Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026
Situasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, situasi global saat ini tidak berjalan dengan baik. Tahun 2024 dan 2025 diselimuti dengan ketidakpastian.
"Saya diminta untuk membahas masalah peluang dekarbonisasi di ASEAN, yang sangat, sangat penting. Namun sebelum kita membahasnya, saya ingin menyinggung situasi ekonomi global, yang sebenarnya tidak berjalan dengan baik. Tahun 2024 dan 2025 masih belum pasti," kata Sri Mulyani dalam Sesi Tematik Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Jumat (6/9).
Sri Mulyani menjelaskan, situasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot. Menurunnya proyeksi tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi saja seperti tekanan fiskal saja. Melainkan juga oleh faktor di luar ekonomi yakni gejolak geopolitik dunia yang terus memanas.
AS dan China Masih Bergejolak
Tak hanya itu, beberapa masalah struktural yang dihadapi Amerika Serikat dan China turut memperburuk keadaan. Mengingat kedua negara tersebut memegang pernanan perekonomian terbesar di dunia. Proyeksi ekonomi global tahun ini pun diperkirakan hanya di level 3,2 persen.
"Dengan ketidakpastian ini, WEO atau World Economic Outlook oleh IMF, membuat proyeksi bahwa tahun ini kita hanya akan tumbuh secara global sebesar 3,2 persen, dan tahun depan hanya 3,3 persen, sedikit lebih baik, tetapi tidak terlalu bagus," tutur Bendahara Negara ini.
Ekonomi ASEAN Tetap Solid
Menurut Sri Mulyani, dalam pertumbuhan yang sangat stagnan ini, serangkaian tantangan global juga terus meningkat. Meski demikian ASEAN masih terus menjadi kawasan dengan pertumbuhan yang solid, dibandingkan dengan rata-rata global.
Kawasan ASEAN diproyeksikan dapat tumbuh sebesar 4,6 persen untuk tahun ini, dan tahun depan sebesar 4,7 persen. Kedua angka tersebut di atas rata-rata ekonomi global.
Sri Mulyani menjelaskan pertumbuhan ASEAN yang solid ini terutama didorong oleh banyak sumber pertumbuhan domestik. Mulai dari konsumsi dan investasi yang terkait dengan hilirisasi, dan juga proyek-proyek terkait pariwisata dan infrastruktur.