Cara Mengatasi Anak GTM dengan Ampuh, Waspadai Penyebabnya
GTM adalah salah satu tanda anak yang susah makan. Cari cara tepat untuk mengatasinya.
GTM adalah salah satu tanda anak yang susah makan. Cari cara tepat untuk mengatasinya.
Cara Mengatasi Anak GTM dengan Ampuh, Waspadai Penyebabnya
GTM atau Gerakan Tutup Mulut adalah istilah yang digunakan saat anak enggan membuka mulut pada waktu disuapi makanan. GTM menjadi momok bagi sebagian besar orang tua sebab GTM adalah tanda anak yang susah makan.
Menurut penelitian dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyebab GTM yang paling banyak terjadi adalah inappropriate feeding practice atau perilaku makan yang tak benar atau pemberian makanan tidak sesuai usia si Kecil.
Hal ini sering terjadi pada anak yang mulai diberi makanan pendamping ASI (MPASI) sehingga orang tua perlu cara untuk mengatasi bayi GTM awal MPASI. Jika kondisi anak GTM terjadi berkepanjangan, hal ini dapat berisiko pada menurunnya asupan kalori yang dibutuhkan si Kecil.
Pada akhirnya, GTM akan mempengaruhi tumbuh dan kembangnya. Dampaknya, berat badan anak tidak bertambah bahkan turun. Lantas, bagaimana cara mengatasi anak GTM? Berikut ulasan selengkpanya yang merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.
-
Bagaimana cara menghindari GTM pada anak? Atur jadwal makan utama dan camilan dengan teratur. Batasi waktu makan maksimal 30 menit. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan. Ajak anak untuk makan sendiri. Jika anak menolak, tawarkan kembali tanpa memaksa. Ajari anak untuk mengenali rasa lapar dan kenyangnya.
-
Apa yang menyebabkan anak GTM? Ada berbagai alasan mengapa anak GTM, seperti yang dijelaskan oleh Titis. Beberapa alasan umum termasuk sudah kenyang, masih mengantuk, tidak enak badan, popoknya penuh, atau bahkan trauma makan.
-
Kapan anak GTM perlu diatasi? 'Dalam waktu satu minggu mestinya dia sudah membaik, jadi coba dilihat dulu,' jelasnya.
-
Kenapa anak GTM dibawa ke dokter? 'Kapan sih kita harus khawatir? Kalau sudah 2 minggu ada masalah dan tidak bisa kita atasi, tolong segera berkonsultasi karena perlu dilihat lagi apakah masalahnya serius atau tidak,' ujar Titis.
-
Bagaimana cara mencegah gagal ginjal pada anak? Untuk mencegah gagal ginjal pada anak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua, antara lain: Rutin berolahraga. Olahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan ginjal dengan cara meningkatkan sirkulasi sel-sel kekebalan. Olahraga juga dapat membantu mengontrol berat badan dan tekanan darah anak, yang merupakan faktor risiko gagal ginjal. Memenuhi kebutuhan cairan. Air sangat penting untuk fungsi ginjal. Cairan tersebut membantu membuang limbah dan racun di dalam tubuh melalui urine. Pastikan anak memenuhi kebutuhan cairannya, terutama saat mereka berkegiatan aktif atau saat cuaca sedang terik. Hindari minuman manis, soda, jus, dan minuman kemasan lainnya yang mengandung gula berlebih. Membatasi asupan gula, garam, dan natrium. Gula berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes dan membebani fungsi ginjal. Garam dan natrium berlebih dapat membuat tubuh menahan lebih banyak air, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani organ-organ tubuh, termasuk pembuluh darah dan ginjal. Tekanan darah tinggi dapat merusak ginjal seiring bertambahnya usia anak-anak. Menghindari paparan infeksi. Infeksi bakteri atau virus dapat menyebabkan peradangan atau kerusakan pada glomerulus, yaitu bagian dari ginjal yang bertugas menyaring darah dan mengeluarkan urine. Untuk mencegah infeksi, pastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menghindari kontak dengan orang yang sakit. Menggunakan obat secara rasional. Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kerusakan atau penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba jika digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan anjuran dokter. Beberapa contoh obat yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut pada anak adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), obat antikejang, obat antibiotik, obat antijamur, obat antimalaria, obat antiviral, obat kemoterapi, dan obat kontrasepsi. Konsultasi seputar masalah genetik. Beberapa penyakit ginjal pada anak disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan, seperti penyakit ginjal polikistik, penyakit ginjal multikistik, asidosis tubulus ginjal, dan sindrom Alport. Jika ada riwayat keluarga yang menderita penyakit ginjal tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
-
Gimana cegah gagal ginjal pada anak? Mencegah gagal ginjal pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif, yang meliputi pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan perhatian terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Penyebab GTM pada Anak
GTM sangat umum dialami oleh anak dan biasanya akan memuncak saat anak menginjak usia 2 tahun. Pada usia ini, anak sudah bisa mulai merasa dan bertindak sehingga ingin menunjukkan kemandiriannya dengan sedikit “memberontak” dengan menutup mulut saat makan.
Berikut beberapa penyebab GTM pada anak yang penting diketahui oleh orang tua;
1. Growth Spurt
Grow spurt adalah penyebab GTM yang dipicu oleh perubahan laju pertumbuhan anak. Pada satu tahun pertama kehidupan, anak akan mengalami fase lonjakan pertumbuhan secara pesat yang disebut growth spurt. Namun, fase ini akan berhenti di tahun kedua. Setelahnya, laju pertumbuhan akan stabil sampai akhirnya anak memasuki fase pubertas.
