Kalau ingin kaya jangan musuhi Yahudi
Warga di Jerman yang tinggal di lokasi bekas penyiksaan orang Yahudi kurang percaya dengan pasar saham.
Menurut penelitian sejumlah akademisi di bidang bisnis, jika Anda ingin kaya maka jangan musuhi orang Yahudi. Dengan kata lain, jadi orang anti-Yahudi itu merugikan.
Surat kabar Haaretz melaporkan, Ahad (26/10), penelitian bertajuk "Ketidakpercayaan Keuangan: Penyiksaan terhadap Yahudi dan Investasi Rumah Tangga" menyatakan warga yang tinggal di wilayah tempat orang Yahudi pernah disiksa menanamkan investasi lebih sedikit di pasar saham dan seringkali tidak percaya sektor keuangan.
Studi itu mengungkapkan, orang Jerman yang tinggal di kawasan tempat warga Yahudi akan dikirim ke kamp konsentrasi di masa Perang Dunia Kedua menanamkan investasi lebih kecil 7,5 persen ketimbang orang tinggal di wilayah lain.
"Mereka yang tinggal di wilayah tempat orang Yahudi pernah disiksa kurang percaya dengan pasar saham," kata Michael Weber dari Universitas Chicago, Fransesco D'Acunto dari Universitas California, dan Marcel Prokopczuk dari Universitas Zeppelin.
Ketiga peneliti itu menyatakan lokasi tempat penyiksaan orang Yahudi membuat orang Jerman sulit menumpuk kekayaan. Itu artinya penelitian itu ingin mengatakan, menyiksa kaum minoritas bukan saja membuat korban menderita dari segi keuangan tapi juga bagi penyiksanya.