Indonesia tidak akan ubah sikap soal sengketa Laut China Selatan
Indonesia meminta semua pihak agar menahan diri untuk tak melakukan provokasi di lapangan.
Pertemuan khusus para menteri luar negeri negara ASEAN dan China pada 13-14 Juni mendatang akan membahas mengenai Laut China Selatan.
"Pasti Laut China Selatan akan dibahas, namun untuk pembahasannya seperti apa kita belum tahu, tapi yang pasti akan dibahas," ujar Direktur Mitrawicara Intra Kawasan ASEAN, Derry Aman kepada para wartawan di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Kamis (9/6).
Selain itu, kata dia, Indonesia akan menyampaikan terkait code of conduct (COC) agar diselesaikan sesegera mungkin sehingga implementasi Declaration of Conduct (DOC) bisa dicapai. Bagi dia, prinsip Indonesia terhadap Laut China Selatan tidak akan berubah untuk jangka waktu lama.
"Prinsip dasar Indonesia itu tidak bisa diubah hingga lima sampai sepuluh tahun ke depan. Indonesia akan coba tekankan ke semua pihak agar menahan diri untuk tak melakukan provokasi atau hal apapun yang bisa memperburuk situasi di lapangan," katanya.
Derry menuturkan penyelesaian sengketa Laut China Selatan harus diselesaikan secara damai melalui penghormatan proses hukum dan diplomatik. Dia juga menambahkan terkait kabar akan ada pernyataan bersama negara-negara ASEAN terkait arbitrase Filipina tentang Laut China Selatan.
"Tidak akan ada penyampaian terkait arbitrase Filipina di pertemuan khusus nanti dari pihak ASEAN. Itu bukan hal yang mudah karena setiap anggota ASEAN pasti punya pandangan sendiri-sendiri," lanjutnya.
Indonesia pun, imbuhnya, beranggapan bahwa ASEAN perlu mengeluarkan pendapat terkait arbitrase, namun ditegaskan kembali penyampaian tersebut tak akan disampaikan langsung kepada China di pertemuan khusus di Kunming.
Derry kembali menegaskan bahwa pertemuan khusus ini bertujuan untuk menyamakan pandangan dan melakukan pembahasan khusus dengan pihak China untuk menyambut 25 tahun peringatan kerja sama dan kemitraan ASEAN dengan Tiongkok.
-
Kenapa Presiden Jokowi membahas konflik Laut China Selatan dengan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Kapan Timnas Indonesia akan berlaga melawan Bahrain dan China? Selanjutnya, pada bulan Oktober 2024, Maarten Paes dan rekan-rekannya akan berkumpul kembali. Timnas Indonesia akan menghadapi dua laga tandang, yaitu melawan Bahrain dan China.
-
Kapan contraflow di Tol Jakarta - Cikampek berlaku? “Rekayasa lalu lintas One Way dari GT Kalikangkung KM 414 sampai denhan Cikampek KM 72 dan selanjutnya Lajur Contra Flow Cikampek KM 72 sampai dengan Cikarang Pusat KM 36 diperpanjang hingga Senin 15 April 2024 pukul 24.00 WIB, atas diskresi Kepolisian,” tulis akun X @PTJASAMARGA.
Baca juga:
Jet tempur China usir pesawat mata-mata AS di Laut China Selatan
ASEAN sulit bersikap soal konflik Laut China Selatan
Garangnya China kini petantang petenteng di Laut China Selatan
Lawan pengaruh China, AS beri bantuan militer Rp 26 M ke Indonesia
China tak akan berani perang lawan Indonesia
Dubes Jepang: ASEAN wajib bersatu hadapi klaim Laut China Selatan