Jepang akan Berlakukan Darurat Covid-19 di Tokyo Selama Olimpiade
Jepang akan mengumumkan pemberlakuan keadaan darurat di Tokyo sepanjang berlangsungnya Olimpiade untuk mencegah gelombang baru infeksi virus corona.
Jepang akan mengumumkan pemberlakuan keadaan darurat di Tokyo sepanjang berlangsungnya Olimpiade untuk mencegah gelombang baru infeksi virus corona. Hal ini disampaikan seorang menteri pada Kamis (8/7) saat penyelenggara sedang mempertimbangkan untuk melarang semua penonton menyaksikan Olimpiade secara langsung.
Sebelumnya, para ahli penasihat medis menyampaikan pelarangan penonton dalam Olimpiade menjadi pilihan yang paling tidak berisiko di tengah kekhawatiran publik yang meluas bahwa masuknya ribuan atlet dan pendamping akan memicu gelombang infeksi baru.
-
Di mana pesta olahraga Olimpiade diselenggarakan? Sejak dibuka pada 26 Juli 2024 di Paris, pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade membangkitkan rasa kompetitif yang tinggi.
-
Apa inti kegiatan yang dilakukan di Hari Olimpiade Sedunia? Fakta menarik pertama, yaitu lari menjadi kegiatan inti dari Hari Olimpiade Sedunia.
-
Siapa yang mencetuskan ide Hari Olimpiade Sedunia? Awalnya tahun 1947 pada Sidang Komite Olimpiade Internasional ke-41 di Stockholm, Dokter Gruss, anggota International Olympic Committee (IOC) di Cekoslowakia, mengusulkan gagasan perayaan Hari Olimpiade Sedunia sebagai upaya untuk mempromosikan gagasan Olimpiade.
-
Siapa yang melarang Olimpiade dan Heraean Games? Olimpiade maupun Heraean Games dihentikan pada tahun 393 M ketika kaisar Romawi Theodosius melarang permainan Panhellenic dan festival keagamaan lainnya yang dirayakan di Yunani kuno.
-
Apa yang didapatkan atlet Singapura yang meraih medali emas di Olimpiade? Singapura dikenal karena penghargaannya yang besar. Misalnya, peraih medali emas dapat menerima hingga SGD 1 juta atau setara Rp12 miliar.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Penyelenggara melarang penonton luar negeri dan untuk saat ini membatasi penonton domestik dengan kapasitas 50 persen, sampai 10.000 orang. Keputusan akhir terkait pembatasan atau bahkan peniadaan penonton diperkirakan akan final pada Kamis ini atau Jumat (9/7).
Dilansir Reuters, Kamis (8/7), pembahasan ini akan dipimpin h Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, yang tiba di Tokyo pada Kamis untuk memantau tahap terakhir persiapan.
Menteri Perekonomian Jepang, Yasutoshi Nishimura, yang juga ketua penanganan Covid pemerintah, mengatakan keadaan darurat di Tokyo akan dimulai pada 12 Juli sampai 22 Agustus.
Olimpiade dijadwalkan berlangsung dari 23 Juli sampai 8 Agustus.
Keputusan ini muncul setelah infeksi harian baru di Tokyo naik menjadi 920 pada Rabu, level tertinggi sejak pertengahan Mei. Nishimura mengatakan, di bawah pembatasan yang diperketat, restoran diminta untuk berhenti menyajikan alkohol.
Langkah tersebut diharapkan akan diumumkan secara resmi pada Kamis dan diikuti oleh konferensi pers oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga.
Daerah tetangga Tokyo di mana beberapa acara Olimpiade juga dijadwalkan berlangsung, seperti Chiba dan Kanagawa, akan tetap berada di bawah "keadaan darurat sedang" hingga 22 Agustus.
Pada Rabu, penyelenggara mengatakan kepada sponsor Olimpiade, mereka mengantisipasi dua skenario ketika Tokyo berada di bawah keadaan darurat: tidak memiliki penonton atau menetapkan batas 5.000 penonton. Hal ini diungkapkan sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.
Dalam skenario tanpa penonton, semua cabang olahraga dan upacara pembukaan dan penutupan kemungkinan akan dilakukan tanpa penonton, termasuk tiket yang dialokasikan untuk sponsor, kata penyelenggara kepada perusahaan dalam pertemuan online.
Sumber ini mengatakan, jika jumlah penonton dibatasi 5.000 per tempat, tiket yang dialokasikan untuk sponsor Olimpiade akan dibagi dua, dan penyelenggara juga mengharapkan sesi apa pun setelah jam 9 malam akan berlangsung tanpa penonton.
Panitia penyelenggara tidak segera menanggapi surel yang dikirim untuk dimintai komentarnya terkait hal ini.
Sampai pekan ini, kata sumber tersebut, para pejabat bersikeras mereka dapat mengatur Olimpiade dengan aman dengan beberapa penonton, tetapi kekalahan partai yang berkuasa dalam pemilihan majelis Tokyo pada Minggu, yang oleh beberapa sekutu Suga dikaitkan dengan kemarahan publik atas Olimpiade, telah memaksa perubahan taktik.
Sumber ini mengatakan, Jepang akan mengadakan pemilihan parlemen akhir tahun ini dan desakan pemerintah agar Olimpiade yang ditunda tahun lalu karena virus corona harus dilanjutkan tahun ini dapat berpengaruh pada perolehan suara.
(mdk/pan)