Face/Off, pria tak lagi cacat setelah pakai wajah orang mati
Richard Norris asal AS yang wajahnya hancur karena tertembak, kini memakai wajah anak keluarga Aversano
Kehabatan ilmu pengetahuan telah dirasakan oleh Richard Norris. Dia kini kembali punya wajah, setelah sempat cacat selama bertahun-tahun karena separuh kepalanya tak sengaja tertembak senapan pada 1997.
Norris kembali punya wajah berkat transplantasi wajah dari orang yang sudah mati. Tempatnya kulit muka itu hasil sumbangan keluarga Rebeka Aversano. Adiknya, bernama Joshua, meninggal pada 2012 akibat kecelakaan mobil. Keluarga akhirnya berembug lalu menyumbangkan wajah mendiang sang adik demi pengetahuan.
-
Bagaimana tingkat kejahatan di Amerika Serikat diukur? Pada tahun 2022, tingkat kejahatan kekerasan dan kejahatan properti yang digabungkan di Michigan mencapai angka 2024.7, yang setara dengan peluang 1 dari 49 untuk menjadi korban kejahatan.
-
Jenis kejahatan apa saja yang paling sering terjadi di Amerika Serikat? Kriminalitas yang sering terjadi, seperti kejahatan properti, pencurian, perampokan, pembakaran, penganiayaan berat, pembunuhan, dan kekerasan seksual.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Cinta Kuya di Amerika Serikat? Saat ini, Cinta Kuya sedang menempuh kuliah di Amerika Serikat. Ia telah berkembang menjadi seorang remaja yang cantik dan mandiri, dan juga memiliki seorang pacar bule.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
The Daily Mail melaporkan, Sabtu (30/5), kasus Norris adalah salah satu transplantasi wajah paling sukses di dunia. Tim dokter Rumah Sakit Universitas New York, Amerika Serikat sampai mengerahkan 150 doktor dan perawat demi menggelar operasi 36 jam itu.
Karena wajahnya sebagian hancur, dokter terpaksa membuat rahang dan lidah buatan untuk Norris. Kini operasi itu sukses. Norris yang kini berusia 39 tahun menemui keluarga Aversano.
Pertemuan antara Norris dan keluarga Rebeka sangat menyentuh. Rebeka seperti melihat sang adik hidup lagi, lalu minta izin memegang wajah transplantasi Norris yang kini sudah lebih menyatu dengan pemilik barunya.
"Kami bisa melihat putra kami dalam dirinya. Beberapa bentuk wajah itu memang wajah putra kami, jadi kami bisa melihat banyak kesamaan," kata Gwen, ibu Rebeka dan Joshua.
Rebeka pun bahagia bila wajah sang adik ternyata bisa membuat Norris tak lagi cacat. "Kami bahagia bisa membantu (Norris). Kendati kami mengalami kehilangan yang tak kalah tragis namun kami masih bisa memberi sesuatu kepada orang lain," kata Rebeka.
Konsep transplantasi wajah populer berkat film laga 'Face/Off' yang dibintangi John Travolta pada 1997. Sayangnya, di dunia nyata operasi memasang wajah sangat berbahaya. Dari 27 manusia yang pernah menjalani operasi tersebut, empat di antaranya meninggal.
(mdk/ard)