Jokowi Dalam Sorotan Mata Dunia: Pujian Hingga Kritikan
Kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode mendapat sorotan dari dunia internasional.
Sepuluh tahun lalu, wajahnya menjadi menjadi sampul depan majalah terkemuka TIME edisi 27 Oktober 2014 dengan headline penuh optimisme "A New Hope". Joko Widodo kala itu adalah sebuah harapan baru bagi bangsa Indonesia. Edisi majalah TIME itu muncul menjelang pelantikan Jokowi sebagai presiden Indonesia ketujuh.
Pada sampul depan TIME itu paras Jokowi terpampang jelas dalam balutan kemeja batik dengan wajah close up, menonjolkan kesederhanaan namun tegas.
- Jokowi Setujui Pengunduran Diri Risma dari Menteri Sosial
- Jokowi Bersyukur Indonesia Lolos Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ini Sejarah, Kita Pertama Masuk
- Jokowi Bicara Hilirisasi: Indonesia jadi Negara Maju dalam 3 Periode Kepemimpinan ke Depan
- Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan
Dalam artikel yang ditulis Hannah Beech itu, tulisan dibuka dengan antusiasme seorang bocah berusia lima tahun bernama Shakira yang mendapati dirinya ternyata satu pesawat dengan Jokowi di kelas ekonomi pesawat Garuda Indonesia GA226 yang sedang terbang menuju Solo. Gadis kecil tersebut tak menyangka, sosok yang sebentar lagi dilantik sebagai presiden itu naik pesawat yang sama dengan dirinya.
Antusiasme Shakira ketika itu juga dirasakan 70 juta rakyat Indonesia yang memilih pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden yang berlangsung pada Juli 2014, antusiasme menunggu datangnya harapan baru yang dapat membawa bangsa ini bebas dari belenggu otoritarianisme dan oligarki.
TIME juga menyoroti latar belakang Jokowi yang berasal dari keluarga sederhana dan seorang tukang mebel. Menurut TIME, Jokowi menjadi harapan baru karena dia presiden rakyat.
"Hanya 16 tahun setelah menggulingkan diktator yang sudah lama berkuasa, Indonesia telah memilih Presiden Rakyat. Pencapaian ini semakin mengesankan mengingat catatan buruk negara-negara berkembang lainnya yang berupaya melakukan perubahan demokrasi serupa," tulis TIME dalam artikelnya.
Selama dua periode menjabat sebagai presiden RI, Jokowi juga berusaha menjadi "harapan" bagi dunia.
Ketika meletus perang Rusia-Ukraina, Jokowi terbang ke dua negara yang bertikai itu, membawa suluh perdamaian pada Juni 2022.
Dalam kunjungannya ke Ibu Kota Kiev, Ukraina, Jokowi bertemu dengan sejawatnya, Presiden Volodymyr Zelenskiy. Dia meminta Zelenskiy membuka ruang dialog untuk menghentikan perang dan membangun perdamaian dengan Rusia.
"Saya sampaikan ke Presiden Zelenskiy bahwa kunjungan ini saya lakukan sebagai manifestasi kepedulian Indonesia terhadap situasi di Ukraina," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Zelensky selepas pertemuan pada 29 Juni 2022.
Kendati masih sangat sulit dicapai, Jokowi juga tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan bahwa spirit perdamaian tidak boleh luntur.
"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," ujarnya.
Selepas dari Ukraina, Jokowi menuju Rusia dengan membawa misi yang sama. Saat bertemu Presiden Vladimir Putin, Jokowi mendorong agar perang dihentikan dan disepakati gencatan senjata.
Pertemuan dua kepala negara ini membahas urgensi pencapaian perdamaian. Ini sesuai dengan Konstitusi Indonesia yang menginginkan perdamaian di atas muka bumi.
Selanjutnya Jokowi juga membahas pasokan pangan dan pupuk yang sangat penting bagi beberapa negara termasuk Indonesia.
Saat menyambut Jokowi, Putin mengatakan hubungan Rusia dan Indonesia baik-baik saja. Hubungan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun ini memang sangat berdampak di bidang-bidang esensial sebuah negara.
"Indonesia adalah salah satu negara di mana kita telah mengembangkan hubungan yang sangat baik setelah menjalin hubungan diplomatik selama beberapa dekade," kata Putin seperti informasi yang dilansir dari laman Pemerintah Kremlin.
"Yang penting, kita mengembangkan hubungan di semua bidang, seperti ekonomi, politik dan keamanan dan, tentu saja, upaya untuk melawan ancaman terorisme," tambahnya.
Saat berkunjung ke pusat konflik itu, Jokowi dikawal 39 pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), kata Dapaspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
Melawat ke Afghanistan
Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi mengatakan Presiden Jokowi menjadi pemimpin negara Asia pertama yang melakukan kunjungan ke dua negara tersebut sejak perang Rusia-Ukraina.
Menurut Menlu, kunjungan Presiden merupakan cerminan kepedulian terhadap kemanusiaan serta upaya memberikan kontribusi untuk menangani dampak krisis pangan yang dirasakan oleh berbagai negara di dunia akibat peperangan itu.
Perang Rusia-Ukraina meletus pada 24 Februari 2022. Sampai saat ini, perang masih berlangsung.
