Apa yang Membuat Orang Sering Menggigit Kuku? Begini Cara Menghentikannya
Kebiasaan menggigit kuku sulit dihentikan dan dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan, seperti infeksi dan kerusakan gigi.
Kebiasaan menggigit kuku sulit dihentikan dan dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan negatif seperti infeksi dan kerusakan gigi.
Apa yang Membuat Orang Sering Menggigit Kuku? Begini Cara Menghentikannya
Bila kalian sering menggigit kuku, kalian tak sendirian.
Diperkirakan sampai 30% individu memiliki kebiasaan serupa.
Meski sesekali tak berbahaya, onikofagia (menggigit kuku secara kronis) berpotensi menimbulkan masalah serius.
Beruntungnya, ada beberapa cara efektif untuk mengakhiri kebiasaan ini selamanya yang dikutip dari health.com pada (23/4).
-
Apa saja masalah yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan menggigit kuku? Onychophagia tidak baik untuk dilakukan karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan berdampak negatif pada fisik serta psikologis. Berikut beberapa alasan mengapa kebiasaan ini perlu dihindari: Risiko InfeksiSaat menggigit kuku, lapisan kulit di sekitar kuku dapat terluka, menyebabkan terbukanya jalur bagi bakteri dan kuman untuk masuk. Akibatnya, jari atau kuku bisa terinfeksi, yang disebut dengan paronikia. Infeksi ini bisa menyebabkan bengkak, kemerahan, nyeri, dan nanah di sekitar kuku. Luka terbuka juga lebih mudah terkena kuman dari lingkungan, sehingga meningkatkan risiko infeksi yang lebih serius.Kerusakan Kuku Jangka PanjangMenggigit kuku secara terus-menerus dapat merusak bentuk dan pertumbuhan kuku secara permanen. Kuku bisa menjadi rapuh, retak, atau bahkan berhenti tumbuh secara normal. Selain itu, kerusakan pada kutikula yang melindungi kuku bisa membuat kuku lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.Gangguan PencernaanTangan sering kali bersentuhan dengan berbagai benda dan kuman. Ketika Anda menggigit kuku, kuman dari tangan bisa masuk ke mulut dan saluran pencernaan, meningkatkan risiko terkena infeksi bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau muntah. Kebiasaan ini juga memperburuk kebersihan pribadi karena tangan dan kuku tidak selalu dalam keadaan bersih saat digigit.Dampak Negatif pada GigiKebiasaan menggigit kuku dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Tekanan konstan saat menggigit kuku dapat menyebabkan gigi retak, aus, atau bahkan bergeser dari posisi aslinya. Selain itu, aktivitas ini juga bisa menyebabkan masalah dengan rahang, seperti nyeri atau gangguan temporomandibular joint (TMJ), yang disebabkan oleh ketegangan berlebih di rahang saat menggigit.Dampak Psikologis dan SosialOnychophagia sering kali menjadi sumber stres emosional dan rasa malu bagi individu yang melakukannya. Mereka mungkin merasa kurang percaya diri dalam situasi sosial, terutama karena penampilan kuku yang rusak atau tidak rapi. Selain itu, kebiasaan ini sering kali dianggap tidak higienis, yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan citra diri seseorang. Orang yang merasa malu karena kebiasaan ini mungkin juga mengalami peningkatan kecemasan dan stres, yang memperburuk perilaku tersebut.Keterkaitan dengan Gangguan PsikologisOnychophagia sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Kebiasaan menggigit kuku bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang berjuang dengan masalah emosional yang lebih dalam. Dalam kasus seperti ini, kebiasaan ini tidak hanya mengganggu fisik, tetapi juga menunjukkan adanya masalah kesehatan mental yang perlu ditangani.Mengurangi Kualitas HidupKebiasaan menggigit kuku yang kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan fisik, kebiasaan ini juga bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti menulis, bekerja, atau bersosialisasi. Rasa malu terhadap kondisi kuku bisa membuat seseorang merasa canggung di hadapan orang lain dan menghindari situasi tertentu.
-
Kenapa anak suka menggigit kuku? Kebiasaan menggigit kuku sering kali muncul sebagai respons terhadap stres atau kecemasan.
-
Bagaimana cara kebiasaan menggigit kuku bisa memengaruhi penampilan seseorang? Kuku yang rusak juga mempengaruhi penampilan dan sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri.
-
Mengapa menggigit kuku bisa menyebabkan infeksi? Saat menggigit kuku, lapisan kulit di sekitar kuku dapat terluka, menyebabkan terbukanya jalur bagi bakteri dan kuman untuk masuk. Akibatnya, jari atau kuku bisa terinfeksi, yang disebut dengan paronikia.
