Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Diberikan Orangtua saat Anak Demam
Pada saat anak mengalami demam, orangtua bisa melakukan sebuah hal yang sederhana untuk meredakannya.
Pada saat anak mengalami demam, orangtua bisa melakukan sebuah hal yang sederhana untuk meredakannya. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah banyak memberi minum pada anak.
-
Bagaimana cara membantu anak saat kejang demam? Buka baju anak dan pastikan ada cukup sirkulasi udara di sekitarnya. Hal ini dapat membantu menjaga suhu tubuh anak tetap terkendali selama kejang demam.
-
Bagaimana cara mengatasi kejang demam pada anak? Para orang tua dianjurkan untuk tetap tenang dan jangan panik berlebihan ketika melihat si kecil mengalami kejang demam. Tujuannya adalah agar para orang tua bisa berpikir jernih. Sehingga nantinya para orang tua bisa memberikan pertolongan pertama sebagai cara mengatasi kejang demam pada anak.
-
Gimana cara terbaik turunin demam anak? 'Air hangat membantu menurunkan suhu tubuh dengan lebih nyaman,' kata Dr. Arifianto.
-
Apa saja gejala demam pada anak? Gejala demam pada anak adalah peningkatan suhu tubuh yang mencapai 38°C atau lebih bila diukur dengan termometer. Gejala lain yang dapat menyertai demam pada anak tergantung pada penyebabnya.
-
Siapa yang perlu dikonsultasi saat anak demam? Jika anak menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan atau demam tidak kunjung reda, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
-
Bagaimana menjaga ruangan anak demam? Suhu ruangan yang ideal sangat berpengaruh dalam membantu menurunkan demam pada anak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar kamar tidak terlalu dingin maupun panas dengan mengatur sirkulasi udara yang baik. Jika udara terasa panas, Anda dapat menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan, tetapi sebaiknya tidak mengarahkan angin langsung ke tubuh anak. Dengan menciptakan suasana kamar yang nyaman, anak dapat beristirahat dengan lebih baik, sehingga proses pemulihan dapat berlangsung lebih optimal.
Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Diberikan Orangtua saat Anak Demam
Pakar kesehatan anak dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc, memberikan panduan penting terkait langkah pertama saat anak mengalami demam. Rekomendasi pertama adalah memberikan cairan minum secara teratur untuk mencegah dehidrasi.
"Lalu kalau tidak merasa nyaman atau gelisah, nyeri, itu boleh diberikan obat penurun panas untuk pertolongan pertama. Bisa diulang setiap 4 - 6 jam," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Jika demam tetap tinggi, langkah selanjutnya adalah melakukan kompres dengan air hangat. Dr. Karyanti menjelaskan bahwa jika anak mengalami demam tinggi disertai menggigil, tangan, dan kaki yang terasa dingin, hal tersebut menandakan bahwa suhu tubuhnya masih akan naik hingga mencapai 39 hingga 40 derajat Celcius.
Mengompres dengan air hangat selama 15 menit dapat membantu menurunkan demam. Disarankan untuk melakukan kompres di daerah-daerah seperti lipatan ketiak, lipatan pangkal paha, atau sekujur tubuh anak dengan menggunakan waslap agar panas tubuh dapat keluar melalui penguapan.
"Kita takutkan kalau sampai kejang, itu bisa dibantu dengan kompres dengan air hangat, bisa dengan sapu tangan atau waslap (sudah dicelupkan ke air hangat atau suam-suam kuku," jelasnya.
Langkah ini mirip dengan ketika seseorang minum obat penurun panas lalu berkeringat, yang bertujuan untuk mengeluarkan panas melalui pori-pori tubuh.
Namun, jika demam tidak turun setelah tiga hari, dr. Karyanti menyarankan untuk membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat guna mencari penyebabnya. Meskipun demikian, sebagian besar kasus demam disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan antibiotik.
"Ada indikasi pemberian antibiotik. Antibiotik bukan untuk semua penyakit. Bukan setiap kali demam perlu antibiotik. Kalau demam ya atasi demamnya, pertolongan pertama berikan dulu minum sesering mungkin," kata Karyanti.
Dia menekankan pentingnya memperhatikan kondisi anak selama memberikan pertolongan pertama. Jika anak mampu minum tetapi muntah-muntah, hal tersebut mungkin menunjukkan bahwa ia kesulitan menerima cairan dan berpotensi mengalami dehidrasi.
Waktu berkemih anak juga menjadi penting untuk diamati. Normalnya, anak berkemih setiap 4 jam. Namun, jika sudah 12 jam dan belum ada tanda-tanda berkemih, hal tersebut dapat menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
Selain itu, jika anak terlihat lemas, hal tersebut juga bisa menjadi pertanda kurang cairan dan segera perlu ditangani di rumah sakit.