Itu bukan kali pertama Jokowi mengunjungi negara konflik. Sebelumnya pada awal 2018 Jokowi menjadi sorotan karena melawat ke Afghanistan yang kala itu masih dilanda pertempuran.
Waktu itu kunjungan kenegaraan Jokowi ke Ibu Kota Kabul Afghanistan disambut hujan salju. Pengawalan dilakukan super ketat. Jokowi naik mobil lapis baja. Dua helikopter mengawal iring-iringan dari ketinggian.
Di hari yang sama sebelum Jokowi tiba, sekelompok pria bersenjata menyerang pos militer di dekat salah satu akademi militer Afghanistan. Peristiwa terjadi subuh. Insiden itu menewaskan lima tentara dan melukai 10 lainnya.
Jokowi mengatakan ancaman radikalisme dan terorisme terjadi di mana-mana. Serangan terorisme terjadi di hampir semua negara termasuk di Indonesia, dan sekarang di Afghanistan.
"Apakah kita akan biarkan kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang terjadi? Tentu tidak. Kita tidak boleh membiarkan negara kita, dunia, berada dalam situasi konflik. Penghormatan kita kepada kemanusiaan, kepada humanity, seharusnya yang menjadi pemandu kita dalam berbangsa dan bernegara," katanya.
Peneliti terorisme Ridlwan Habib menilai kunjungan Jokowi ke Afghanistan pasca-serangan bom merupakan tindakan yang sangat berani.
"Pertimbangan Presiden Jokowi untuk tetap mengunjungi Kabul adalah langkah yang superberani, karena negara-negara besar lain di dunia justru mengeluarkan 'travel warning' (peringatan berhati-hati) ke Afghanistan," ujarnya.
Dia menilai sikap Jokowi yang bersikeras tetap mengunjungi Kabul ditengah ancaman aksi terorisme itu adalah simbol perlawanan terhadap aksi aksi teror.
Gugatan WTO
Tak hanya isu geopolitik dan konflik antarnegara, dalam bidang ekspor-impor Jokowi pernah menunjukkan sikap berani melawan Uni Eropa pada 2022 silam.
Jokowi bertekad untuk terus melarang ekspor tambang mentah. Misalnya nikel, telah dilarang ekspor dalam bentuk mentah mulai beberapa tahun lalu. Bahkan, kebijakan Presiden Jokowi ini digugat Uni Eropa di WTO, dan Indonesia dinyatakan kalah.
WTO memenangkan gugatan Uni Eropa atas Indonesia terkait kebijakan larangan ekspor bijih nikel Oktober 2022 lalu. Namun, kekalahan itu tak lantas membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) gentar. Bukannya mundur, Jokowi malah melanjutkan larangan ekspor pada bijih bauksit, yang berlaku Juni 2023.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menyebut, tujuan Presiden Jokowi melarang ekspor bauksit adalah meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja baru, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Lagi pula, tujuan pemerintah menghentikan ekspor tambang bukan dimaksudkan sebagai upaya menutup diri maupun menghambat aktivitas ekonomi internasional.
"Saya sampaikan kemarin waktu di G20 dengan EU (Uni Eropa). Kita ini tidak ingin mengganggu kegiatan produksi mereka. Kita tidak tertutup, kalau ingin nikel silakan. Tapi datang bawa pabriknya ke Indonesia bawa industrinya, bawa teknologinya ke Indonesia," kata Jokowi kala itu.
Isu Palestina
Konflik Timur Tengah saat ini tengah memanas sejak peristiwa seragan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Jokowi menyikapi situasi dengan menegaskan kembali posisi Indonesia yang sepenuhnya mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk kemerdekaan.
Bahkan Jokowi sempat menentang keras pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengenai tidak adanya masa depan bagi solusi dua negara atau two states solution dalam isu Israel-Palestina.
“Pernyataan ini sama sekali tidak dapat diterima,” tegas Presiden Jokowi dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Jumat, 26 Januari 2024.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza. Serangan tersebut telah memakan banyak korban jiwa dan luka-luka.
“Sudah terlalu panjang daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel,” imbuhnya.
Tak Ada Gading yang Tak Retak
Ketika Jokowi pertama kali terpilih satu dekade lalu, ia dipuji sebagai "Harapan Baru" saat menghiasi sampul majalah TIME, yang mencerminkan keyakinan luas bahwa ia akan membasmi korupsi pemerintah dan mengekang dominasi elit sebagai presiden Indonesia.
Sekarang, di saat akhir masa jabatan keduanya, banyak orang Indonesia mulai memanggilnya dengan nama lahirnya – Mulyono – untuk "mempermalukannya", kata Ian Wilson, sosiolog politik di Pusat Penelitian Indo-Pasifik Universitas Murdoch di Perth, seperti dilansir South China Morning Post, awal bulan lalu.
Meskipun mendapat dukungan kuat dan tingkat kepuasan yang tinggi selama masa jabatan kepresidenannya, kejadian baru-baru ini – termasuk upaya yang dirasakan oleh anggota parlemen untuk melemahkan demokrasi – telah memicu protes dan kemarahan luas yang dapat menodai warisannya.
Ketidakpuasan ini khususnya terlihat jelas di dunia maya, di mana nama "Mulyono" sering digunakan netizen.