Oleh karena itu, kebutuhan nutrisi anak umumnya lebih rendah daripada bulan-bulan sebelumnya dan nafsu makan juga akan berkurang sehingga mereka tampak makan lebih sedikit daripada sebelumnya.
2. Lebih Memilih Bermain
Penyebab GTM yang kedua adalah anak lebih memilih untuk bermain. Terlebih jika Anda terbiasa memberi makan anak sambil mengajaknya keliling kompleks, sambil menonton TV atau memegang gadget, bukan hal yang aneh jika anak jadi menolak makan.
Sebab distraksi juga bisa datang dari hal-hal lain, seperti terlalu banyak orang berlalu-lalang dan berisik di dalam ruangan sehingga membuyarkan keinginan anak untuk makan. Ketika akhirnya anak mau makan pun, fokus mereka akanmudah terpecah sebab ingin segera kembali bermain.
3. Bosan dengan Jenis Makanan
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Sehingga sangat wajar jika orang tua merasa bingung dan frustasi menghadapi anak yang sedang GTM. Untuk itu, sajikan menu yang bervariasi untuk si kecil, tetapi tepat menyehatkan dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
4. Belum Terbiasa dengan Makanan Baru
Ketika diperkenalkan dengan makanan baru yang belum pernah dicicipi sebelumnya, anak umumnya akan melakukan penolakan sehingga terjadilah GTM. Respon ini dianggap oleh para ahli tumbuh kembang sebagai mekanisme perlindungan primitif dari alam bawah sadar anak untuk mencegahnya memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan secara tidak sengaja meracuni diri sendiri.
5. Pemberian Makan Tidak Tepat
Menurut IDAI, GTM dapat muncul karena inappropriate feeding practice alias praktik pemberian makan yang tidak tepat. Ini biasanya disebabkan oleh kekeliruan orang tua mengenai pemilihan jenis makanan, seberapa banyak porsinya, dan kapan anak harus diberikan makan.
Sering kali, hal ini terjadi sejak fase transisi dari MPASI ke makanan keluarga. Sehingga penting bagi orang tua untuk mengedukasi diri terkait jenis-jenis makanan yang tepat diberikan untuk anak sesuai usianya.
Cara Mengatasi Anak GTM
GTM pada anak terjadi bukan tanpa sebab. Kondisi ini bisa muncul karena banyak hal. Untuk itu, mengutip Halodoc dan Verywell Health berikut adalah beberapa cara mengatasi anak GTM yang dapat Anda terapkan;
1. Sesuaikan Porsi
Cara mengatasi anak GTM yang pertama dengan menyesuaikan prorsi makan anak. Saat baru belajar makan, anak pasti tidak bisa langsung menerima banyak makanan. Namun, hindari memberikan porsi makan yang berlebihan dan memaksa anak untuk menghabiskannya. Berikan makanan secukupnya atau sesuai dengan kemampuan makan anak.
2. Hindari Gadget saat Makan
Cara mengatasi anak GTM yang kedua adalah dengan menghindari gadget saat sedang makan.
Sebagai orang tua, hindari sebisa mungkin untuk memberikan distraksi apapun pada saat anak sedang makan. Ini termasuk televisi, gadget, atau mainan. Fokuskan anak hanya untuk makan dan melihat makannya.
Hal ini akan membuat anak lebih disiplin, tahu kapan waktunya bermain dan kapan waktunya makan. Pastikan juga orang tua meberikan contoh makan yang baik untuk anak dengan tidak berinteraksi dengan ponsel saat sedang makan, atau tidak makan sambil menonton televisi.
3. Hidupkan Suasana Makan
Cara mengatasi anak GTM lainnya adalah membuat suasana makan menjadi menyenangkan. Hindari memaksa anak makan saat ia menolaknya. Sebaliknya, tawarkan kembali makanan kepadanya beberapa saat kemudian.
Jangan juga Anda memarahi anak saat mereka tidak mau makan, karena hal tersebut justru membuat suasana makan jadi semakin tidak menyenangkan untuknya.
4. Tidak Memberi Camilan Berlebihan
Cara mengatasi anak GTM yang keempat dengan tidak memberi mereka camilan secara berlebihan. Orang tua memang dianjurkan untuk memberikan camilan pada anak di sela waktu makan.
Namun, pilih camilan yang kaya nutrisi dan berikan secukupnya, seperti buah, yoghurt, atau roti. Sebab, memberikan camilan berlebihan akan membuat anak kenyang saat waktu makan tiba. Tak heran apabila pada akhirnya mereka melakukan GTM saat ditawari makanan berat.
5. Tidak Memberi Makan Menjelang Waktu Tidur
Tak ketinggalan, pastikan Anda tidak memberi makan Si Kecil menjelang waktu tidurs sebagai cara mengatasi GTM yang selanjutnya. Sebab, anak pasti akan menolak makan saat mengantuk, bahkan bisa menjadi lebih rewel daripada biasanya.
Jika anak mengantuk tetapi belum makan, Anda bisa memberikan camilan agar perutnya tidak terlalu lapar. Jangan lupa, sebisa mungkin buatlah waktu makan yang teratur dan konsisten setiap harinya. Jadi, anak juga mengetahui kapan waktu makan pagi, siang, dan malam.