Di tangan Trump, AS akan tetap jaga stabilitas Laut China Selatan
Kemlu menyebutkan, Donald Trump mungkin akan menjaga stabilitas di Laut China Selatan. Jubir Kemlu mengatakan, tidak bisa menilai kepemimpinan Trump saat ini karena terlalu dini.
Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, menimbulkan banyak kekhawatiran, termasuk pada negara-negara yang memiliki bilateral dengan Negeri Adi Daya tersebut. Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir menyebutkan, kepemimpinan Trump tidak bisa dinilai saat ini.
Menurut pria akrab disapa Tata itu, terlalu dini untuk menilai kepemimpinan Trump, di saat dia belum menjalankan pemerintahan di AS.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Kenapa Presiden Jokowi membahas konflik Laut China Selatan dengan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Mengapa ramalan Donald Trump menimbulkan perdebatan? Prediksi ini memicu perdebatan ringan namun menegangkan dengan pembawa acara Jesse Watters. Pasalnya Watters dikenal atas dukungannya terhadap Trump.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
"Rakyat Amerika telah memilih seorang pemimpin yang tidak bisa dibayangkan sebelumnya. Mereka telah berhasil merayakan pesta demokrasi. Kita lihat saja nanti bagaimana AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump," kata pria yang akrab disapa Tata tersebut di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (10/11).
Saat disinggung soal kelanjutan peran AS di Laut China Selatan, yang diketahui diklaim beberapa negara ASEAN dan China, Tata menilai Negeri Paman Sam akan ikut membantu menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Pasalnya, menurut dia, Laut China Selatan tidak hanya penting bagi Asia Tenggara, tapi juga bagi dunia.
"Kita bisa lihat sumber trade yang lewat di kawasan itu bisa mencapai sekitar USD 5 triliun. Saya rasa jika kedamaian dan stabilitas di kawasan ini tidak terjaga, maka tidak hanya perekonomian di kawasan itu yang akan terkena dampaknya, namun juga seluruh dunia," imbuh Tata.
Karena itu, menurut Tata, seluruh negara di dunia sadar akan pentingnya menjaga kedamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Laut China Selatan disebut 'jalur sutra' oleh negara-negara di sekitarnya, pertumbuhan perdagangan setiap hari semakin bertambah di sana. Salah satu negara yang mengklaim wilayah ini adalah China.
(mdk/che)