Cara Agar Anak Setop Menggunakan Empeng atau Pacifier: Ketahui Dampak dan Cara Mudah Berhentinya
Kebiasaan menggunakan empeng bagi bayi bisa berbahaya jika terus berlarut-larut. Ketahui cara mudah mengatasinya.
Empeng sering menjadi "penolong ajaib" bagi banyak orang tua saat si kecil rewel atau sulit ditenangkan. Namun, ketika sudah tiba waktunya untuk melepaskan kebiasaan ini, prosesnya bisa menjadi tantangan besar—baik bagi anak maupun orang tua.
Bagaimana cara terbaik untuk membantu anak berhenti menggunakan empeng tanpa drama besar? Pertama, kita perlu memahami dampak empeng, tips berhenti, dan metode efektif yang telah teruji.
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang suka ngemil? Saat ini terjadi, cobalah untuk mengalihkan perhatian anak pada hal lain. Terutama jika sebelumnya akan telah ngemil, sehingga dengan mengalihkan perhatian keinginannya untuk ngemil lagi akan terganti dengan fokus lain.
-
Bagaimana menghentikan anak mengemut makanan? Ini bisa dilakukan dengan berbagai kombinasi cara. Mulai dari membatasi camilan, mengajak makan bersama, hingga menciptakan suasana makan menyenangkan.
-
Bagaimana cara mencegah anak kecanduan makanan manis? Pada usia ini, anak-anak sering terpapar makanan manis, sehingga pengawasan ketat diperlukan untuk mencegah kebiasaan buruk.
-
Apa saja tips menyapih anak secara efektif? Berikut cara menyapih anak secara efektif dan tidak rewel lengkap beserta waktu yang tepat untuk menyapih.
-
Bagaimana cara mencegah paparan asap rokok pada anak? Jadi yang pertama kali harus dilakukan adalah membuat lingkungan bebas dari asap rokok. Larang merokok di dalam rumah atau mobil, dan hindari juga mengizinkan anak menghirup asap rokok pasif.
-
Kenapa kebiasaan mengompol pada anak perlu diatasi? Mengompol adalah hal yang normal selama anak masih dalam fase pertumbuhan. Namun, jika perilaku ini terus berlangsung hingga anak berusia lebih dari 7 tahun, orang tua perlu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
Mengapa Anak Suka Empeng?
Bayi memiliki naluri alami untuk mengisap, yang dikenal sebagai suck reflex. Dilansir dari Parents, menurut Dr. Richard Dowell, seorang neuropsikolog pediatrik, "Bayi mengandalkan refleks ini tidak hanya untuk mendapatkan nutrisi tetapi juga untuk menenangkan diri." Aktivitas mengisap membantu bayi mengatasi stres karena mereka belum memiliki cara lain untuk mengatur emosinya.
Dr. Karen Breach, seorang dokter anak, menambahkan, "Jika bayi menyusu lebih dari dua jam sekali, mereka mungkin menggunakan Anda sebagai empeng. Dalam kasus seperti ini, empeng bisa menjadi solusi yang memenuhi kebutuhan isap non-nutrisi mereka sambil memberi Anda waktu istirahat."
Dampak Positif Penggunaan Empeng
Menenangkan Bayi
Bayi yang sering menangis dapat menemukan ketenangan melalui empeng. "Mengisap empeng membantu menenangkan bayi, yang merupakan alasan utama popularitasnya," kata Dr. Cynthia R. Howard.
Manfaat Kesehatan
Studi menunjukkan bahwa bayi prematur yang menggunakan empeng memiliki pola isap lebih baik, berat badan naik lebih cepat, dan menghadapi lebih sedikit komplikasi kesehatan. Empeng juga dikaitkan dengan pengurangan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS), meskipun hubungan sebab-akibatnya belum terbukti sepenuhnya.
