IDAI Ungkap Orangtua Perlu Miliki Pemahaman yang Tepat Terkait Pemberian Makan Anak
Pemahaman tepat terkait pemberian makan pada anak merupakan hal penting bagi tumbuh kembang.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti pentingnya pemahaman orang tua dalam hal pemberian makan kepada anak untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), menyampaikan bahwa banyak orang tua cenderung mencari solusi cepat untuk masalah berat badan anak tanpa memahami proses alami perkembangan anak.
Dalam sebuah telewicara daring, Piprim menjelaskan bahwa banyak orang tua yang merasa cemas ketika membandingkan berat badan anak mereka dengan anak lain. Kecemasan ini seringkali didasarkan pada anggapan bahwa anak yang lebih gemuk berarti lebih sehat.
-
Apa yang perlu diperhatikan dalam pola makan anak? 'Tentunya kita harus mengoptimalkan gizi seimbang, dimana asupan energi, protein, lemak, karbohidrat sesuai kebutuhan, baik itu vitamin, dan mineral. Kita pastikan tidak makan makanan manis berlebih, berminyak. Apalagi anak-anak sekarang suka makanan cepat saji, kemungkinan lemak dan kalorinya berlebih, sehingga tidak dianjurkan gitu,' jelasnya.
-
Bagaimana mengajarkan anak makan sehat? 'Penting bagi orangtua untuk memberikan contoh dengan menerapkan kebiasaan makan yang sehat dan mengurangi konsumsi gula, terutama di hadapan anak-anak,' kata Prerna Mittra, seorang pakar kesehatan.
-
Gimana cara ngasih makan anak biar gak salah makan? Ajarkan Anak untuk Mengenali Makanan PedasGunakan pendekatan edukasi dengan menunjukkan jenis makanan yang mengandung cabai atau bumbu pedas. Pastikan anak tahu untuk menghindari makanan ini tanpa pengawasan orang dewasa.
-
Siapa yang harus ajari anak makan? Namun, orang tua tetap dapat membentuk kembali pola makan anak yang telah terlanjur pilih-pilih makanan. Salah satu caranya adalah dengan mencampurkan makanan yang disukai anak dengan makanan lain yang perlu diperkenalkan.
-
Kenapa penting untuk memperhatikan pola makan anak? 'Salah satu kesalahpahaman umum yang saya dengar dari orang tua adalah bahwa anak mereka 'selalu bertambah berat sebelum menjadi tinggi,' dan kadang-kadang itu benar, tetapi lebih sering anak-anak menjadi berat dan tetap berat karena mereka makan makanan yang salah atau tidak cukup berolahraga,' kata Dr. Kono.
-
Bagaimana caranya agar anak makan makanan sehat? Selain itu, menanamkan kebiasaan makan sehat pada anak juga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka.
“Padahal, kesehatan anak seharusnya diukur berdasarkan grafik pertumbuhan yang mencakup berat dan tinggi badan,” ujar Piprim dilansir dari Antara.
Artinya, ukuran tubuh anak tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan kesehatan. Seorang anak dikatakan sehat apabila pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan usia dan mengikuti grafik pertumbuhan yang benar.
Lebih lanjut, Piprim menekankan bahwa orang tua perlu memahami bahwa pertumbuhan anak bukanlah kompetisi. Setiap anak memiliki pola pertumbuhan yang unik dan tidak perlu dibanding-bandingkan dengan anak lain. Ini penting agar orang tua tidak terjebak dalam keinginan untuk "menggemukkan" anak dengan cara yang tidak sehat.
Kesalahan Umum dalam Pemberian Makanan
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah memaksa anak untuk makan saat mereka belum merasa lapar. Piprim menjelaskan bahwa banyak orang tua sering mengeluh anaknya susah makan, padahal masalah ini biasanya timbul karena anak tidak diberi kesempatan untuk merasa lapar.
"Memaksa anak untuk makan saat mereka belum lapar hanya akan menciptakan konflik dan menghambat proses belajar mereka tentang makanan," jelas Piprim.
Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah memberikan camilan atau snack ketika anak tidak mau makan makanan utama. Hal ini bisa membuat anak kenyang sebelum waktu makan tiba, sehingga menghambat nafsu makan mereka pada makanan yang seharusnya lebih bernutrisi.
“Pada saat anak nggak mau makan, dikasih cemilan, yang itu membuat kenyang dan anak itu akhirnya memang nggak mau makan,” lanjut Piprim.
Bahaya Penggunaan Obat-Obatan Penambah Nafsu Makan
Selain itu, Piprim juga memperingatkan tentang penggunaan obat-obatan seperti steroid yang kadang digunakan sebagai jalan pintas untuk meningkatkan nafsu makan anak. Meskipun obat ini mungkin memberikan efek instan, penggunaan jangka panjangnya bisa berbahaya bagi kesehatan anak. Steroid bisa menimbulkan efek samping seperti perubahan penampilan fisik dan masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.
Sebagai gantinya, Piprim mendorong orang tua untuk menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan membiarkan anak belajar merasakan lapar secara alami.
“Obat nafsu makan terbaik adalah rasa lapar itu sendiri,” kata Piprim.
Ia menyarankan agar suasana makan dibuat menyenangkan dan tanpa paksaan, karena hal tersebut dapat membantu anak belajar menikmati makanan dengan cara yang lebih alami dan sehat.
Membangun Kebiasaan Makan yang Sehat
Dengan pemahaman yang tepat, orang tua diharapkan bisa mengatasi masalah terkait pertumbuhan dan nafsu makan anak secara lebih bijak. Piprim menekankan bahwa proses ini adalah bagian dari pendidikan jangka panjang bagi anak dalam memahami pentingnya makan sehat dan menjaga keseimbangan asupan gizi.
IDAI mengingatkan bahwa pemahaman yang salah tentang pemberian makan anak tidak hanya dapat menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada aspek emosional dan kebiasaan makan jangka panjang. Orang tua perlu mendampingi anak dengan penuh kasih sayang, memberikan nutrisi yang seimbang, dan memberikan kebebasan bagi anak untuk belajar mengenali rasa lapar dan kenyang mereka sendiri.