Kampung diserang tentara, 26 muslim Myanmar tewas
Selain 26 yang tewas, empat orang lainnya ditahan karena dituduh sebagai penyerang pos perbatasan. Pada Minggu kemarin, sejumlah kelompok bersenjata menyerang pos perbatasan di Rakhine dan menewaskan 13 personel keamanan. Bentrokan kali ini terjadi sebagai balasan dari penyerangan akhir pekan tersebut.
Sedikitnya 26 muslim Myanmar tewas saat kampungnya diserang polisi yang kekerasan di wilayah yang berbatasan dengan Bangladesh. Konflik berawal dari sejumlah pemuda Rohingya, wilayah Myanmar yang mayoritas penduduk muslim, diyakini melancarkan serangan di tiga pos perbatasan pada Minggu dini hari.
Media pemerintah menyebutkan, setelah sembilan polisi tewas dalam serangan tersebut, pihak keamanan Myanmar menyerbu perkampungan muslim tersebut yang berujung tewasnya 26 warga muslim itu.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Dimana sebagian besar Rohingya tinggal di Myanmar? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa sebenarnya itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
Dari laporan resmi pemerintah, personel militer dan bala bantuan polisi turut membantu penyerbuan ke kota mayoritas muslim itu dari Maungdaw, sebelah utara Rakhine. Mereka bentrok dengan kelompok-kelompok masyarakat yang kurang lebih berjumlah 300 orang, yang bersenjatakan pistol, pedang dan pisau.
Dilaporkan Reuters, Kamis (13/10), para pegiat hak asasi manusia dan pendukung muslim Rohingya menyuarakan keprihatinan mereka atas serangan ini. Pasalnya, banyak penduduk sipil yang terdiri dari anak-anak, wanita dan para lansia, ikut terjebak dalam bentrokan tersebut.
Sementara itu, Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, menyebutkan pemerintahnya dalam masa 'pelatihan aturan hukum' untuk menangani bentrokan tersebut, seperti yang dilaporkan koran pemerintah Global New Light of Myanmar. Sementara itu, Suu Kyi menyebutkan, pihak berwenang belum mengonfirmasi sebagai dalang di balik penyerangan itu.
Dalam insiden terpisah, kemarin militer menuduh penyerang tiga pos perbatasan membakar 25 rumah di wilayah yang tidak jauh dari serangan Minggu kemarin. Pembunuhan tersebut menewaskan total 13 personel keamanan.
26 Korban tewas bentrokan hari ini diduga adalah penyerang pos perbatasan. Mereka ditembak oleh tentara bersenjata saat hendak melarikan diri.
Beberapa kelompok HAM meminta pemerintah Myanmar untuk melindungi warga sipil tanpa memandang agama atau etnis.
Selain menewaskan 26 warga muslim, tentara Myanmar juga menahan empat orang lainnya yang dituduh terlibat dalam penyerangan di pos perbatasan.
(mdk/ard)