Jokowi lantik 13 dubes baru dari sosialita, caleg, hingga diplomat
Ketua Umum PDIP Megawati dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, hadir dalam pelatikan hari ini (13/1)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 13 Duta Besar (Dubes) luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesia untuk negara sahabat. Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1).
Mereka diangkat menjadi Dubes berdasarkan keputusan presiden (Keppres) Nomor 7P Tahun 2016 tentang pengangkatan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh. Keputusan itu berlaku sejak ditandatangani Presiden Jokowi pada 12 Januari 2016.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Di mana Gubernur Olly Dondokambey bertemu dengan Dubes RI untuk Jepang? Dalam pertemuan yang dihelat di Kantor KBRI Tokyo pada Maret 2023 ini Olly optimis bahwa kelak, ekspor dan impor di wilayah timur Indonesia khususnya Sulut bisa langsung melalui pelabuhan Bitung tanpa perlu melalui Pelabuhan Makassar, Ujung Pandang, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur.
-
Kenapa Serka Sudiyono diundang ke acara Presiden Jokowi? Pada acara itu, Presiden Jokowi memberikan games-games menarik. Salah seorang yang berhasil maju ke podium adalah Serka Sudiyono.
Dalam kesempatan ini, hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri kabinet kerja, dan pimpinan lembaga negara hadir. Hadir pula Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Nama-nama utusan pemerintah bagi negara sahabat ini sempat memicu perdebatan di DPR tahun lalu. Alasannya, Komisi I DPR menganggap sebagian calon dari 33 nama yang disodorkan Istana kurang mumpuni. Kendati begitu, setelah melalui pertimbangan tertutup pada 14-17 September 2015, mayoritas nama yang diusulkan didukung oleh parlemen.
Sesuai UUD 1945 Pasal 13 ayat 1, calon duta besar RI merupakan hak prerogatif Presiden, namun para calon tetap wajib menjalani tes uji kepatutan dan kelayakan di DPR.
Jika ditengok, sosok-sosok dubes yang diusulkan presiden sangat beragam latar belakangnya. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya disertai keterangan singkat masing-masing sosoknya:
1.Amelia Achmad Yani, sebagai Dubes LBBP RI untuk Bosnia dan Herzegovina, berkedudukan di Sarajevo.
Amelia adalah cucu Jenderal anumerta Ahmad Yani, sempat menjadi Politikus. Aktif di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta pernah mengelola Yayasan Kartika Eka Paksi yang mengelola bisnis TNI.
2.Dr. H. Husnan Bey Fananie, M.A., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Azerbaijan, berkedudukan di Baku.
Politikus PPP. Husnan adalah cucu dari KH Zainuddin Fananie, pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur
3. Alexander Litaay, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Kroasia, berkedudukan di Zagreb.
Sosok asal Kota Ambon, Maluku, kelahiran 1 Oktober 1948 ini adalah politikus PDI-P, sempat menjadi sekretaris jenderal partai bergambar banteng bermoncong putih itu pada awal berdirinya.
4. Drs. Antonius Agus Sriyono, sebagai Dubes LBBP RI untuk Takhta Suci Vatikan, berkedudukan di Vatikan.
Pejabat karir. Sempat menjadi jurnalis Kantor Berita Antara, sebelum kemudian menjadi PNS untuk posisi diplomat di Kementerian Luar Negeri mulai 1984.
5. Drs. Iwan Suyudhie Amri, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad.
Pejabat karir di Kementerian Luar Negeri. Sempat menjabat Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN.
6. Sri Astari Rasjid, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia, berkedudukan di Sofia.
Sosialita, perancang batik, seniman lukis.
7. Wiwiek Setyawati Firman, S.H., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Finlandia merangkap Republik Estonia, berkedudukan di Helsinki.
Sempat menjadi Staf Ahli Menlu Bidang Politik, Hukum dan Keamanan sejak era SBY.
8. Dra. Hj. Safira Machrusah, M.A. (AS), sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Demokratik Aljazair, berkedudukan di Alger.
Politikus PKB. Sebelumnya lama aktif di IPNU, PMII, serta KNPI.
9. Drs. Yuri Octavian Thamrin, M.A., sebagai Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg, Uni Eropa dan Organisasi-organisasi Internasional lainnya di Brussel, berkedudukan di Brussel.
Yuri adalah pejabat karir Kementerian Luar Negeri. Sejak 2011 menjabat Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.
10. Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono, M.Psi., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Ekuador, berkedudukan di Quito.
Politikus partai Nasional Demokrat, sempat menjadi calon legislatif dalam pemilu 2014. Cucu tokoh kemerdekaan Indonesia Mohammad Husni Thamrin.
11. Octavian Alimudin, S.H., LL.M., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Islam Iran merangkap Turkmenistan, berkedudukan di Tehran.
Pejabat karir Kementerian Luar Negeri. Octavian sempat menjabat sebagai Direktur Bidang Perjanjian Politik Keamanan dan Wilayah.
12. Drs. H. Agus Maftuh Abegebriel, M.A., sebagai Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Orgaziastion of Islamic Cooperation (OIC), berkedudukan di Riyadh.
Dosen UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Alumnus Al Azhar, Kairo, Mesir.
13. Drs. Tito Dos Santos Baptista, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Mozambique merangkap Republik Malawi, berkedudukan di Maputo.
Tokoh masyarakat Nusa Tenggara Timur
(mdk/ard)