Anarki di Negeri Junjungan Demokrasi
Massa pendukung Trump yang marah bentrok dengan polisi, mereka memanjat dinding gedung, memecahkan kaca, merusak pintu Capitol Building.
Angin dingin Januari bertiup menerpa ribuan massa pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington DC Rabu sore itu. Dalam rapat akbar bertajuk Save America March itu sang presiden berdiri di podium mengenakan jas hitam panjang berdasi merah dan sarung tangan hitam. Di belakangnya berdiri tegak dua bendera Amerika yang berkibar-kibar.
"Kita bakal punya orang di dalam sana yang seharusnya tidak berada di sana dan negara kita akan hancur," kata Trump memulai pidatonya seraya merujuk para anggota parlemen di Gedung Parlemen, US Capitol.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa yang ditemukan bocah asal Inggris pada tahun 2020? Fosil Ichthyosaurus ditemukan bocah asal Ruby dan ayahnya di sebuah pantai di Inggris pada Mei 2020 lalu.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
Sang presiden lagi-lagi menyebut pemilu 3 November lalu dicurangi, bahwa dialah pemenang pemilu dan menyerukan para pendukungnya untuk menolak hasil pemilu. Massa yang kebanyakan tanpa masker itu riuh bergemuruh menyambut perkataan Trump dalam pidatonya.
Beberapa menit kemudian ratusan massa di depan Trump itu menyerbu ke Gedung Parlemen AS, US Capitol, menerobos empat lapis penjagaan keamanan. Mereka yang tadinya ratusan kini bergelombang menjadi ribuan.
Massa pendukung Trump yang marah bentrok dengan polisi, mereka memanjat dinding gedung, memecahkan kaca, merusak pintu Capitol Building. Sebagian bahkan berhasil menerobos masuk ke ruang Senat. Suasana di dalam gedung kocar-kacir. Anggota Senat dan DPR yang sedang bersidang untuk merekapitulasi hasil pemilu berlarian menyelamatkan diri.
Mirip di film-film Hollywood
Sejumlah perusuh berhasil menduduki beberapa ruangan anggota senat, mengacak-acak isi ruangan, membalik-balik meja dan mengambil foto dari dinding. Seorang perusuh berpose di ruang kerja Ketua DPR Nancy Pelosi dengan kaki di atas meja.
Dalam sebuah momen seperti di film-film Hollywood, sejumlah petugas keamanan mengarahkan pistol ke sebuah pintu yang hendak dijebol para pendukung Trump.
Presiden AS terpilih Joe Biden menyebut para pengunjuk rasa itu "ekstremis" dan "gerombolan". Dia mengatakan kerusuhan yang mereka lakukan itu merupakan "serangan terhadap benteng kebebasan, Capitol sendiri, serangan terhadap wakil rakyat dan kepolisian Capitol Hill yang bersumpah akan menjaga mereka, serangan bagi supremasi hukum. serangan terhadap usaha paling sakral Amerika: Melayani rakyat."
Biden menegaskan, apa yang terjadi di Gedung Parlemen tak mencerminkan rakyat Amerika yang sesungguhnya.
"Apa yang kita saksikan adalah sejumlah kecil ekstremis yang melakukan pelanggaran hukum," ujarnya.
"Ini bukan penolakan. Ini kelainan. Ini kekacauan. Ini penghasutan," tegasnya.
"Menyerbu Capitol, memecahkan jendela, menduduki kantor-kantor, lantai Senat Amerika Serikat, menggeledah meja-meja, mengancam keamanan pejabat terpilih. Ini bukan sebuah protes. Ini pemberontakan."
1000 Pasukan Garda Nasional
Sekitar 45 menit setelah massa menerobos masuk gedung Capitol, Gubernur New York Andrew Cuomo mengerahkan 1.000 pasukan Garda Nasional New York ke Washington, DC. Cuomo mengatakan, pengerahan pasukan ini bertujuan untuk membantu dan memfasilitasi proses peralihan kekuasaan secara damai.
"Selama 244 tahun, landasan demokrasi kita adalah peralihan kekuasaan yang damai, dan New York siap membantu memastikan kehendak rakyat Amerika terpenuhi secara aman dan sesuai ketentuan," jelasnya dalam pernyataannya dikutip dari CNN, Kamis (7/1).
Pasukan Garda Nasional akan dikerahkan sampai dua pekan. Keputusan itu dibuat atas permintaan dari Garda Nasional AS.
Di ujung hari, Kepala Kepolisian Washington DC menyampaikan, empat orang tewas dan 52 ditangkap dalam kerusuhan di gedung Capitol itu.
Peristiwa anarki kemarin tak pelak membuat dunia terhenyak. Pemandangan orang-orang memanjat gedung Capitol, bangunan yang menjadi simbol demokrasi Amerika itu, akan menjadi catatan kelam dalam sejarah negeri junjungan demokrasi.
(mdk/pan)