Data Baru Sebut Kekebalan Kawanan Covid-19 Perlu Waktu Lima Tahun
Dengan lebih banyak orang yang divaksinasi, para ahli akan segera memiliki gambaran bagaimana vaksin saat ini bisa mengurangi atau mencegah infeksi dan penyebaran virus.
Tiga bulan setelah seorang nenek 91 tahun di Inggris menjadi orang pertama di dunia yang mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19, lebih dari 236 juta dosis vaksin telah disuntikkan di seluruh dunia. Laju vaksinasi terbesar dalam sejarah meningkat secara eksponensial, tetapi pada tingkat saat ini, diperlukan hampir lima tahun sebelum sebagian besar warga dunia mendapatkan suntikan vaksin.
Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg sampai Minggu (28/2), perlu 4,6 tahun untuk mencakup 75 persen populasi dunia mendapatkan dua dosis vaksin. Data terbaru memperkirakan, 70 persen sampai 90 persen populasi dunia harus disuntik vaksin sebelum tercapai kekebalan kawanan (herd immunity).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Dengan lebih banyak orang yang divaksinasi, para ahli akan segera memiliki gambaran bagaimana vaksin saat ini bisa mengurangi atau mencegah infeksi dan penyebaran virus.
Informasi, seperti seberapa lama kekebalan akibat vaksinasi dapat bertahan dan seberapa ampuh vaksinasi dalam menghentikan penyebaran virus, akan menentukan bagaimana negara di dunia bisa membuka kembali sektor perekonomiannya dan menyelamatkan mata pencaharian warganya.
“Saat ini, hanya ada data pendahuluan dan anekdotal terkait kemanjuran vaksin Covid-19 untuk melindungi penyebaran, tapi saya mengantisipasi ini sebagai sebuah area di mana sains akan jauh lebih matang dalam satu atau dua bulan,” jelas Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock Universitas Nasional Singapura (NUS), Professor Teo Yik Ying, dilansir dari The Straits Times, Senin (1/3).
“Ketika data ini muncul dan secara konsisten divalidasi di sejumlah negara dengan vaksinasi populasi skala besar, saya berharap Singapura akan meninjau langkah-langkah kita yang ada, termasuk pembatasan kontrol perbatasan, sehingga mereka yang telah divaksinasi sebenarnya akan memiliki lebih sedikit pembatasan dalam hal gerakan dan aktivitas,” lanjutnya.
Di Singapura, dengan angka infeksi mendekati 60.000 dan 29 kematian sampai saat ini, lebih dari 250.000 orang telah mendapatkan dosis pertama vaksin, dan program vaksinasi terus meningkat hari demi hari.
Sampai akhir bulan depan, 40 pusat vaksinasi akan dioperasikan. Setiap pusat vaksinasi direncanakan memiliki kapasitas 2.000 suntikan setiap hari.
Amerika Serikat, negara yang paling parah terdampak pandemi dengan 29 juta kasus infeksi, telah menyuntikkan 72,8 juta dosis vaksin.
Sementara itu, Israel adalah negara tercepat yang melakukan vaksinasi sejak Desember tahun lalu. Lebih dari setengah dari 9,3 juta populasi telah menerima setidaknya satu suntikan.
Laporan awal menunjukkan, kasus Covid-19 turun secara signifikan di antara mereka yang telah divaksinasi di negara-negara tersebut. Waktu yang dibutuhkan untuk memvaksinasi tiga dari empat populasi dunia akan berkurang seiring kecepatan vaksinasi bertambah cepat dan lebih banyak kandidat vaksin yang disetujui atau disahkan penggunaannya.
Pekan lalu, dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson disetujui penggunaan daruratnya di AS untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas.
Menurut WHO, sampai 18 Februari, sedikitnya tujuh vaksin berbeda di tiga platform telah diluncurkan di berbagai negara.
Pada saat bersamaan, lebih dari 200 kandidat vaksin tambahan sedang dalam pengembangan, di mana lebih dari 60 sedang dalam pengembangan klinis.
Negara-negara di dunia berusaha meyakinkan rakyatnya untuk divaksinasi saat varian baru virus corona muncul dan tingkat kekebalan yang ditawarkan sejumlah vaksin masih belum jelas. Kendati berbagai upaya telah dilakukan, sejumlah ahli memperingatkan hidup tak akan kembali normal tahun ini dan tindakan seperti pemakaian masker dan meningkatkan higienitas harus terus ditingkatkan.
Menurut Profesor Teo, negara-negara dengan perekonomian maju sepertinya bisa menyiapkan cukup vaksin untuk sebagian besar rakyatnya sampai akhir tahun ini. Tapi negara lainnya di dunia tak akan bisa menyiapkan cukup vaksin untuk rakyatnya untuk mencapai kekebalan kawanan, utamanya karena terbatasnya persediaan vaksin.
“Bahkan ketika vaksin mulai melindungi orang-orang yang paling rentan, kita tak akan mencapai tingkat kekebalan populasi atau kekebalan kawanan pada tahun 2021,” jelas Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan pada Januari lalu.
(mdk/pan)