Filipina janji bebaskan sisa sandera WNI lainnya
Abu Sayyaf masih menawan 11 warga sipil di Kepulauan Sulu
Pemerintah Filipina menyatakan gembira 10 Warga Negara Indonesia yang ditawan Abu Sayyaf telah bebas dalam kondisi sehat. Ke-10 awak kapal Brahma 12 ini disandera selama 37 hari.
Fokus Filipina selanjutnya adalah membebaskan sandera asing lainnya yang masih berada di Kepulauan Sulu.
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Siapa yang memimpin TNI saat menghadapi Agresi Militer Belanda? Kala itu kekuatan TNI sangat terbatas dalam menghadapi Agresi Militer Belanda. Rakyat Indonesia akhirnya turun tangan membantu TNI hingga munculah Perang Rakyat Semesta dimana segenap kekuatan TNI dan masyarakat serta sumber daya nasional dikerahkan untuk menghadapi agresi tersebut.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menangkap 'penyusup' tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.
Kementerian Luar Negeri Filipina, melalui pernyataan pers tertulis, mengatakan upaya pembebasan sandera asing akan diutamakan lewat operasi militer dan jalur-jalur informal lainnya.
"Kami akan mengintensifkan operasi di darat, sembari terus berhubungan dengan negara lain yang warganya menjadi sandera," seperti dikutip dari Phillipine Star, Senin (2/5).
Masih ada empat awak kapal Indonesia yang ditawan oleh militan ISIS tersebut setelah kapal mereka dirompak di Perairan Sempornah, Sabah. Selain mereka, empat nelayan Malaysia, warga Belanda, Jepang, Kanada, dan Norwegia juga terus ditawan.
Adapun 10 WNI awak kapal Brahma 12 sudah tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma pada Minggu (1/5) malam. Pemerintah RI menjamin pembebasan mereka sama sekali tidak memakai uang tebusan.
"Ini full negosiasi," kata Eddy Mulya, pejabat KBRI Manila yang ikut menjadi tim negosiator saat ditemui di Halim.
Proses pembebasan 10 WNI itu dipimpin oleh Jenderal purnawirawan Kivlan Zen. Yayasan Sukma dan politikus Surya Paloh turut terlibat perundingan, dengan menggandeng petinggi Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).
Ke-10 sandera diantarkan oleh utusan penculik hingga Pantai Parang, kemudian dijemput tim pemerintah RI-Filipina untuk transit rumah dinas Gubernur Sulu Abdusakur Tan. Sang gubernur merupakan keponakan pemimpin MNLF Nur Misuari.
Baca juga:
Perwira Filipina dan MNLF ikut berjasa bebaskan 10 WNI tanpa tebusan
Ketua Fraksi NasDem ngaku diutus Paloh dampingi pembebasan 10 WNI
Cerita di balik bebasnya 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf
Tiba di tanah air, 10 ABK yang disandera Abu Sayyaf dibawa ke RSPAD
Kapten Ariyanto belum bebas, ibunda sebut pemerintah pilih kasih
Bayu bebas dari tangan Abu Sayyaf, keluarga gelar zikir