Waspada Penipuan Akun WhatsApp Catut Nama Ridwan Kamil, Modus Pinjam Uang
Akun WA tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil
-
Bagaimana Foke memberikan informasi kepada Ridwan Kamil? Kemudian saya bertolak dari kewajiban saya untuk memberikan informasi yang sebanyak mungkin, bekal informasi yang mau dipake syukur, enggak juga enggak apa-apa. Tapi kewajiban saya untuk memberikan informasi sebanyak mungkin mengenai sejarah Kota Jakarta," ungkapnya.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Siapa saja yang Ridwan Kamil ajak mencoblos? Alhamdulillah saya dan istri dan ibu mertua sudah mencoblos melaksanakan kewajiban warga negara untuk mencoblos lima urusan satu pilpres, dua DPD, DPR RI provinsi dan DPRD kota
-
Apa wejangan yang diberikan Foke kepada Ridwan Kamil? "Wejangan-wejangannya, satu, tentu harus amanah ya jadi pemimpin. Kedua, harus mencintai masyarakat dengan segala permasalahannya," kata Foke kepada wartawan, Jakarta, Rabu (4/9).
Waspada Penipuan Akun WhatsApp Catut Nama Ridwan Kamil, Modus Pinjam Uang
Beredar tangkapan layar sebuah akun WhatsApp yang mengatasnamakan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
Nomor WhatsApp tersebut menghubungi banyak orang untuk meminjam sejumlah uang.
Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
Ridwan Kamil menuliskan pada akun IG-nya bahwa apapun yang mengatasnamakan Ridwan Kamil terutama urusan meminjam duit itu adalah hoaks.
"Pokoknya mah, kalo ada ridwan kamil kirim pesan mau pinjam-pinjam duit, fixed itu hoax ya," tulis Ridwan Kamil.
Tips Terhindar dari Modus Penipuan
Di era digital yang semakin berkembang, peluang terjadinya penipuan juga semakin memanfaatkan cara yang canggih. WhatsApp menjadi salah satu aplikasi yang sering digunakan oknum untuk melakukan permainan licik ini.
1. Cek Pengirimnya
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah cek siapa pengirim pesan pada WhatsApp Anda. Apakah itu orang yang mencurigakan atau tidak. Umumnya, oknum penipu menggunakan nama brand atau perusahaan besar dengan penawaran menggiurkan.
Nah, karena teknologi sudah semakin canggih, Anda bisa mengeceknya melalui aplikasi yang menunjukkan nama kontak. Jika terdapat tanda spam, maka kemungkinan besar itu adalah penipu.
2. Jangan Klik Link atau File Mencurigakan
Selanjutnya, penipu biasanya akan mengirimkan link atau file yang mencurigakan. Jika Anda klik link atau file tersebut, Anda akan diarahkan ke situs berbahaya. Modus penipuan ini termasuk jenis phishing, di mana penipu dengan sengaja mengarahkan korban ke situs yang tidak jelas. Lebih detail, phishing adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data pribadi, seperti identitas dan alamat tempat tinggal.
3. Jangan Install Aplikasi Mencurigakan
Mengunduh aplikasi juga menjadi salah satu modus yang dilakukan penipu untuk menjebak korbannya. Biasanya, aplikasi ini tidak familiar dan fungsinya pun kurang jelas. Selain itu, aplikasi yang ditawarkan ini umumnya tidak terdaftar di aplikasi resmi seperti Play Store dan App Store. Maka dari itu, penting untuk selalu mengecek kebenaran pesan yang Anda terima di WhatsApp, terutama dengan nomor yang tidak dikenal.
4. Jangan Memberikan Data Pribadi
Terakhir, jangan pernah memberikan data pribadi Anda dengan cuma-cuma. Ini karena bank tidak akan pernah meminta data pribadi nasabah.
Dilihat dari beberapa pengalaman, biasanya oknum ini berpura-pura menjadi kurir yang memang membutuhkan beberapa data. Jika penipu sudah mengetahui ranah privasi tersebut, mereka akan lebih mudah untuk menguras rekening Anda.