China Janjikan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp22 Miliar untuk Ukraina
Palang Merah China akan memberikan tambahan 10 juta yuan atau sekitar Rp 22 miliar untuk bantuan kemanusiaan ke Ukraina.
Palang Merah China akan memberikan tambahan 10 juta yuan atau sekitar Rp 22 miliar untuk bantuan kemanusiaan ke Ukraina. Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin kepada wartawan pada Senin.
Komentar Wang ini disampaikan dalam konferensi pers reguler di Beijing. Bantuan ini menyusul komitmen bantuan ke Ukraina yang dijanjikan sebelumnya pada awal bulan ini sebesar 5 juta yuan atau sekitar Rp 11 miliar.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Siapa yang mengamankan Bule Rusia tersebut? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Terkait konflik di Ukraina, sebelumnya AS menuduh Rusia meminta bantuan peralatan militer dari China untuk digunakan di Ukraina. Seorang juru bicara kedutaan besar China di AS, Liu Pengyu membantah tuduhan bahwa Moskow mendekati Beijing untuk bantuan peralatan militer dan logistik.
Liu mengatakan dia "tidak pernah mendengar hal itu". Tujuan China, menurut Liu, untuk menjaga agar apa yang disebut Kremlin sebagai operasi militer khusus di Ukraina itu tidak lepas kendali.
"Situasi saat ini di Ukraina memang membingungkan," kata diplomat China itu kepada Reuters pada pertengahan Maret.
"Prioritas terpenting sekarang adalah mencegah situasi memanas semakin meningkat atau bahkan lepas kendali," lanjutnya.
Baca juga:
Presiden Ukraina: Bicara Langsung dengan Putin Kunci untuk Akhiri Perang
Presiden Jokowi Ingatkan Harga Barang Bakal Makin Mahal Imbas Perang Rusia-Ukraina
Media Pro Kremlin: Hampir 10.000 Tentara Rusia Tewas di Ukraina
Dilema Warga Muslim di Tengah Perang Rusia-Ukraina
Jokowi: Perang Rusia-Ukraina Memperdalam Krisis Perekonomian Dunia
Baku Tembak dengan Ukraina, Tentara Chechnya Sambil Selamatkan Warga Pakai Ranpur