Israel Tak Izinkan Masuk Ratusan Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Puluhan pengangkut bantuan kemanusiaan dari Mesir hingga kini belum bisa memasuki Gaza.
Mesir hari ini mengatakan Israel tak mau bekerja sama untuk mengirimkan bantuan kemanusian bagi Gaza, Palestina dan mengevakuasi warga asing melalui Rafah
Israel Tak Izinkan Masuk Ratusan Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Rafah adalah satu-satunya jalur keluar masuk menuju Gaza yang tidak dikuasai oleh Israel. Puluhan pengangkut bantuan kemanusiaan dari Mesir hingga kini belum bisa memasuki Gaza.
Kairo mengatakan persimpangan Rafah tidak secara resmi ditutup tapi tidak bisa dioperasikan karena serangan udara Israel ke Gaza.
"Kita ingin meringankan penderitaan warga sipil Palestina di Gaza," kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry kepada wartawan, seperti dilansir laman Reuters. Namun pembicaraan dengan Israel tidak menghasilkan apa-apa, kata dia.
"Sampai sekarang pemerintah Israel tidak mengambil sikap untuk membuka jalur Rafah dari sisi Gaza untuk mengizinkan masuk bantuan kemanusian dan keluarnya warga asing."
Sebelumnya dikabarkan gencatan senjata di Gaza sudah disetujui oleh Mesir, Israel, dan Amerika Serikat untuk pembukaan perbatasan Rafah agar bantuan kemanusiaan bisa masuk. Demikian menurut dua sumber keamanan Mesir hari ini.
Namun kabar itu dibantah pihak Israel.
"Saat ini tidak ada gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di Gaza sebagai imbalan atas keluarnya orang asing," kata sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Sumber-sumber dari Mesir menyebutkan gencatan senjata diharapkan berlangsung selama beberapa jam, meskipun durasinya belum pasti.
Kedutaan Besar AS di Israel mengungkapkan situasi di Rafah sangat tidak pasti dan sulit untuk diprediksi.
Kementerian Kesehatan Mesir dalam pernyataannya mengatakan mereka telah meningkatkan kesiapsiagaan di rumah sakit di beberapa provinsi untuk menghadapi konsekuensi medis dari situasi di Gaza.