Dampak Negatif Penggunaan Empeng
Masalah Gigi
Menurut Dr. John Stritikus, seorang dokter gigi anak, "Dari perspektif kesehatan gigi, sebaiknya batasi penggunaan empeng pada usia 2 tahun dan hentikan sepenuhnya pada usia 4 tahun." Jika digunakan lebih lama, empeng dapat menyebabkan masalah seperti gigitan terbuka, gigitan silang, atau gigi maju, yang memerlukan perawatan ortodontik.
Infeksi Telinga
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan empeng meningkatkan risiko infeksi telinga pada anak di bawah 3 tahun. Hal ini karena aktivitas mengisap dapat memicu penumpukan cairan di telinga tengah.
Gangguan Menyusui
Empeng yang diberikan terlalu dini dapat mengganggu proses menyusui. "Jika ingin memberikan empeng, tunggu hingga 4-6 minggu saat suplai ASI sudah stabil," saran Dr. Howard.
Strategi untuk Menghentikan Penggunaan Empeng
Melepaskan kebiasaan empeng memerlukan pendekatan yang tepat agar anak tidak merasa kehilangan secara emosional. Berikut adalah beberapa metode yang dapat dicoba:
Metode Tiga Hari
Mark L. Brenner, penulis Pacifiers, Blankets, Bottles & Thumbs: What Every Parent Should Know About Stopping and Starting, menawarkan rencana tiga hari yang efektif:
Hari Pertama:
Pagi dan malam hari, katakan kepada anak bahwa waktu untuk mengucapkan selamat tinggal pada empeng akan datang dalam tiga hari. Jelaskan bahwa mereka sudah besar dan bisa melakukannya. Jangan memohon atau terlalu berusaha meyakinkan—cukup bicarakan selama 30 detik dengan nada yang tegas dan positif.
Hari Kedua:
Ulangi pembicaraan yang sama, tetapi kali ini sebutkan bahwa hari esok adalah waktunya. Tetap singkat dan to the point.
Hari Ketiga:
Ajak anak untuk mengumpulkan semua empeng, seolah sedang melakukan permainan berburu harta karun. Tempatkan empeng dalam kantong plastik dan beri tahu anak bahwa empeng akan didaur ulang menjadi barang baru, seperti mainan. Jika anak menangis, tetap empati namun konsisten. Brenner mencatat bahwa kebanyakan anak akan melupakan empeng dalam 48 jam.
Pendekatan Bertahap
Metode ini melibatkan pengurangan penggunaan empeng secara perlahan:
Hentikan penggunaan empeng dalam situasi tanpa tekanan, seperti saat anak bermain di rumah.
Batasi penggunaan empeng hanya di tempat tidur.
Libatkan cerita seperti “Peri Empeng” yang mengambil empeng untuk bayi lain dan memberikan hadiah sebagai gantinya.
"Jangan terlalu banyak menjelaskan," saran Dr. Dowell. "Cukup katakan: ‘Empeng hanya boleh di rumah’ atau ‘Empeng tinggal di tempat tidur.’"
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Anak Berhenti Menggunakan Empeng?
Bersiaplah menghadapi beberapa malam yang sulit. Anak mungkin menangis, tetapi penting untuk tidak menyerah. Dr. Kellen Glinder memperingatkan, "Jika Anda memberikan empeng kembali setelah anak menangis, itu hanya akan memperkuat kebiasaan buruk bahwa tangisan mereka akan membuahkan hasil."
Sebagai gantinya, alihkan perhatian anak dengan pelukan, buku cerita, atau boneka favorit mereka. Pastikan untuk memberikan banyak dukungan emosional sehingga mereka merasa aman meskipun tanpa empeng.
Menghentikan penggunaan empeng mungkin terasa seperti tantangan besar, tetapi ingatlah bahwa ini adalah bagian alami dari pertumbuhan anak. "Pada akhirnya, anak-anak akan mengembangkan cara yang lebih baik untuk mengelola stres mereka," kata Dr. Dowell. Dengan pendekatan yang tepat, Anda dan anak Anda akan berhasil melewati fase ini dengan baik.