Sri Mulyani Beri Sinyal Suku Bunga Turun di Semester II-2024
Kondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Kondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Bahkan banyak sekali proyeksi mengenai kondisi ekonomi negara besar yang masuk ke dalam jurang resesi.
The Fed pun menaikan suku bunga di 500 basis poin dalam waktu kurang dari 12 bulan.
Sri Mulyani menilai perekonomian yang diberikan syok begitu besar dengan kenaikan suku bunga yang drastis biasanya negara tersebut tidak bertahan lama, atau melemah.
"Dengan kenaikan suku bunga drastis itu biasanya tidak bertahan lama, paling tidak melemah atau bahkan resesi. Di Eropa jika sama, suku bunga tadinya 0 atau negatif, kini kenaikannya 400 basis point," ujar Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian, Jakarta, Jumat (22/12).
"Paling tidak perekonomian dunia terbesar bisa bertahan dengan kenaikan suku bunga luar biasa," imbuh Sri Mulyani.
merdeka.com
Sehingga ini memberi harapan paling tidak muncul optimisme, karena situasi yang terburuk, syok dari kenaikan suku bunga sudah dilewati.
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca Selengkapnyakegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.
Baca SelengkapnyaMK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, Para Pengusaha Beri Tanggapan Seperti Ini
Baca Selengkapnya