Foto Viral Ibu Bawa Jenazah Anak Naik Becak, Simbol Parahnya Covid-19 di India
Foto itu memperlihatkan betapa parahnya dampak pandemi Covid-19 di India di saat sistem kesehatan tengah di ambang kehancuran karena virus corona.
Wajah Chandrakala Singh tampak lelah sekaligus sedih ketika dia duduk di bangku becak listrik di Kota Varanasi, Negara Bagian Uttar Pradesh, India. Siang itu di jalanan yang padat dia berusaha mencari cara untuk menyelamatkan putranya, Vineet Singh, yang kesulitan bernapas karena diduga terkena Covid-19.
Sambil memegang ponsel di tangan kiri dia sedang menatap ponsel satu lagi di tangan kanannya. Di bawah kakinya terbaring menelungkup jenazah putranya yang sudah tidak tertolong lagi.
-
Di mana UMKM di Bontang terdampak oleh pandemi Covid-19? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Seseorang memotret momen itu dan foto itu menjadi viral di India. Foto itu memperlihatkan betapa parahnya dampak pandemi Covid-19 di India di saat sistem kesehatan tengah di ambang kehancuran karena virus corona.
Senin pagi pekan lalu Chandrakala pergi dengan putranya menuju rumah sakit milik kampus Universitas Hindu Baranas (BHU), sekitar satu jam perjalanan dari rumah mereka, kata sang paman, Jai Singh, kepada BBC Hindi.
"Vineet sakit ginjal dan akan ke dokter di Rumah Sakit BHU. Seminggu sebelumnya dia sudah bikin janji dengan dokternya," ujar Singh, seperti dilansir laman BBC, pekan lalu.
Tapi ketika dia dan ibunya sampai di rumah sakit, mereka diberi tahu sang dokter sedang tidak ada di tempat dan mereka disarankan untuk pergi ke pusat penanganan trauma yang menerima pasien dalam kondisi gawat darurat.
Vineet pingsan di depan pintu masuk ketika tiba di lokasi dan petugas rumah sakit menolak menerimanya.
"Mereka bilang anak saya kena corona. Bawa dia pergi. Anakku, kesayanganku, dia susah bernapas. Kami memohon untuk diberi oksigen dan ambulans, tapi kami tidak diberi apa-apa," kata Chandrakala sambil menangis.
Sang ibu lalu membawa anaknya naik becak listrik dan pergi menuju rumah sakit swasta terdekat, tapi lagi-lagi rumah sakit itu pun menolak anaknya.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit ketiga, Vineet menghembuskan napas terakhirnya. Jenazahnya tertelungkup di kaki ibunya.
Saat dia tengah bersedih atas kematian anaknya, Chandrakala kecopetan pula. Catatan medis dan ponsel dicuri orang.
Foto ketika dia duduk di becak itu pertama dipublikasikan di koran berbahasa Hindi Dainik Jagran dan sontak viral.
Shravan Bharadwaj, wartawan yang mengisahkan peristiwa itu mengatakan kepada BBC, jalanan tempat ketika Vineet meninggal itu terletak di luar rumah sakit BHU dan di jalanan itu ada banyak rumah sakit swasta.
"Tapi tak satu pun mau menolong," kata dia.
Belum diketahui apakah Vineet memang meninggal karena komplikasi Covid-19 atau apakah dia sudah positif karena keluarganya mengatakan dia tidak mengalami gejala apa pun.
"Kalau saja dia dirawat di rumah sakit, diberi oksigen, dan diobati ginjalnya, nyawa Vineet bisa selamat. Dia meninggal karena kelalaian. Kelalaian semacam ini bisa membuat orang mati lebih banyak," kata pamannya.
Kejadian serupa kini bertebaran di India. Orang-orang berkerumun di luar rumah sakit yang sudah kewalahan dan deretan ambulans dengan pasien masih menunggu antrean masuk ke rumah sakit. Seperti Vineet, sudah banyak yang meninggal di luar rumah sakit atau dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Rumah sakit BHU saat ini sudah sangat kewalahan dan tidak mampu lagi menampung pasien.
Seorang pejabat rumah sakit mengatakan kepada BBC, karena pandemi ini, mereka hanya melayani konsultasi via daring.
Dr Sharad Mathur, salah satu pejabat rumah sakit, mengatakan mereka sudah berusaha semaksimal mungkin tapi "tekanan sudah di luar kemampuan kami."
"Kondisinya kami sangat kekurangan orang dan orang yang ada sudah dikerahkan. Tiap hari kami menyelamatkan banyak nyawa. Tapi orang-orang baru pergi ke rumah sakit kalau kondisi sudah kritis dan ini semua terjadi di tengah pandemi. Kami tidak bisa menyelamatkan setiap nyawa pasien," kata dia.
(mdk/pan)