Ikuti gaya Jokowi, dubes RI diminta rajin blusukan
Menlu Retno Marsudi optimis aktivitas dubes yang meningkat buat cari peluang kerja sama tak butuh ongkos besar.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menyatakan arahan Presiden Joko Widodo agar para duta besar aktif mencari pasar ekspor dan peluang kerja sama lainnya benar-benar diseriusi.
Dia langsung menginformasikan kepada para duta besar agar menjalankan perintah presiden. Salah satunya, dengan blusukan ke pelbagai pihak yang potensial di negara tempat mereka bertugas. Itu meniru keluwesan Jokowi dalam memecahkan masalah selama ini.
"Namanya diplomat pejuang, kita sudah biasa blusukan. Itu yang dimaksud misalnya dengan bertemu otoritas atau pembuat kebijakan perdagangan setempat. Paling kalau untuk menjalin silaturahmi kita ngopi," kata Menlu Retno dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (29/10).
Menlu perempuan pertama dalam sejarah Republik Indonesia ini menekankan, pihaknya merasa belum perlu meminta tambahan anggaran mendukung tugas-tugas dubes. Retno melihat, 'blusukan' para diplomat punya karakteristik yang berbeda dan justru bisa lebih murah ongkosnya.
"Contohnya, kalau mengajak ngopi, di Belanda itu cuma 2 Euro, tapi di dalamnya sekaligus kita membuat networking, dan memang dalam banyak hal kita ketemu mereka di kantor," ungkap mantan dubes Indonesia untuk Belanda ini.
Di luar itu, Retno mengakui, tambahan anggaran dalam pagu belanja Kemlu akan semakin meningkatkan program-program blusukan para diplomat. Tapi itu sifatnya sekunder, bila keuangan negara memang mendukung.
"Kalau kita didukung anggaran, maka kita bisa well equipped. Kalau kondisi keuangan negara untuk hal itu belum dapat dipenuhi, kita coba optimalkan apa yang ada," kata Retno.
Pada 2014, Kementerian Luar Negeri mendapat total anggaran senilai Rp 4,58 triliun. Lebih kecil Rp 1 triliun dari kesepakatan awal sebelum ada APBN Perubahan. Pagu untuk tahun depan meningkat sedikit, menjadi Rp 4,8 triliun.
Adapun Komisi I DPR sudah mengisyaratkan akan mendukung upaya penambahan anggaran kemlu. Sampai saat ini, Indonesia telah memiliki hubungan diplomatik dengan 185 negara. Beberapa negara yang tidak memiliki hubungan dengan Tanah Air adalah Israel, Belize, atau Malawi.