7 Rekomendasi dari Ahli Mengatasi Masalah Makan Anak
Para ahli menyatakan bahwa terdapat metode sederhana dan efektif untuk membentuk kebiasaan makan sehat pada anak.
Menangani balita yang rewel saat makan atau yang cenderung pilih-pilih makanan bisa menjadi tantangan bagi para orangtua. Beberapa anak mungkin menolak untuk mencoba makanan baru, hanya mau mengonsumsi jenis makanan tertentu, atau bahkan tidak mau makan sama sekali. Namun, Anda tidak perlu khawatir!
Para ahli menyatakan bahwa terdapat beberapa cara sederhana dan efektif yang dapat membantu membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak sekaligus mencegah masalah makan di kemudian hari. Dengan memberikan contoh yang baik dan tetap tenang dalam menghadapi situasi tersebut, berikut adalah tujuh tips praktis yang bisa Anda terapkan untuk mendukung pola makan anak agar lebih sehat dan menyenangkan, mengutip dari Parents.
-
Apa yang perlu diperhatikan dalam pola makan anak? 'Tentunya kita harus mengoptimalkan gizi seimbang, dimana asupan energi, protein, lemak, karbohidrat sesuai kebutuhan, baik itu vitamin, dan mineral. Kita pastikan tidak makan makanan manis berlebih, berminyak. Apalagi anak-anak sekarang suka makanan cepat saji, kemungkinan lemak dan kalorinya berlebih, sehingga tidak dianjurkan gitu,' jelasnya.
-
Bagaimana caranya agar anak makan makanan sehat? Selain itu, menanamkan kebiasaan makan sehat pada anak juga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka.
-
Apa yang disarankan untuk anak makan? Buah-buahan yang kaya akan air seperti semangka dan jeruk sangat disarankan karena dapat memenuhi kebutuhan mikronutrien anak-anak dan membantu selaput lendir berfungsi lebih optimal.
-
Bagaimana mengajarkan anak makan sehat? 'Penting bagi orangtua untuk memberikan contoh dengan menerapkan kebiasaan makan yang sehat dan mengurangi konsumsi gula, terutama di hadapan anak-anak,' kata Prerna Mittra, seorang pakar kesehatan.
-
Kenapa penting untuk memperhatikan pola makan anak? 'Salah satu kesalahpahaman umum yang saya dengar dari orang tua adalah bahwa anak mereka 'selalu bertambah berat sebelum menjadi tinggi,' dan kadang-kadang itu benar, tetapi lebih sering anak-anak menjadi berat dan tetap berat karena mereka makan makanan yang salah atau tidak cukup berolahraga,' kata Dr. Kono.
-
Bagaimana cara mengatasi anak susah makan dengan menyediakan makanan yang sesuai? Melansir dari halodoc, cara mengatasi anak susah makan yang kedua adalah sajikan porsi makan yang sesuai. Mungkin alasan susah makan bukan karena anak menolak untuk makan. Tetapi mungkin mereka menolak memakan semua hidangan yang ada di piringnya. Para orang tua harus ingat dan paham, anak-anak belum membutuhkan makanan dengan porsi sebanyak orang dewasa. Cobalah untuk memberikan si kecil makan sesuai porsinya.
1. Berikan Contoh yang Baik
Salah satu langkah awal yang dapat diambil untuk membantu balita terhindar dari masalah makan adalah dengan memberikan contoh yang baik. Ketika orangtua menunjukkan bahwa mereka bisa menikmati berbagai jenis makanan bergizi dalam suasana yang menyenangkan, kemungkinan memiliki anak dengan sikap makan yang sehat menjadi lebih tinggi. Hal ini berbeda dengan orang dewasa yang terus-menerus menjalani diet ketat, makan berlebihan, menolak sayuran, atau membiarkan anak-anak makan sendirian. Jane Kaue, seorang peneliti di Monell Chemical Senses Center Philadelphia, menjelaskan bahwa memberikan contoh yang baik dalam hubungan dengan makanan sangat mempengaruhi pilihan makanan anak. Dengan cara ini, anak juga akan belajar mengenali kapan mereka lapar dan menyesuaikan pilihan makanan mereka.
2. Jangan Memaksa Anak
Penting untuk tidak memaksa anak untuk mengonsumsi sesuatu yang mereka tidak mau. Jika Anda memaksanya, anak mungkin hanya akan menghindari makanan tersebut saat waktu makan berikutnya. Hal ini disampaikan oleh dokter Ellyn Sater, seorang ahli nutrisi, yang menekankan bahwa pendekatan yang lebih baik adalah membiarkan anak memilih makanan yang mereka inginkan tanpa tekanan.
3.Hindari Memberi Makanan Manis pada Anak Sebagai Hadiah
Beberapa orangtua mengizinkan anak-anak mereka untuk menikmati makanan manis setelah mereka mengonsumsi sayuran seperti brokoli. Namun, pendekatan ini tidak efektif dalam meningkatkan ketertarikan anak terhadap brokoli. Selain itu, memberikan imbalan berupa cokelat atau kue hanya akan menimbulkan persepsi bahwa makanan manis lebih bernilai dibandingkan dengan daging, telur, dan sayuran.
4. Jangan Menyerah Terlalu Cepat Saat Anak Menolak Makanan
Menurut ahli perkembangan anak dan studi keluarga, Lean Birch, anak memerlukan waktu hingga 10-15 kali untuk bisa menerima makanan baru. "Orangtua sebaiknya menawarkan makanan tersebut tanpa harapan tertentu," ujarnya.
5.Sajikan Makanan dalam Porsi Kecil
Memberikan makanan dalam porsi besar kepada anak kadang dapat membuat mereka merasa tertekan. Melihat piring yang penuh dengan makanan sering kali membuat mereka merasa lelah sebelum mulai makan. Oleh karena itu, sebaiknya siapkan makanan dalam porsi kecil untuk anak-anak agar mereka lebih nyaman saat makan.
6.Tidak Masalah Makan Berantakan
Ketika anak belajar untuk makan, tidak jarang makanan yang mereka sendokkan jatuh ke lantai, kursi, atau meja. Selain itu, wajah mereka sering kali akan kotor, dan terkadang makanan bahkan bisa berakhir di atas kepala mereka. "Itu memberi pengalaman bahwa makan itu adalah pengalaman multisensor," ujar dokter anak Bryan Vartabedian. Bayi yang baru mulai makan dan dilarang untuk mengeksplorasi makanan cenderung tidak akan menikmati proses makannya.
7.Jangan Sebut Anak Picky Eater
"Orangtua yang menjuluki anak-anaknya picky eater, awas nanti jadi seperti itu benar lho," kata Vartabedian. Ia menjelaskan bahwa banyak anak yang awalnya kesulitan dalam hal makan biasanya akan mengalami perbaikan seiring bertambahnya usia. Salah satu tanda yang paling penting untuk mengidentifikasi masalah serius adalah kurva pertumbuhan anak. Jika anak tumbuh dengan baik dan berada pada tingkat normal, itu menunjukkan bahwa mereka memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan, tambah Vartabedian.