Cengkeraman George Soros pada Media Global Terungkap dari Penelitian Terbaru
Pria berusia 92 tahun kelahiran Hungaria yang menjadi penyumbang dana terbesar bagi kandidat Partai Demokrat AS itu membangun hubungan dengan sejumlah organisasi media dan aktivis melalui bantuan dana kepada banyak kelompok nirlaba.
Lembaga pengawas Media Research Center (MRC) yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan miliuner George Soros punya hubungan finansial terhadap 253 organisasi media di seluruh dunia.
Pria berusia 92 tahun kelahiran Hungaria yang menjadi penyumbang dana terbesar bagi kandidat Partai Demokrat AS itu membangun hubungan dengan sejumlah organisasi media dan aktivis melalui bantuan dana kepada banyak kelompok nirlaba.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa yang membuat curhatan Gia viral? Belum lama ini, viral curhatan seorang anak tentang ayahnya yang gugur saat bertugas menjadi penjaga perdamaian di Lebanon.
Mereka yang menerima sumbangan dana dari Soros meliputi pembaca, pemirsa, dan pendengar di seantero dunia dalam berbagai bahasa.
"Soros suatu kali pernah mengatakan kepada the New York Times, dia ingin membelokkan arah sejarah yang arah yang benar," kata MRC dalam suatu laporan, seperti dilansir laman Russia Today, Kamis (8/12). Dia bersungguh-sungguh dengan kata-katanya itu.
Laporan yang dipublikasikan dua hari lalu itu adalah bagian pertama dari tiga bagian yang mengungkap sejauh mana pengaruh media yang dimiliki Soros.
Laporan kedua akan mengungkap berapa banyak dana yang sudah disalurkan Soros kepada berbagai organisasi media dan selanjutnya akan mengidentifikasi media-media besar mana saja yang punya hubungan itu dengan Soros.
Dengan menjalin hubungan ke media-media besar dunia, Soros ingin mengkampanyekan agendanya yaitu suatu "masyarakat terbuka" yang menyokong aborsi, ekonomi Marxis, anti-Amerikanisme, pemotongan dana polisi, ekstremisme lingkungan dan fanatisme LGBT," kata MRC dalam laporannya.
"Pengaruh Soros terhadap media global cukup besar. Kelompok ini punya kekutan informasi dalam politik internasional."
Di antara kelompok media itu ada NPR, yang juga didanai pajak warga AS. NPR mendapat sokongan dana sebesar USD 600.000 dari sejumlah yayasan Soros pada 2016, kata MRC. Lembaga lainnya adalah Project Syndicate yang tulisan opininya disebar lebih dari 20.000 kali di 156 negara dan 66 bahasa pada 2021 saja.
Kelompok Soros juga memberikan sedikitnya USD 492.000 untuk mendanai Jaringan Cek Fakta Internasional di Institut Poynter.
"Jaringan ini bekerja sama dengan sekitar 100 lembaga cek fakta di seantero dunia, menjadikan mereka semacam Kementerian Kebenaran." kata MRC. Lembaga itu juga bekerja sama dengan Facebook dan media sosial lainnya untuk membatasi isu Covid-19 dan transgenderisme.
Lembaga nirlaba Soros, Open Society Foundation menggelontorkan sedikitnya USD 1,25 juta kepada Marshall Project, kelompok anti-polisi yang menyebut the New York Times, NBC News, Majalah Time, dan kantor berita The Associated Press sebagai rekan media dalam laporan tahunnya.
(mdk/pan)