AS akan Sumbangkan Tambahan 500 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin
AS berjanji akan membeli 500 juta dosis vaksin Covid-19 tambahan untuk disumbangkan ke negara-negara lain di tengah tekanan untuk berbagi persediaan vaksin dengan negara lain.
AS berjanji akan membeli 500 juta dosis vaksin Covid-19 tambahan untuk disumbangkan ke negara-negara lain di tengah tekanan untuk berbagi persediaan vaksin dengan negara lain.
Presiden Joe Biden mengumumkan hal ini pada Rabu dalam KTT virtual yang bertujuan untuk mendorong tingkat vaksinasi global dan mengajak para pemimpin dunia untuk melakukan hal yang sama.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
“Untuk mengalahkan pandemi di sini kita perlu untuk mengalahkannya di tempat lain,” jelas Biden saat membuka KTT virtual tersebut, yang dihadiri Kanada, Inggris, Indonesia, dan Afrika Selatan, termasuk Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari France 24, Kamis (23/9).
Biden mengatakan, perlu kerjasama semua pihak untuk mengatasi krisis ini dan menambahkan pandemi telah membunuh lebih dari 4.900.000 orang.
Vaksin tambahan ini akan membuat jumlah sumbangan vaksin AS naik menjadi lebih dari 1,1 miliar dosis, jauh lebih kecil dibadingkan 5 miliar sampai 6 miliar dosis vaksin global yang diperlukan negara-negara miskin, menurut perhitungan para pakar kesehatan. Pengiriman sumbangan dosis tambahan ini akan dimulai pada Januari 2022.
Para pakar kesehatan mengatakan negara-negara kaya belum melakukan hal yang cukup dan mengkritik AS khususnya karena berencana memberikan suntikan booster atau suntikan penguat untuk warga Amerika yang telah divaksinasi penuh di saat masih banyak warga dunia yang belum mendapatkan akses vaksin.
Mereka menyambut baik rencana sumbangan AS ini tapi mengatakan itu tidak cukup serta menekankan vaksin Pfizer sulit untuk disalurkan ke negara-negara miskin karena kurangnya infrastruktur untuk menyimpan dan mengirim dosis vaksin tersebut.
“Kita akan membutuhkan 6 sampai 9 miliar dosis vaksin untuk mengimunisasi negara berkembang,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Tropis Nasional Universitas Baylor Texas, Peter Hotez.
“Sumbangan saja tidak cukup untuk mengakhiri pandemi. Sebagian besar janji donasi belum terwujud sejauh ini,” tambah Direktur Program Doctors Without Borders, Carrie Teicher.
Biden menyampaikan, AS akan memberikan dana USD 370 juta untuk mendukung sumbangan vaksin ini dan lebih dari USD 380 juta untuk membantu distribusi vaksin yang ditangani Aliansi Vaksin Global (GAVI) ke negara-negara yang paling membutuhkan.
Vaksin Pfizer-BioNTech akan dibuat di AS dan dikirim ke negara berpendapatan rendah dan negara-negara miskin. Seorang sumber yang mengetahui persoalan ini mengatakan pemerintah AS akan membayar USD 7 per dosis.
“Dengan setiap suntikan yang telah kami berikan sampai saat ini di Amerika, kami sekarang berjanji untuk memberikan tiga suntikan ke bagian dunia lainnya,” kata Biden.
Pada Juni, pemerintahan Biden setuju membeli dan menyumbang 500 juta dosis vaksin. Di bawah kontrak tersebut, AS akan membayar vaksin Pfizer dan BioNTech sekitar USD 3,5 miliar atau USD 7 per dosis.
Fasilitas COVAX, yang didukung WHO dan GAVI, telah mengirim lebih dari 286 juta dosis vaksin Covid-19 ke 141 negara, berdasarkan data GAVI. Pada September, COVAX harus memangkas target pengiriman mereka pada 2021 sampai hampir 30 persen menjadi 1.425 miliar dosis.
Tingkat vaksinasi di beberapa negara, termasuk Haiti dan Republik Demokratik Kongo, kurang dari 1 persen, berdasarkan data Reuters.
KTT virtual tersebut juga membahas kelangkaan oksigen dan mendorong tersedianya obat-obatan dan mempersiapkan pandemi di masa yang akan datang.
Pengiriman 500 juta dosis sumbangan vaksin AS tahap pertama dimulai pada Agustus, dan total 1 miliar dosis diperkirakan akan dikirim sampai akhir September 2022, menurut pernyataan Pfizer dan BioNtech. Dosis vaksin tersebut akan dibuat di fasilitas Pfizer di AS, dan dikirim ke 92 negara berpendapatan rendah, sangat rendah, dan menengah dan ke 55 negara anggota Uni Afrika.
Baca juga:
Jokowi Pidato di Sidang PBB: Politisasi-Diskriminasi Terhadap Vaksin Masih Terjadi
80 Persen Populasi Orang Dewasa Malaysia Telah Divaksinasi Penuh
Polisi Selandia Baru Tangkap Pria Selundupkan KFC Saat Lockdown
Menteri Kesehatan Brasil Positif Covid-19 Saat Hadiri Sidang Umum PBB
Amnesty International Salahkan Produsen Soal Kesenjangan Vaksin Covid-19