Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata Empat Hari, Ini Poin-Poin Kesepakatannya
Israel menyatakan akan kembali memerangi Gaza setelah kesepakatan ini usai.
Israel menyatakan akan kembali memerangi Gaza setelah perjanjian gencatan senjata terlaksana.
Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata Empat Hari, Ini Poin-Poin Kesepakatannya
Israel dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata selama empat hari, yang diumumkan pada Selasa (21/11). Kesepakatan ini difasilitasi Qatar.
Sumber: Axios dan CBS News
Berikut poin-poin kesepakatan yang dicapai:
1. Gencatan senjata hanya berlaku 4-5 hari
2. Hamas akan membebaskan 50 tawanan Israel di antaranya wanita dan anak-anak yang ditahan di Gaza.
3. Israel akan membebaskan sekitar 150 tahanan Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak selama.
4. Israel mengizinkan sekitar 300 truk bantuan per hari untuk masuk ke Gaza dari Mesir, termasuk pasokan bahan bakar akan lebih banyak masuk ke Gaza.
5. Di tahap kedua, Hamas akan membebaskan puluhan wanita, anak-anak, dan lansia.
6. Israel akan memperpanjang jeda untuk setiap tambahan 10 tahanan yang dibebaskan.
7. Israel tidak akan menerbangkan drone di wilayah udara Gaza selama enam jam setiap hari selama gencatan senjata.
Kabinet Israel menyetujui kesepakatan ini setelah lebih dari lima jam diskusi.
Menurut perkembangan terbaru, lebih dari 240 orang, termasuk tiga warga Amerika, ditangkap Hamas pada 7 Oktober. Empat tahanan telah dibebaskan (termasuk dua warga AS), satu diselamatkan, dan dua lainnya ditemukan tewas.
"Setelah negosiasi yang sulit dan rumit selama beberapa hari terakhir, kami umumkan bahwa kami telah mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari yang dicapai melalui upaya Qatar dan Mesir," demikian pernyataan Hamas.
Israel menegaskan setelah kabinet menyetujui kesepakatan, mereka berkomitmen untuk membebaskan semua tahanan.
“Pemerintah Israel berkewajiban memulangkan semua sandera. Malam ini, Pemerintah telah menyetujui garis besar tahap pertama untuk mencapai tujuan ini, yang mana setidaknya 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan dalam waktu empat hari, di mana jeda dalam pertempuran akan diadakan,” jelas pernyataan Israel.
Kesepakatan tersebut dijadwalkan akan diimplementasikan 24 jam setelah diselesaikan, yang diperkirakan akan terjadi pada Kamis pagi waktu setempat.
Foto: Salah satu tawanan Israel yang telah dibebaskan Hamas.
Namun setelah kesepakatan tersebut dilaksanakan, Israel akan kembali memerangi Gaza.
"Pemerintah Israel dan IDF (pasukan penjajah) akan melanjutkan perang untuk membebaskan tahanan, menyelesaikan penghancuran Hamas, dan memastikan tidak ada ancaman bagi Israel dari Gaza," demikian pernyataan Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan jeda singkat tidak berarti berakhirnya perang.
"Ada banyak anggapan bahwa setelah jeda untuk mengembalikan sandera, kita akan menghentikan perang. Biarkan saya membuatnya jelas, kita sedang berperang dan akan melanjutkan perang," katanya.
Netanyahu mengatakan, dia telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam beberapa hari terakhir dan memintanya untuk membantu memperbaiki kesepakatan.
"Ini diperbaiki agar mencakup lebih banyak tahanan dengan biaya yang lebih rendah," kata Netanyahu.
"Presiden Biden membantu, dan saya berterima kasih padanya."
Biden pun menyambut baik kesepakatan itu dalam sebuah pernyataan.
Dalam 24 jam kedepan, nama-nama tahanan Palestina yang akan dibebaskan akan diumumkan agar warga Israel dapat mengajukan banding ke pengadilan terhadap pembebasan mereka, menurut pejabat Israel kepada wartawan.
Israel menyatakan mereka tidak akan membebaskan tahanan Palestina yang telah dihukum karena membunuh warga Israel, kata pejabat tersebut.
Ketika perjanjian tersebut selesai, sebuah pusat operasi diharapkan akan didirikan di Doha, Qatar, untuk memantau transfer tersebut. Bulan Sabit Merah diperkirakan akan menahan para sandera dari Hamas dan kemudian menyerahkan mereka kepada Israel.