Israel Bunuh Lebih dari 700 Warga Gaza Dalam 24 Jam
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel berakhir pada Kamis.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir pada Kamis.
- Israel Tolak Terima Tiga Jenazah Tawanan, Tewas karena Gempurna Bom di Gaza
- Israel Kerahkan 10.000 Tentara di Gaza, Ada Berapa Pasukan Hamas?
- Begini Reaksi Warga Gaza Saat Baca Selebaran Israel Berisi Tawaran Imbalan Uang Soal Tawanan Hamas
- Hamas Ancam Bunuh Tawanan Jika Israel Terus Menggempur Gaza
Israel Bunuh Lebih dari 700 Warga Gaza Dalam 24 Jam
Ratusan warga Palestina dinyatakan tewas dalam serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir di Gaza, seiring dengan perintah evakuasi dari tentara Israel untuk warga yang ada di Khan Younis.
Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera pada Minggu, lebih dari 700 warga Palestina tewas saat Israel melanjutkan pengeboman setelah gencatan senjata selama 7 hari, berakhir pada Jumat.
Sumber: Al Jazeera
Lebih dari 1,5 juta orang mengungsi, sebagian besar dari mereka berasal dari Gaza utara. Mulai dari Sabtu malam sampai Minggu, gempuran bom Israel sangat intens di Khan Younis, Rafah, dan beberapa bagian utara yang menjadi sasaran serangan udara dan darat.
"Di mana pun Anda berpaling, selalu ada anak-anak dengan luka bakar tingkat ketiga, luka pecahan logam, cedera otak, dan tulang patah," ujar juru bicara global UNICEF, James Elder, kepada Al Jazeera dari Gaza.
"Para ibu menangis anak-anak yang terlihat hanya beberapa jam lagi menuju kematian. Sepertinya zona kematian saat ini," tambahnya.
Jurnalis Associated Press mengatakan rumah sakit utama di Khan Younis setidaknya menerima tiga korban tewas dan puluhan orang terluka pada Minggu pagi akibat serangan udara Israel yang menghantam sebuah bangunan perumahan di bagian timur kota.
Sementara itu, jenazah 31 orang yang tewas dalam serangan bombar Israel dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di pusat kota Gaza, Deir el-Balah, kata Omar al-Darawi, seorang pegawai administrasi di rumah sakit tersebut.
Di Gaza utara, kelompok penyelamat dengan peralatan seadanya berusaha dengan sigap menggali reruntuhan bangunan di kamp pengungsi Jabaliya dan beberapa lingkungan lain di kota Gaza guna mencari korban selamat dan mayat pada hari Minggu.
Harapan untuk gencatan senjata di masa depan telah pupus pada hari Sabtu saat Israel mengumumkan penarikan negosiator dari ibu kota Qatar, Doha, dengan menyatakan bahwa pembicaraan telah mencapai “jalan buntu.”
Otoritas Israel mengatakan pihaknya sedang berusaha memusnahkan Hamas yang meluncurkan serangan pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 240 orang.
Sedangkan, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 15.200 warga Palestina dalam serangan di Gaza sejak 7 Oktober.
Militer Israel pada Minggu memperluas petunjuk evakuasi di Khan Younis dan sekitarnya guna mendorong warga dari setidaknya lima area tambahan untuk pindah menuju tempat yang lebih aman.
Selebaran yang diedarkan militer Israel memberi petunjuk kepada warga untuk pindah ke Rafah di selatan atau daerah pesisir di barat daya dengan menekankan bahwa Khan Younis merupakan zona pertempuran yang “berbahaya.”
Kelompok hak asasi manusia telah menyuarakan keperihatinan terhadap serangan yang semakin meningkat oleh Israel di bagian selatan Gaza, yang sebelumnya dinyatakan sebagai “zona aman.”
Sementara itu, seorang warga Palestina berusia 21 tahun ditembak mati pasukan Israel pada Minggu dalam sebuah razia di Qalqilya, Tepi Barat. Palestinian Prisoner’s Society mengatakan Israel telah menangkap setidaknya 60 warga Palestina dalam razia tersebut.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyatakan penangkapan terbaru ini menambah jumlah lebih dari 3.000 warga Palestina yang ditahan di Tepi Barat sejak 7 Oktober.