Israel Putus Pasokan Listrik ke Gaza, Rumah Sakit Terancam Tak Bisa Beroperasi
Israel memutus pasokan listrik ke Jalur Gaza setelah diserang Hamas dengan ribuan roket pada Sabtu pagi.
Pemutusan pasokan listrik ini berpotensi menyebabkan krisis kesehatan karena rumah sakit tak bisa beroperasi.
Israel Putus Pasokan Listrik ke Gaza, Rumah Sakit Terancam Tak Bisa Beroperasi
Israel Putus Pasokan Listrik ke Gaza, Rumah Sakit Terancam Tak Bisa Beroperasi
Israel memutus pasokan listrik ke Jalur Gaza setelah diserang Hamas dengan ribuan roket pada Sabtu pagi. Akibatnya, terjadi pemadaman listrik total di Gaza selama 24 jam terakhir, yang memaksa rumah sakit di wilayah ini untuk mengandalkan generator cadangan guna merawat para pasien.
- Israel Habiskan Rp 430 Miliar per Hari untuk Jatuhkan Bom di Gaza, Ini Rinciannya
- Israel Kepung Kota Gaza, Tolak Seruan Internasional untuk Gencatan Senjata
- Begini Reaksi Warga Gaza Saat Baca Selebaran Israel Berisi Tawaran Imbalan Uang Soal Tawanan Hamas
- Israel Tak Izinkan Masuk Ratusan Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Generator Usang
Sayangnya, banyak rumah sakit di Gaza menggunakan generator yang sudah tua dan rusak, yang justru membutuhkan banyak bahan bakar. Sementara itu, stok bahan bakar yang ada di rumah sakit dianggap tidak mencukupi untuk operasional dalam jangka waktu yang lama.
Sebelum pemadaman listrik ini, Gaza sudah mengalami kekurangan listrik, dengan penduduk hanya mendapatkan sekitar enam hingga delapan jam listrik sehari, diikuti oleh delapan jam pemadaman listrik total. Hal ini telah memaksa warga dan pelaku usaha bergantung pada generator, yang juga mempengaruhi pasokan air karena pompa berhenti berfungsi.
Sumber: Middle East Eye (MEE)
Dampak pemadaman listrik ini sangat merugikan pasien di rumah sakit. Pasien yang membutuhkan perawatan khusus seperti dialisis, perawatan jantung, dan prosedur bedah menjadi sangat terdampak.
Sumber: MEE
Mesin pernapasan buatan yang bergantung pada listrik juga menghadapi resiko kerusakan akibat pemadaman listrik yang sering.
Foto: Rumah sakit di Gaza tanpa listrik (Muhammed al-Hajjar/MEE).
Krisis Obat-Obatan
Selain itu, pasokan obat-obatan penting dan perlengkapan medis di rumah sakit Gaza juga mengalami krisis. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa 44 persen obat-obatan penting dan 32 persen perlengkapan medis berada pada stok nol.
Krisis ini semakin diperparah oleh serangan udara Israel yang menargetkan Rumah Sakit Indonesia di utara Gaza. Serangan ini menyebabkan kerusakan pada rumah sakit dan bahkan menewaskan seorang anggota staf medis. Sedikitnya lima ambulans juga mengalami kerusakan akibat serangan udara.
Selain itu, pemadaman listrik ini juga berdampak pada rumah tangga dan bisnis di Gaza yang bergantung pada generator untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Ini mengakibatkan masalah finansial tambahan di tengah populasi Gaza yang didera kemiskinan.
Pemadaman listrik ini merupakan tantangan serius bagi sistem perawatan kesehatan Gaza yang sudah berjuang keras. Warga Gaza kini harus menghadapi risiko tambahan di tengah konflik yang terus berlanjut, dengan harapan agar pasokan listrik dapat segera dipulihkan untuk memfasilitasi perawatan yang lebih baik bagi warga yang terluka dan membutuhkan perawatan medis.