Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak berhati-hati di tengah kondisi dunia yang penuh dengan tantangan.
Mengingat, tantangan dunia begitu berat karena adanya krisis pangan, ekonomi, hingga peperangan.
"Di tengah tantangan kehidupan dunia yang berat yang ditandai krisis pangan, yang ditandai krisis ekonomi, ditandai perselisihan antar bangsa, bahkan ditandai dengan peperangan kita harus ingat dan waspada," kata Jokowi saat menghadiri Perayaan Natal Nasional 2023 yang digelar di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023).
Merdeka.com
"Orang jawa menyampaikan 'Eling lan Waspodo (Hati-hati dan waspada)'," sambungnya.
Menurut dia, perselisihan dan peperangan hanya akan membawa kemunduran bagi peradaban suatu negara. Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
"Perselisihan apalagi peperangan pasti akan membawa kemunduran peradaban, sebaliknya persatuan kerukunan memungkinkan kita untuk bisa menapaki kemajuan-kemajuan," jelasnya.
Jokowi menuturkan Indonesia sangat beruntung karena mampu menjaga toleransi dalam keberagaman dan kemajemukan. Apalagi, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah.
Dia juga senang masyarakat Indonesia bisa menjaga persatuan dan Bhineka Tunggal Ika.
Jokowi meyakini hal ini dikarenakan Indonesia memiliki Pancasila.
"Semangat ini yang harus yang harus terus kita pupuk. Semangat dalam bersikap moderat, dalam beragama, dan meletakan kepentingan kebangsaan sebagai dalam bagian dari keimanan kita," tutur Jokowi.
Bank Indonesia (BI) baru saja mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) 18-19 Oktober 2023 dengan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 25 basis poin menjadi 6 persen dari sebelumnya sebesar 5,75 persen.
Sama halnya dengan BI7DRR, suku bunga Deposit Facility juga dinaikkan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen dari sebelumnya 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen dari sebelumnya 6,50 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo, mengungkapkan terdapat lima faktor yang mendorong Bank Indonesia memutuskan menaikkan suku bunga tersebut.
"Dinamika global sangat cepat dan very unpredictable, pada RDG bulan lalu memang kita sampaikan apa-apa yang kita lihat dengan informasi terbaru pada waktu itu. Tapi dua minggu kemudian terjadi perubahan yang sangat cepat. Ada 5 dinamika," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam konferensi pers, Kamis (19/10/2023).
Merdeka.com