-
Kapan kebiasaan menggigit kuku biasanya dimulai? Banyak kasus onychophagia dimulai pada masa kanak-kanak dan terus berlanjut hingga dewasa.
Kebiasaan menggigit kuku, yang umumnya dimulai pada masa anak-anak, sering berlanjut hingga dewasa.
Apa Penyebab Seseorang Mulai Menggigit Kuku?
Terdapat beberapa faktor dari kebiasaan ini, di antaranya: - Faktor Genetik: Seseorang mungkin lebih cenderung menggigit kuku jika memiliki riwayat keluarga yang sama, terutama jika kedua orang tua juga memiliki kebiasaan tersebut.
- Respons Terhadap Stres: Menggigit kuku bisa menjadi cara untuk meredakan stres atau kebosanan.
- Kesehatan Mental: Penelitian menunjukkan bahwa kecemasan, depresi, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan masalah kesehatan mental lainnya dapat menjadi pemicu kebiasaan menggigit kuku secara kompulsif.
Risiko Menggigit Kuku
Kebiasaan menggigit kuku secara terus-menerus dapat merusak penampilan kuku, membuatnya lebih pendek, dan bergerigi.
Praktik ini juga memiliki potensi dampak buruk terhadap kesehatan.
Lama kelamaan, ini bisa mengubah penampilan kuku, menyebabkan kelainan seperti perubahan warna menjadi hitam atau coklat, atau bahkan penyok di bagian bawah kuku.
Menggigit kuku bisa merusak kulit di sekitarnya, menciptakan penyebaran kuman dari mulut ke jari dan sebaliknya, serta berpotensi menyebabkan infeksi kulit atau perut.
Selain itu, kebiasaan ini juga dapat memengaruhi kesehatan gigi. Penelitian menunjukkan bahwa tekanan berulang saat menggigit kuku dapat membuat gigi terkelupas dan berjejal, bahkan dapat menyebabkan peradangan pada gusi.
Cara Berhenti Menggigit Kuku
Berikut adalah beberapa metode yang dapat membantu mencegahnya kebiasaan menggigit kuku.
- Mengenakan sarung tangan: Gunakan sarung tangan untuk menjaga kuku tetap terlindungi. Jika tidak memungkinkan, cobalah menutupi kuku dengan selotip atau stiker agar sulit untuk digigit.
- Menggunakan cat kuku anti gigit: Cat kuku dengan rasa pahit yang dijual bebas di toko obat dapat membuat kuku terasa tidak enak sehingga kalian tidak ingin menggigitnya..
- Rutin melakukan perawatan manikur: Merawat kuku secara teratur untuk menjaganya tetap pendek dan rapi dapat mengurangi kebiasaan menggigit kuku.
- Ubah kebiasaan menggigit kuku dengan kegiatan lain: Saat ingin menggigit kuku, cobalah ganti dengan kegiatan lain. Studi baru menunjukkan bahwa gerakan memutar pada lengan atau jari dapat mengurangi kebiasaan ini.
- Kenali dan kelola pemicu menggigit kuku: Baik secara fisik (seperti melihat kuku bintil atau kutikula kering) atau psikologis (merasa bosan, stres, atau cemas), identifikasi apa yang memicu kebiasaan ini. Kemudian, hindari pemicu tersebut atau berusaha sadar untuk menghentikan reaksi terhadapnya.
Cara Merawat Kuku
Merawat kuku dengan mempertahankan kebersihannya dan menjaganya terawat dapat membantu mencegah kebiasaan menggigit kuku.
Memotong kuku lebih pendek dapat mengurangi keinginan untuk menggigit.
Kuku yang lebih pendek cenderung tetap bersih dan kurang rentan patah atau mengganggu.
Disarankan untuk memotong kuku setelah mandi karena kuku akan lebih mudah dipotong setelah direndam dalam air hangat.
Setelah kering, haluskan tepi kuku yang kasar dengan kikir.
Penting untuk mengarahkan kikir ke satu arah saja, untuk menghindari melemahkan kuku dengan mengikir bolak-balik.
Cuci tangan dengan sabun dan air, kemudian gunakan gunting kuku untuk menghilangkan kutikula dengan hati-hati.
Kulit kutikula melindungi akar kuku, jadi jangan dipotong atau dipaksa.
Untuk perawatan lebih lanjut, konsultasikan dengan teknisi kuku berlisensi.
Seperti kulit tubuh, kuku perlu dilembabkan, terutama saat udara kering.
Kuku yang kering mudah rapuh, jadi menjaga kelembapannya akan membuatnya fleksibel, tetapi kuat.
Gunakan lotion pada kuku setelah mandi atau mencuci tangan.