7 Cara Menghadapi Anak Susah Makan atau Picky Eater Menurut Ahli Nutrisi
Terjadinya pilih-pilih makanan atau picky eater pada anak bisa dihadapi dengan sejumlah cara berikut:
Terjadinya pilih-pilih makanan atau picky eater pada anak bisa dihadapi dengan sejumlah cara berikut:
-
Bagaimana mengatasi picky eater pada anak? Bagi orang tua yang ingin melatih kemampuan makan anak, dapat dimulai dengan membantu anak mengeksplorasi makanannya. Misalnya, memberi makanan yang bertekstur atau rasa baru, atau memberi kesempatan anak untuk menyuap sendiri dengan menggunakan sendok lain.
-
Bagaimana cara mengatasi anak susah makan? “Untuk mendukung tumbuh kembang optimal serta mencapai berat badan anak yang sehat, orang tua berperan penting untuk memperhatikan pola makan pada anak serta variasi makanan yang akan sajikan kepada anak. Hal lain yang paling penting dilakukan orang tua adalah segera berkonsultasi dengan dokter, sebab, masalah ini bisa jadi bagian dari masalah lain yang lebih besar sehingga anak terancam mengalami malnutrisi atau defisiensi nutrisi yang berdampak pada tumbuh kembangnya,“ tutup dr. Bernie.
-
Bagaimana mengatasi anak susah makan? Berikut beberapa cara yang dapat dicoba untuk membantu mengatasi masalah ini: 1. Menggunakan Aroma Ajak anak mengidentifikasi aroma berbeda untuk membantu mereka mengenal rasa baru. Aroma makanan dapat memicu rasa ingin tahu anak terhadap makanan baru. 2. Variasi Tekstur, Rasa, dan Warna 3. Ajak Anak Memasak Ajak anak untuk memasak makanan mereka sendiri. Mengikuti proses memasak dan mencium aroma baru dapat merangsang nafsu makan mereka. 4. Gunakan Sumpit Gunakan tren 'chopstick hack' dengan menggunakan sumpit untuk menyuapi anak. Metode ini dapat membantu anak membuka mulut saat makan. 5. Konsultasi dengan Profesional Jika anak terus menunjukkan tanda-tanda gangguan sensori pengecap, segera konsultasikan dengan profesional. Mereka dapat membantu menemukan akar masalah dan memberikan terapi yang sesuai.
-
Bagaimana mengenali picky eater pada anak? Jika anak makan kurang dari 15 jenis makanan, menunjukkan perilaku menghindari tekstur atau jenis makanan secara menyeluruh, tersedak saat melihat atau menyentuh makanan, dan tantrum, maka orang tua harus segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan konsultasi lebih lanjut terkait status gizi anak serta mencari tahu penyebab pastinya.
-
Siapa yang bisa membantu mengatasi picky eater pada anak? 'Saat bayi tidak merasa sehat, seperti ketika sedang tumbuh gigi, makanan yang familiar bisa memberikan kenyamanan,' jelas Ward.
-
Mengapa anak jadi picky eater? Kondisi anak menjadi 'picky eater' atau pemilih makanan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah kesehatan dan gangguan sensorik.
7 Cara Menghadapi Anak Susah Makan atau Picky Eater Menurut Ahli Nutrisi
Memiliki anak yang "picky eater" atau pemilih makanan memang bisa menjadi tantangan bagi orang tua. Anak-anak dengan kebiasaan ini seringkali menolak untuk mencoba makanan baru dan hanya mau makan jenis makanan tertentu, sehingga memicu kekhawatiran tentang kecukupan gizi mereka.
Menurut Nutrisionis Rawat Inap Anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara Jakarta, Ariek Ratnawati, S.Gz, "picky eater" masih tergolong normal bila anak masih dapat memakan lebih dari 15 jenis makanan dan mau makan bersama keluarga. Hal ini memungkinkan orang tua untuk memperkenalkan makanan baru secara bertahap.
Penanganan yang tepat terhadap anak yang pilih-pilih makanan, sangat penting untuk mengembangkan sikap positif pada makanan. Dilansir dari Antara, berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk menghadapi anak 'picky eater':
Cari Tahu Penyebabnya
Langkah pertama adalah mencari tahu penyebab anak menjadi picky eater. Konsultasikan dengan dokter anak bila ada indikasi medis, atau dengan ahli gizi anak atau terapis makan bila ada gangguan gizi atau oromotor.
“Cari tahu dahulu penyebabnya dengan berkonsultasi bersama dokter spesialis anak bila terkait penyakit atau dietisien anak atau terapis makan bila ada gangguan gizi atau oromotor,” ujar dia.
Kembangkan Kemampuan Sensorik
Latih anak mengembangkan kemampuan sensoriknya, terutama bila mereka memiliki masalah dengan tekstur, rasa, atau bau makanan. Berikan mereka kesempatan untuk merasakan berbagai tekstur makanan, seperti sayuran, buah, rumput, bunga, air, jeli, dan agar-agar.
Ciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan
Buatlah waktu makan menjadi momen yang menyenangkan. Bernyanyilah bersama, ajak anak mengobrol, dan gunakan kata-kata positif yang mudah dimengerti. Hindari memaksakan anak untuk mencoba makanan baru.
Terapkan Aturan Makan yang Konsisten
Tetapkan aturan makan yang konsisten dan terapkan dengan disiplin. Libatkan semua anggota keluarga, termasuk suami, kakek, dan nenek, untuk membantu menerapkan aturan ini.
“Ini perlu penerapan feeding rules (aturan makan) yang konsisten, butuh kerja sama dengan orang rumah baik dengan suami, kakek atau nenek,” kata Ariek.
Lakukan Food Chaining Bertahap
Lakukan food chaining bertahap untuk mengubah karakteristik makanan. Contohnya, ubah nasi menjadi kentang yang dibentuk bola-bola atau diolah menjadi perkedel kentang.
Libatkan Anak dalam Memilih Makanan
Minta bantuan anak secara langsung dalam memilih makanan, terutama bila mereka sudah mampu berkomunikasi. Hal ini membantu mereka memilih makanan yang sesuai dengan selera dan kebutuhan gizi mereka.
Bangun Kerjasama dan Komunikasi
Ciptakan suasana makan yang menyenangkan dengan membangun kerjasama dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Interaksi yang positif dapat membantu anak merasa nyaman dan lebih terbuka untuk mencoba makanan baru.
“Mengeksplor makanan serta membangun kerja sama dan komunikasi, interaksi dengan orang tua dapat membantu menimbulkan suasana yang menyenangkan sehingga dapat menjadi solusi mengatasi atau mencegah anak susah makan,” ucap Ariek.