Kabul Minta Donald Trump Klarifikasi Omongannya Soal Perang Afghanistan
Pemerintah Afghanistan menyampaikan Amerika Serikat harus mengklarifikasi omongan Presiden Donald Trump, yang mengatakan dia bisa dengan mudah memenangkan perang Afghan dengan memusnahkan negara tersebut tapi dia tak ingin membunuh 10 juta penduduknya.
Pemerintah Afghanistan menyampaikan Amerika Serikat harus mengklarifikasi omongan Presiden Donald Trump, yang mengatakan dia bisa dengan mudah memenangkan perang Afghan dengan memusnahkan negara tersebut tapi dia tak ingin membunuh 10 juta penduduknya.
Trump menyampaikan itu pada Senin di Gedung Putih, saat menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
"Saya memiliki rencana di Afghanistan, jika saya ingin menang perang, Afghanistan dapat dimusnahkan dari muka bumi. Dia bisa hilang," kata Trump kepada wartawan.
"Dia akan berakhir dalam 10 hari. Dan saya tidak ingin melakukannya, saya tidak ingin mengambil jalan itu," lanjutnya.
Omongan Trump tersebut menuai reaksi keras dari istana kepresidenan Afghanistan.
"Bangsa Afghanistan tidak dan tidak akan pernah membiarkan kekuatan asing manapun untuk menentukan nasibnya," jelasnya dalam sebuah keterangan yang dikeluarkan pada Selasa (23/7), dilansir Aljazeera, Rabu (24/7).
"Saat pemerintah Afghan mendukung upaya AS untuk memastikan perdamaian di Afghanistan, pemerintah menggarisbawahi bahwa pemimpin asing tidak bisa menentukan nasib Afghanistan tanpa kehadiran pemimpin Afghan," lanjut pernyataan tersebut sembari menyerukan klarifikasi terkait pernyataan Trump tersebut.
Dalam komentarnya di Washington, Trump mengatakan Pakistan membantu AS "melepaskan" dirinya dari Afghanistan, tempat Washington bertindak sebagai "polisi" daripada berperang.
Washington ingin Islamabad menekan Taliban ke dalam gencatan senjata permanen dan berpartisipasi dalam perundingan dengan pemerintah Afghanistan. Utusan khusus AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, yang berkunjung ke Kabul pada Selasa untuk melanjutkan pertemuan, mengatakan di Twitter bahwa Trump menegaskan kembali pentingnya perundingan damai.
"Tidak ada solusi militer yang wajar untuk perang di Afghanistan, dan perdamaian harus dicapai melalui penyelesaian politik," ujarnya.
Lebih dari 20 ribu pasukan asing, sebagian besar berasal dari Amerika, berada di Afghanistan sebagai bagian dari misi NATO yang dipimpin AS untuk melatih, membantu dan memberi masukan kepada pasukan Afghanistan. Beberapa pasukan AS melakukan operasi "kontraterorisme".
Sebuah rekor 3.804 warga sipil Afghanistan terbunuh tahun lalu sebagian karena meningkatnya serangan udara oleh pasukan pimpinan AS dan peningkatan jumlah pemboman bunuh diri, kata PBB dalam sebuah laporan Februari.
Baca juga:
Cegah Gangguan Mental Akibat Perang, Warga Afghanistan Tulis Surat
Bertempur dengan Taliban, Puluhan Pasukan Komando Elit Afghanistan Tewas
Badan PBB Puji Cara Indonesia Tangani Pengungsi Internasional
Perjuangan Bus Perpustakaan Keliling Cerdaskan Anak-anak Afghanistan di Tengah Teror
Pencari Suaka Afghanistan Dipindah ke Kantor Eks Kodim di Jakarta Barat
Tanda-tanda Memudarnya Kekuatan Amerika di Berbagai Belahan Dunia