DPR AS Ancam Percepat Makzulkan Trump Jika Wapres Pence Tak Ajukan Amandemen ke-25
Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi menyampaikan untuk pertama kalinya pada Minggu, DPR akan mempercepat pemakzulan Presiden Donald Trump jika Wapres Mike Pence tidak mencopotnya.
Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi menyampaikan untuk pertama kalinya pada Minggu, DPR akan mempercepat pemakzulan Presiden Donald Trump jika Wapres Mike Pence tidak mencopotnya.
DPR, kata Pelosi, akan berupaya meloloskan resolusi dengan persetujuan suara bulat pada Senin pagi menyerukan kabinet Trump dan Pence meloloskan Amandemen ke-25 dan mencopot Trump dari jabatannya.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
Jika resolusi itu tak disetujui suara bulat, tindakan itu akan diteruskan ke sidang pemungutan suara penuh pada Selasa. Resolusi itu meminta Pence menanggapi dalam waktu 24 jam, dan jika tidak, DPR akan memakzulkan Trump.
"Selanjutnya, kita akan meneruskan usulan legislasi pemakzulan ke lantai sidang," kata Pelosi, dikutip dari CNN, Senin (11/1).
"Demi melindungi Konstitusi dan Demokrasi kita, kita akan melakukan tindakan mendesak, karena Presiden menunjukkan ancaman nyata terhadap keduanya. Hari demi hari, ngerinya penyerangan yang terus menerus terhadap demokrasi kita yang dilakukan Presiden semakin intensif dan perlu tindakan segera," jelasnya.
Demokrat di DPR segera bergabung mengusulkan pemakzulan menyusul kerusuhan Gedung Parlemen atau Capitol yang menewaskan lima orang, termasuk salah seorang anggota polisi Capitol.
Demokrat di DPR juga masih membahas apakah pemungutan suara terkait pemakzulan Trump bisa diselenggarakan pada Selasa atau Rabu.
Pelosi mengatakan dalam wawancara CBS' "60 Minutes" pada Minggu malam, dia sepakat dengan usulan Amandemen ke-25 bukan semata untuk mencopot Trump, tapi mengatakan "salah satu motivasi orang untuk mengadvokasi pemakzulan" adalah untuk mencegah Trump menjabat lagi.
"Ada dukungan kuat di Kongres untuk memakzulkan Presiden untuk kedua kalinya," ujarnya.
Sebelumnya, Anggota DPR James Clyburn mengatakan Partai Demokrat mungkin menunggu sampai setelah 100 hari pertama Presiden terpilih Joe Biden menjabat untuk mengirim pasal usulan pemakzulan Presiden Donald Trump ke Senat.
"Kami akan memberikan suara di DPR, dan (Ketua DPR Nancy Pelosi) akan membuat keputusan tentang kapan waktu terbaik untuk mengumpulkan suara itu dan menunjuk manajer serta mengusulkan undang-undang itu ke Senat," jelasnya kepada Jake Tapper dari CNN.
"Kebetulan jika tidak sampai di sana selama 100 hari, itu bisa - mari kita beri Presiden terpilih Biden 100 hari yang dia butuhkan untuk menjalankan agendanya, dan mungkin kita akan mengirim usulannya kapan-kapan setelah itu," lanjutnya.
Demokrat DPR, dalam konferensi yang diadakan Pelosi pada Sabtu malam dengan pimpinan DPR, membahas opsi untuk memakzulkan Trump pekan ini dan menunggu kapan akan mengirim pasal pemakzulan ke Senat.
Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell sebelumnya menjelaskan dalam sebuah memo, meskipun DPR dalam beberapa hari mendatang akan memakzulkan Trump, Senat tidak akan kembali sidang sebelum 19 Januari. Senat akan memulai persidangan pada 20 Januari - tanggal pelantikan Biden.
Dengan memakzulkan dan memberhentikan Trump, bahkan pada tahap akhir masa jabatannya ini, Senat kemudian dapat memberikan suara untuk mendiskualifikasi Trump untuk kembali menduduki jabatan federal, mengambil tindakan luar biasa terhadap mantan presiden.
Sementara Biden telah berulang kali mengatakan terserah Kongres untuk memutuskan bagaimana memberi sanksi kepada Trump atas perannya dalam memicu serangan di Capitol.
(mdk/pan)