Apoteker yang Rusak Vaksin Covid-19 di AS Pengikut Teori Konspirasi
Steven Brandenburg mengeluarkan 57 vial atau botol vaksin Moderna, yang masing-masing vial berisi 10 dosis, dari lemari pendingin di Aurora Medical Center, Grafton, Wisconsin, bertujuan untuk merusak vaksin karena dia percaya vaksin berbahaya dan bisa mengubah DNA manusia.
Belum lama ini seorang apoteker di negara bagian Wisconsin, AS ditangkap karena diduga sengaja merusak ratusan dosis vaksin Covid-19 Moderna dengan mengeluarkannya dari lemari pendingin. Pihak berwenang menyampaikan, apoteker ini mengaku dia seorang pengikut teori konspirasi dan percaya pada rumor tak berdasar terkait keamanan vaksin.
Steven Brandenburg mengeluarkan 57 vial atau botol vaksin Moderna, yang masing-masing vial berisi 10 dosis, dari lemari pendingin di Aurora Medical Center, Grafton, Wisconsin, bertujuan untuk merusak vaksin karena dia percaya vaksin berbahaya dan bisa mengubah DNA manusia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa yang dilakukan Cinta Kuya di Amerika Serikat? Saat ini, Cinta Kuya sedang menempuh kuliah di Amerika Serikat. Ia telah berkembang menjadi seorang remaja yang cantik dan mandiri, dan juga memiliki seorang pacar bule.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech berbasis pada teknologi mRNA yang mengantarkan informasi genetik ke tubuh manusia untuk membantu memproduksi antibodi untuk melawan virus corona. Para ahli mengatakan tak ada bukti vaksin ini bisa mengubah DNA manusia dan jutaan orang telah disuntik menggunakan vaksin tersebut.
Vaksin Moderna harus disimpan di suhu rendah dan bisa rusak jika tak disimpan dalam lemari pendingin. Namun Bradenburg disebut mengeluarkan vaksin dari tempat penyimpanan selama dua kali. Hal ini diungkapkan jaksa dalam sidang perdana pada Senin.
"Tujuannya adalah untuk membuat (vaksin) tak berfungsi karena dia percaya vaksin ini tidak aman, bahwa metode RNA untuk pengobatan ini membuatnya tidak aman," jelas jaksa distrik Ozaukee County, Adam Gerol selama persidangan, dikutip dari Hindustan Times, Selasa (5/1).
Sebelumnya Brandenburg mengatakan kepada pihak rumah sakit bahwa vaksin tersebut tak sengaja dikeluarkan dari lemari pendingin, namun kemudian mengaku dia sengaja mengeluarkannya.
Operator rumah sakit menyampaikan, pria 46 tahun itu juga mengaku pada satu kesempatan kembali memasukkan vaksin yang telah dia keluarkan ke dalam lemari pendingin, yang kemudian disuntikkan pada 57 orang. Orang yang divaksin telah diinformasikan terkait hal ini dan tak ada laporan vaksin itu menimbulkan efek samping.
Brandenburg dipecat dan pihak rumah sakit menginformasikan masalah ke pihak berwenang, termasuk FBI. Dia kemudian ditangkap pada Kamis pekan lalu.
"Brandenburg, seorang yang mengaku pengikut teori konspirasi, mengatakan kepada penyelidik dia percaya vaksin Covid-19 tak aman untuk orang-orang dan bisa menyakiti dan mengubah DNA mereka," jelas sebuah pernyataan polisi.
Penuntut mengatakan dakwaan bisa diringankan jika mereka menemukan vaksin masih dapat digunakan.
Brandenburg juga mengatakan kepada pihak berwenang dia mengalami stres karena proses perceraian yang sedang berlangsung dengan istrinya, yang telah mengajukan hak asuh tunggal atas dua anak mereka, menurut media lokal.
Brandenburg dibebaskan dengan jaminan dan diperintahkan untuk menyerahkan senjatanya.
Teori konspirasi tak berdasar tentang pandemi, terutama vaksin, merajalela di media sosial meskipun ada upaya dari perusahaan teknologi raksasa untuk menangkalnya.
Pihak berwenang dan ahli mengatakan informasi yang salah seperti itu menimbulkan ancaman serius bagi perang melawan virus dengan mempromosikan keraguan terhadap vaksin dan bahkan penolakan langsung.
(mdk/pan)