Curhat Warga AS Pendukung Trump yang Muak Dengan Sang Presiden
Kini penutupan pemerintahan atau government shutdown yang sudah berlangsung sebulan kian menggerus dukungan warga terhadap Trump.
Dua tahun lalu Jeff Daudert merasa muak dengan politik. Dia ingin menggulingkan status quo. Dia terang-terangan ingin mengguncang kemapanan dan dia suka dengan ide presiden yang suka bikin kekacauan.
Tapi sekarang pensiunan Angkatan Laut berusia 49 tahun itu berubah pikiran.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
"Apa yang waktu itu kita pikirkan?" tanya dia pada suatu malam di toko swalayan Walmart, di kawasan tempat tinggal buruh di Detroit, kawasan yang mendukung dan memilih Trump menjadi presiden AS.
Dikutip dari laman the Washington Post, Rabu (23/1), di tengah hubungan Trump dengan para pendukungnya yang masih kuat, dua tahun setelah dia dilantik, ada orang-orang macam Daudert yang merasa hubungan itu kini melemah. Daudert adalah orang yang menggerakkan pemilih untuk memenangkan Trump di lumbung suara daerah industri Midwest yang sebelumnya dikuasai Demokrat pada 2016.
Kini penutupan pemerintahan atau government shutdown yang sudah berlangsung sebulan kian menggerus dukungan warga terhadap Trump. Para pemilih Trump memang mendukung pembangunan tembok perbatasan tapi mereka tidak mendukung penutupan pemerintahan.
Di daerah Daudert di Detroit, banyak warga yang masih mendukung Trump mengatakan sang presiden bertanggung jawab atas segala dampak penutupan pemerintahan ini. Mereka mengulang perkataan Trump di Ruang Oval Gedung Putih yang mengatakan dia akan bangga dengan menutup pemerintahan.
Tembok perbatasan AS-Meksiko ©AFP PHOTO
"Itu konyol. Itu merusak," kata Daudert yang mengaku dia tidak akan mendukung Trump lagi pada pilpres 2020 nanti.
"Sebelumnya saya yakin dengan anti-status quo. Tapi nanti saya akan menjadi pendukung status quo," kata dia.
Di kawasan Detroit yang jauh dari hiruk pikuk Ibu Kota Washington atau New York, penutupan pemerintahan menimbulkan dampak yang tidak biasanya.
Sebuah taman trampolin menggratiskan tiket bagi pegawai negeri dan keluarga mereka untuk bermain lompat trampolin selama satu jam. Lembaga pemberi kredit lokal memberi pinjaman dengan bunga ringan bagi para pegawai pemerintah yang selama ini belum gajian karena penutupan pemerintahan.
Sejumlah pemerintah daerah juga mengizinkan para pegawai federal menunda pembayaran pajak rumah, tagihan, dan biaya parkir. Sumbangan makanan juga tengah dibahas bagi para pekerja pemerintah di bandara Detroit dan studio yoga menawarkan kelas gratis bagi pegawai negeri.
"Sebagai masyarakat, hal ini berdampak bagi kami karena orang-orang juga kena dampaknya," kata Jasmin Crmowell yang mengelola Studio Yoga Bodhi Seed. "Kita semua saling terikat. Ini berdampak ke semua orang. Berdampak kepada kita sebagai bangsa."
Jajak pendapat teranyar juga menyimpulkan penutupan pemerintahan membuat para pendukung Trump kecewa dan tidak mendukung sang presiden.
Survei yang dilakukan Public Policy Polling, lembaga survei Demokrat yang juga melakukan survei publik, menghasilkan hanya 40 persen responden yang mendukung Trump sebagai presiden dan 57 persen tak setuju. Sementara itu sebanyak 46 persen responden mendukung pemakzulan Trump dan 44 persen menentang.
Di dekat sebuah apotik, Erica McQueen, 38 tahun, asal St Clair Shores, yang memilih Trump juga sudah merasa cukup dengan Trump. Salah satu yang membuat dia kecewa adalah penutupan pemerintahan.
"Isu tembok ini sudah keterlaluan. Ini konyol. Saya muak dengan semua ini, saya muak mendengar semua ini."
Seperti pendukung Trump yang lain, dia kini mempertimbangkan untuk tidak mendukungnya lagi.
"Butuh keajaiban bagi saya untuk memilih dia kembali."
Baca juga:
John Kerry Sebut Trump Harus Mundur
Survei: 46 Persen Responden Dukung Pemakzulan Donald Trump
Trump Kesal Dengan DPR AS karena Proposalnya untuk Akhiri Shutdown Ditolak
Donald Trump dan Kim Jong-un Dijadwalkan Gelar Pertemuan Kedua Akhir Februari
Bush Bawakan Pizza Untuk Personel Secret Service yang Belum Digaji Trump
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un