Cerita Halloween di Kuwait
Sejumlah toko di Kuwait bahkan menjual pernak-pernik, buah labu, dan kostum bertema Halloween hingga pemerintah berang.
Warga Kuwait yang mayoritas muslim rupanya tidak menampik tradisi perayaan hari Halloween seperti di negara Amerika Serikat atau negara Barat yang mayoritas Kristiani.
Sejumlah toko di Kuwait bahkan menjual pernak-pernik, buah labu, dan kostum bertema Halloween hingga membuat pemerintah berang.
Sejumlah kalangan mendesak pemerintah untuk melarang penjualan pernak-pernik Halloween, seperti dilansir situs arabbusiness.com, Selasa (29/10).
Perdana Menteri Hamdan Al Azmi mengatakan pernak-pernik untuk memperingati hari orang mati itu merupakan tanda-tanda Satanisme.
"Barang-barang itu biasa dikenal sebagai tanda Satanisme," kata dia seperti dikutip surat kabar Kuwait Times.
Mengizinkan toko-toko menjual barang-barang itu sama dengan merusak identitas masyarakat Kuwait. Kita tidak bisa menerima ini," kata Azmi.
Dia bahkan meminta Kementerian Perdagangan untuk menyita barang-barang bertema Halloween dan mengancam akan menjatuhkan sanksi jika ada toko yang menjual barang-barang itu.
"Kasus ini akan terus diawasi oleh pemerintah," kata dia.
Halloween adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia dan dibawa oleh orang Irlandia yang beremigrasi ke Amerika Utara.
Selain di Kuwait, Hari Halloween juga dilarang di Arab Saudi.