangan tertulis terkait aktifitas dalam video tersebut.
Judul "Evidence for tommy" terhubung dengam akun Youtube Israr Hussain, dengan keterangan pengunggahan video pada 3 Juni 2018.
Kemudian penelusuran dilanjutkan dengan memutar video tersebut, isinya sama dengan video yang ada pada klaim, isi percakapan dalam video membahas reaksi dalam tubuh saat mendengar azan. Video tersebut tidak menyinggung reaksi COVID-19 saat terdengar suara azan.
Keterangan percakapan dalam video yang membahas reaksi tubuh ketika mendengar azan telah diulas dalam artikel berjudul "This Viral Video About The Effects of Music and the Adhan on the Body is Simply Not True" yang dimuat situs ilmfeed.com, pada 12 Oktober 2016.
Artikel tersebut menyatakan, meskipun benar bahwa panggilan untuk salat bagi umat Islam memiliki efek menenangkan, klaim dalam video ini tidak benar.
Kesimpulan
Video yang diunggah akun Facebook Steven Haryanto dan mengklaim bahwa suara azan bisa melemahkan virus corona adalah tidak benar. Video itu sebenarnya mengklaim efek tubuh saat mendengarkan azan. Video tersebut beredar sebelum Covid-19 mulai mewabah.
Sumber: Liputan6/Pebrianto Eko Wicaksono
(mdk/noe)