Begini Penjelasan Ahli Tentang Berakhirnya Suatu Pandemi di Dunia
Virus corona pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, China pada Desember 2019 dan kini telah menyebar ke seluruh dunia. Hampir dua tahun dunia dilanda pandemi. Kapan pandemi bisa disebut berakhir?
Bagaimana dunia akan memutuskan kapan pandemi berakhir?
Tidak ada definisi yang jelas kapan pandemi dimulai dan berakhir, dan seberapa besar ancaman yang ditimbulkan wabah global bisa beragam di setiap negara.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
“Ini penilaian agak subjektif karena ini bukan hanya tentang jumlah kasus. Ini tentang tingkat keparahan dan dampak,” jelas kepala kedaruratan WHO, Dr. Michael Ryan, dikutip dari Al Arabiya, Minggu (12/12).
Pada Januari 2020, WHO menetapkan virus corona sebagai krisis kesehatan global “yang menjadi perhatian internasional.”
Dua bulan kemudian pada Maret, badan kesehatan PBB itu menetapkan wabah sebagai “pandemi,” yang mencerminkan fakta bahwa virus telah menyebar ke hampir setiap benua dan banyak pejabat kesehatan lainnya sepakat ditetapkan sebagai pandemi.
Pandemi dapat dipertimbangkan secara luas ketika WHO memutuskan virus itu tidak lagi menjadi keadaan darurat yang menjadi perhatian internasional, sebuah penetapan yang dinilai ulang oleh komite ahlinya setiap tiga bulan.
Namun, tingkat fase paling akut dari krisis ini dapat disebut mereda berbeda di setiap negara.
“Tidak akan ada satu hari ketika seseorang berkata, 'Oke, pandemi sudah berakhir,'” pakar penyakit menular Universitas Duke, Dr Chris Woods.
Meskipun tidak ada kriteria yang disepakati secara universal, dia mengatakan negara-negara kemungkinan akan melihat dari pengurangan kasus yang berkelanjutan dari waktu ke waktu.
Para ilmuwan memperkirakan Covid-19 pada akhirnya akan menjadi virus yang lebih dapat diprediksi seperti flu, yang berarti akan menyebabkan wabah musiman tetapi bukan lonjakan besar yang kita lihat sekarang.
Kendati demikian, Woods mengatakan beberapa kebiasaan, seperti memakai masker di tempat umum, mungkin terus berlanjut.
“Bahkan setelah pandemi berakhir, Covid akan tetap bersama kita,” pungkasnya.
Baca juga:
Korea Selatan Bakal Lacak Kasus Covid-19 dengan Teknologi Pengenal Wajah
Turki Deteksi Enam Kasus Covid-19 Varian Omicron
Puluhan Ribu Orang di Austria Demo Tolak Kewajiban Vaksin Covid-19
Cara Lapas II A Yogya Sambut New Normal, Renovasi Tempat & Jasa Video Call
Kenali Gejala Omicron, Varian Baru Covid-19
Cara Mencegah Penularan Omicron, Disiplin 5M dan Lakukan Ini