Indonesia-Saudi kembali bahas perlindungan WNI
Salah satu kesepakatan yang dihasilkan adanya pertimbangan notifikasi untuk WNI yang dihukum mati di Arab.
Delegasi Indonesia dan Arab Saudi kembali melakukan pembahasan mengenai perlindungan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Arab Saudi. Pertemuan dilangsungkan di Jakarta dan dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Lalu Muhammad Iqbal, kemarin (5/6).
Dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, selain Direktur PWNI dan BHI, ada juga Direktur Timur Tengah Kemlu. Sementara dari Arab Saudi, ada tiga pejabat senior kementerian di Negara Petro Dolar tersebut.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Arab Saudi? Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Arab Saudi dalam laga pertama Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan dari lawatan Menlu Retno Marsudi ke Arab Saudi akhir Mei lalu. Kala itu, Menlu Retno membahas mengenai kesepakatan untuk mencari mekanisme bersama yang lebih baik bagi penyelesaian kasus-kasus hukum WNI di Arab Saudi, bersama dengan Menlu Arab dan Raja Saudi, Salman bin Abdul Aziz.
"Kedatangan delegasi Arab Saudi ke Indonesia utamanya adalah untuk membahas kasus-kasus WNI di Arab Saudi yang hingga saat ini masih tertunda penyelesaiannya karena berbagai alasan," seperti dikutip dari keterangan tertulis tersebut.
Menurut Iqbal, sapaan akrab Direktur PWNI dan BHI, macam penyebab kasus WNI ini kebanyakan masalah administratif. Para WNI yang tersangkut kasus di Saudi beberapa masuk secara ilegal dengan data palsu, sehingga sulit diidentifikasi oleh Pemerintah Indonesia di sana.
"Kunjungan Delegasi Arab Saudi ini merupakan gesture positif untuk membangun hubungan yang semakin baik di antara kedua negara. Ini sekaligus mencerminkan semangat membuka babak baru dalam hubungan kedua negara, sebagaimana disepakati dalam pertemuan Menlu RI dengan Raja Salman serta Menlu Saudi beberapa waktu lalu," papar Direktur Timur Tengah Kemlu, Nurul Aulia.
Beberapa kesepakatan yang dicapai kedua delegasi dalam pertemuan tersebut antara lain, sepakat bertukar data mengenai kasus yang masih tertunda, pembuatan mekanisme yang lebih cepat guna melegalisasi dokumen pribadi yang terkait penyelesaian kasus, kesediaan pihak Arab Saudi untuk bantu akses KBRI, serta pertimbangan notifikasi bagi WNI yang terancam dihukum mati di Arab Saudi.
"Kami tidak mungkin memberikan perlindungan secara maksimal kepada WNI di Arab Saudi tanpa dukungan dan kerja sama Pemerintah Saudi. Karena itu, itikad baik Pemerintah Saudi untuk menyelesaikan kasus-kasus yang tertunda tentunya memberikan harapan baru," ujar Iqbal.
Sepanjang 2015, ada 777 kasus WNI terbaru yang muncul. Penanganan kasus-kasus tersebut dilakukan oleh dua perwakilan Indonesia dari KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah.
Baca juga:
Arab Saudi janji segera bebaskan 5 WNI terancam dihukum mati
TKI Wanipah terancam hukuman mati, Indonesia diminta lobi China
Pemerintah berhasil bebaskan empat WNI dari hukuman mati di Malaysia
Ditangkap dengan heroin 1,1 kg, dua WNI lolos hukuman mati Malaysia
TKI dipancung, KBRI dibom, Indonesia selalu sabar pada Saudi