Penyebab Anak Suka Mengisap Jempol dan Cara Ampuh Menghentikannya
Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak anak adalah mengisap jari khususnya pada bagian jempol.
Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak anak adalah mengisap jari khususnya pada bagian jempol.
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang suka ngemil? Saat ini terjadi, cobalah untuk mengalihkan perhatian anak pada hal lain. Terutama jika sebelumnya akan telah ngemil, sehingga dengan mengalihkan perhatian keinginannya untuk ngemil lagi akan terganti dengan fokus lain.
-
Mengapa anak sering menjilati bibir? Salah satu penyebab bibir kering pada anak adalah Si Kecil suka menjilati bibir. Kebiasaan menjilati bibir ini bisa menyebabkan bibir menjadi kering. Sebab, air liur mengandung enzim yang dapat menyebabkan iritasi sehingga bibir anak menjadi pecah-pecah.
-
Kenapa anak suka menggigit kuku? Kebiasaan menggigit kuku sering kali muncul sebagai respons terhadap stres atau kecemasan.
-
Mengapa anak mengemut makanan? Anak mungkin tidak merasa lapar sehingga tidak tertarik untuk makan. Ketika anak dipaksa makan dalam kondisi tidak lapar, mereka cenderung mengemut makanan sebagai bentuk penolakan.
-
Gimana caranya ngatasi bayi suka gigit saat menyusu? Menawarkan Sesuatu yang Dingin untuk Dikunyah Sebelum Menyusui Beberapa ibu menemukan bahwa menawarkan sesuatu yang dingin untuk dikunyah sebelum menyusui dapat membantu mengurangi kecenderungan bayi untuk menggigit saat menyusui.
Penyebab Anak Suka Mengisap Jempol dan Cara Ampuh Menghentikannya
Mengisap jempol pada anak seringkali menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihentikan. Orang tua perlu memahami penyebab di balik perilaku ini dan mengidentifikasi cara yang efektif untuk membantu anak menghentikan kebiasaan mengisap jempolnya.
Dilansir dari Mayo Clinic, pada dasarnya bayi memiliki refleks alami untuk mengisap dan mencari sesuatu, dan ini dapat menyebabkan mereka mengisap ibu jari atau jari-jari mereka sejak dini, bahkan sebelum lahir. Kebiasaan ini memberikan rasa aman pada bayi, dan beberapa di antaranya mungkin mengembangkan kebiasaan mengisap jempol saat membutuhkan kenyamanan atau ketika akan tidur. Kejadian ini sangat umum di kalangan anak-anak.Dr. Peily Soong, seorang dokter anak di Children's of Alabama, menjelaskan bahwa anak-anak pada umumnya tidak terlalu peduli tentang pentingnya berpakaian selama mereka tidak merasa kedinginan. Mereka mungkin lebih fokus pada kehangatan tubuh dan kebutuhan fisik mereka saat mengisap jempol.
Banyak anak secara alami berhenti mengisap jempolnya, seringkali pada usia 6 atau 7 bulan, atau antara usia 2 dan 4 tahun. Meskipun demikian, anak yang sudah berhenti bisa kembali melakukannya pada saat-saat tertentu, terutama ketika menghadapi situasi stres.
Kapan Orang Tua Sebaiknya Menanganinya?
Mengisap jempol tidak menjadi kekhawatiran serius hingga tumbuhnya gigi permanen anak. Risiko masalah gigi berkaitan dengan seberapa sering, berapa lama, dan seberapa keras anak mengisap jempolnya.
Meskipun beberapa ahli menyarankan penanganan sebelum usia 3 tahun, American Academy of Pediatrics menegaskan bahwa perawatan biasanya dibatasi untuk anak-anak yang masih mengisap jempol setelah berusia 5 tahun.
Langkah-langkah untuk Membantu Anak Berhenti mengisap Jempol:
Bicara dengan Anak
Diskusikan kebiasaan mengisap jempol dengan anak Anda. Kemungkinan besar, usaha untuk menghentikan kebiasaan ini akan lebih berhasil jika anak Anda ingin berhenti dan terlibat dalam memilih metode yang digunakan.
Penguatan Positif
Berikan penguatan positif dengan memuji anak atau memberikan hadiah kecil ketika mereka tidak mengisap jempol. Tetapkan tujuan yang dapat dicapai, seperti tidak mengisap jempol satu jam sebelum tidur, dan catatlah hari-hari sukses pada kalender dengan stiker.
Kenali Pemicu
Jika anak mengisap jempol sebagai respons terhadap stres, identifikasi masalah sebenarnya dan berikan kenyamanan dengan cara lain, seperti pelukan atau kata-kata menenangkan. Sediakan bantal atau boneka untuk membantu anak mengekspresikan kenyamanan.
Ingatkan Anak
Jika anak mengisap jempol tanpa pikir panjang, berikan pengingat lembut untuk berhenti tanpa mengomel, mengkritik, atau mencemooh anak.
Konsultasi dengan Dokter Gigi
Jika orang tua khawatir tentang dampak mengisap jempol pada gigi anak, periksalah dengan dokter gigi. Terkadang, percakapan dengan dokter gigi lebih efektif daripada pembicaraan dengan orang tua.
Cara Lain yang Bisa Dilakukan
Beberapa dokter merekomendasikan teknik tidak menyenangkan, seperti menutupi jari anak dengan zat pahit atau menggunakan perban, sebagai upaya terakhir jika metode lain tidak berhasil.
Untuk beberapa anak, mengisap jempol bisa menjadi kebiasaan yang sangat sulit untuk dihentikan. Orang tua disarankan untuk tidak memberikan tekanan terlalu besar pada anak, karena hal ini mungkin hanya akan menunda proses berhenti mengisap jempol.
Menyediakan lingkungan yang mendukung, pemahaman, dan kesabaran dapat membantu anak melewati fase ini dengan lebih baik. Dengan memahami penyebab anak suka mengisap jempol dan melibatkan anak dalam upaya untuk menghentikan kebiasaan ini, orang tua dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara positif.