Ketahui Kapan Sebaiknya Orangtua Bawa Anak ke Dokter saat GTM
Pada satu fase, anak kemungkinan akan melakukan GTM. Ketahui kapan kondisi ini perlu ditanggapi serius dan diperiksakan ke dokter.
Pada satu fase, anak kemungkinan akan melakukan GTM. Ketahui kapan kondisi ini perlu ditanggapi serius dan diperiksakan ke dokter.
-
Kapan orang tua harus membawa anak ke dokter? 'Lakukan pemeriksaan ke dokter terlebih dahulu, mulai dari pemeriksaan darah, USG, endoskopi sesuai kebutuhan,' sarannya.
-
Apa itu GTM pada anak? GTM atau Gerakan Tutup Mulut adalah istilah yang digunakan saat anak enggan membuka mulut pada waktu disuapi makanan.
-
Kapan anak harus dibawa ke dokter? Namun, jika demam tidak turun setelah tiga hari, dr. Karyanti menyarankan untuk membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat guna mencari penyebabnya.
-
Kapan anak harus ke dokter? Jika sakit perut melilit pada anak berlangsung dalam jangka waktu lama atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter.
-
Kapan anak harus segera ke dokter? Jika anak mengalami gejala yang parah atau gejala tidak membaik setelah beberapa hari, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis untuk anak tersebut.
Ketahui Kapan Sebaiknya Orangtua Bawa Anak ke Dokter saat GTM
Menyaksikan si kecil mogok makan atau mengalami GTM (Gerakan Tutup Mulut) tentu membuat orang tua khawatir. GTM pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan sebagai orang tua, adalah tugas kita untuk mencari tahu penyebabnya agar anak bisa kembali makan dengan normal.
Namun, jika anak tidak mau makan dalam jangka waktu yang cukup lama, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah baru. Jadi, kapan sebaiknya anak dibawa ke dokter saat tidak mau makan?
Ketua Unit Kerja Koordinasi Nutrisi & Penyakit Metabolik IDAI sekaligus Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak, Titis Prawitasari, SpA(K), memberikan panduan mengenai hal ini. "Kapan sih kita harus khawatir? Kalau sudah 2 minggu ada masalah dan tidak bisa kita atasi, tolong segera berkonsultasi karena perlu dilihat lagi apakah masalahnya serius atau tidak," ujar Titis.
Titis juga menambahkan bahwa jika alasan di balik mogok makan anak tidak begitu serius, biasanya masalah tersebut akan terselesaikan dalam waktu sekitar satu minggu saja.
"Dalam waktu satu minggu mestinya dia sudah membaik, jadi coba dilihat dulu," jelasnya.
Selama periode anak tidak mau makan tersebut, orang tua juga harus waspada apabila anak disertai dengan gejala sakit. Jika hal ini terjadi, sebaiknya orang tua segera membawa anak untuk diperiksakan ke dokter. Oleh karena itu, Titis berpesan agar orang tua selalu memantau pertumbuhan anak dengan melihat grafik pertumbuhannya.
Alasan Anak Tidak Mau Membuka Mulut Saat Makan
Ada berbagai alasan mengapa anak GTM, seperti yang dijelaskan oleh Titis. Beberapa alasan umum termasuk sudah kenyang, masih mengantuk, tidak enak badan, popoknya penuh, atau bahkan trauma makan.
"Rata-rata anak itu lapar setiap 2 sampai 3 jam sekali. Jadi kalau dia 2 jam belum mau makan, mungkin dia 2,5 atau 3. Nanti sebetulnya akan terlihat polanya," ujar Titis.
Titis menyarankan agar orang tua memperhatikan jam lapar serta kenyang anak agar pemberian makan dapat lebih maksimal. "Seringkali kita pengennya adalah 'segini harus habis', tidak bisa. Yang ada dia nanti tutup mulut," jelas Titis. Jika anak sudah tutup mulut, orang tua sebaiknya tidak memaksakan anak untuk tetap makan. Sebab, jika tetap dipaksa, anak bisa saja muntah.
Mengatasi Anak yang Trauma Makan
Dalam acara tersebut, Titis juga membahas mengenai anak yang trauma makan karena adanya perubahan pola serta disiplin makan. Untuk mengatasi trauma makan ini, Titis menyarankan melakukan reset week.
Reset week dapat dilakukan dengan membuat variasi makanan, tidak memaksa anak untuk makan tapi hanya menyajikannya di depan mereka, mencontohkan kegiatan makan pada anak, dan tidak intimidatif. Dengan begitu, anak akan mengikuti naluri laparnya untuk akhirnya bisa kembali makan tanpa adanya paksaan.
"Diperlukan satu sampai dua minggu untuk resetting, kembali lagi ke pola makan sebelumnya," kata Titis. Ia menekankan bahwa dalam melaksanakan hal ini, konsistensi dan disiplin sangat penting bagi orang tua. "Disiplin bukan kayak tentara, tapi adalah iramanya tetap, setiap hari diulang karena anak masih bisa mengikuti dengan pengulangan," ucap Titis.
Ketika anak mengalami GTM, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan mencari tahu penyebabnya. Jika mogok makan berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala sakit, segera konsultasikan ke dokter.