Erdogan deklarasikan kemenangan di referendum Turki
Erdogan deklarasikan kemenangan di referendum Turki. Dengan kemenangan ini, dia berhasil mengganti sistem negara dari demokrasi parlementer menjadi presidensial eksekutif.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan perdana menteri negara tersebut mendeklarasikan kemenangan dalam referendum yang dibuat Erdogan untuk menyapu kekuatan.
Komisi Pemilihan Umum Turki memang belum merilis hasil resmi, namun menurut Kantor Berita Anadolu, 51,4 persen pemilih, dari 47,5 juta suara, memilih Erdogan untuk masa depan mereka.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Apa yang dilakukan Presiden Erdogan saat wisuda anggota Polri? Dalam video yang diunggah akun Instagram @polisi_indonesia, terlihat Erdogan menjabat tangan Briptu Tiara. Terlihat juga beberapa Erdogan mengucapkan sesuatan dan dijawab oleh Tiara.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang ditemukan di Tavsanli Hoyuk, Turki? Sebuah belati dan stempel berusia 3.300 tahun ditemukan saat penggalian di Tavsanli Hoyuk, Turki.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
Dilansir dari CNN, Senin (17/4), Presiden Dewan Pemilihan Tertinggi Sadi Guven membenarkan kalau suara terbanyak dikantongi Erdogan. Dia menyebutkan hasil resmi akan diumumkan dalam 10 hari ke depan.
Pemilih diminta untuk mendukung paket reformasi 18, yang diajukan penguasa Partai Keadilan dan Pembangunan nanti. Paket reformasi itu akan menggantikan sistem demokrasi parlementer dengan presidensial yang kuat.
"Insya Allah, hasil ini akan menjadi awal dari sebuah era baru di negara kita," ujar Erdogan dalam konferensi pers kemenangannya.
Beberapa pemimpin dunia, seperti dari Azerbaijan, Palestina, Qatar, Pakistan, Hungaria, Makedonia, Arab, Sudan dan Kenya sudah memberikan ucapan selamat lewat Kementerian Luar Negeri Turki.
Sementara itu, sesaat sebelum Perdana Menteri Binali Yildrim menyatakan kemenangan bagi Erdogan, ribuan orang berkumpul untuk menghadiri perayaan kemenangan di markas Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang didirikan Erdogan di Ankara. Terlihat ribuan pendukung Erdogan ini menari, bernyanyi, membunyikan klakson mobil mereka untuk merayakan kemenangan.
Yildrim dalam pidatonya menyebutkan, orang yang memilih 'ya' dan 'tidak' akan tetap menjadi satu di Turki. Dia mengatakan, dengan keberhasilan referendum ini Erdogan akan meningkatkan perekonomian, mempercepat pembangunan serta melawan musuh asing dan domestik.
"Tidak ada yang harus tersinggung atau dirusak. Tidak ada kata berhenti. Kami akan terus berjalan di jalan kita dan akan terus berbaris untuk menyambut masa depan," pungkas Yildrim.
(mdk/che)