7 Cara Menghadapi Anak Susah Makan atau Picky Eater Menurut Ahli Nutrisi
Terjadinya pilih-pilih makanan atau picky eater pada anak bisa dihadapi dengan sejumlah cara berikut:

Terjadinya pilih-pilih makanan atau picky eater pada anak bisa dihadapi dengan sejumlah cara berikut:

7 Cara Menghadapi Anak Susah Makan atau Picky Eater Menurut Ahli Nutrisi
Memiliki anak yang "picky eater" atau pemilih makanan memang bisa menjadi tantangan bagi orang tua. Anak-anak dengan kebiasaan ini seringkali menolak untuk mencoba makanan baru dan hanya mau makan jenis makanan tertentu, sehingga memicu kekhawatiran tentang kecukupan gizi mereka.
Menurut Nutrisionis Rawat Inap Anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara Jakarta, Ariek Ratnawati, S.Gz, "picky eater" masih tergolong normal bila anak masih dapat memakan lebih dari 15 jenis makanan dan mau makan bersama keluarga. Hal ini memungkinkan orang tua untuk memperkenalkan makanan baru secara bertahap.
Penanganan yang tepat terhadap anak yang pilih-pilih makanan, sangat penting untuk mengembangkan sikap positif pada makanan. Dilansir dari Antara, berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk menghadapi anak 'picky eater':

Cari Tahu Penyebabnya
Langkah pertama adalah mencari tahu penyebab anak menjadi picky eater. Konsultasikan dengan dokter anak bila ada indikasi medis, atau dengan ahli gizi anak atau terapis makan bila ada gangguan gizi atau oromotor.
“Cari tahu dahulu penyebabnya dengan berkonsultasi bersama dokter spesialis anak bila terkait penyakit atau dietisien anak atau terapis makan bila ada gangguan gizi atau oromotor,” ujar dia.
Kembangkan Kemampuan Sensorik
Latih anak mengembangkan kemampuan sensoriknya, terutama bila mereka memiliki masalah dengan tekstur, rasa, atau bau makanan. Berikan mereka kesempatan untuk merasakan berbagai tekstur makanan, seperti sayuran, buah, rumput, bunga, air, jeli, dan agar-agar.
Ciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan
Buatlah waktu makan menjadi momen yang menyenangkan. Bernyanyilah bersama, ajak anak mengobrol, dan gunakan kata-kata positif yang mudah dimengerti. Hindari memaksakan anak untuk mencoba makanan baru.

Terapkan Aturan Makan yang Konsisten
Tetapkan aturan makan yang konsisten dan terapkan dengan disiplin. Libatkan semua anggota keluarga, termasuk suami, kakek, dan nenek, untuk membantu menerapkan aturan ini.
“Ini perlu penerapan feeding rules (aturan makan) yang konsisten, butuh kerja sama dengan orang rumah baik dengan suami, kakek atau nenek,” kata Ariek.
Lakukan Food Chaining Bertahap
Lakukan food chaining bertahap untuk mengubah karakteristik makanan. Contohnya, ubah nasi menjadi kentang yang dibentuk bola-bola atau diolah menjadi perkedel kentang.
Libatkan Anak dalam Memilih Makanan
Minta bantuan anak secara langsung dalam memilih makanan, terutama bila mereka sudah mampu berkomunikasi. Hal ini membantu mereka memilih makanan yang sesuai dengan selera dan kebutuhan gizi mereka.
Bangun Kerjasama dan Komunikasi
Ciptakan suasana makan yang menyenangkan dengan membangun kerjasama dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Interaksi yang positif dapat membantu anak merasa nyaman dan lebih terbuka untuk mencoba makanan baru.

“Mengeksplor makanan serta membangun kerja sama dan komunikasi, interaksi dengan orang tua dapat membantu menimbulkan suasana yang menyenangkan sehingga dapat menjadi solusi mengatasi atau mencegah anak susah makan,” ucap Ariek.