Kenapa Orang Masih Bisa Tinggal di Hiroshima Pasca Bom Nuklir Tapi Tidak di Chernobyl? Ini Alasannya
Bencana nuklir paling mengerikan di dunia pernah terjadi di kota Hiroshima Jepang dan Chernobyl yang berada di Ukraina.
Kenapa Orang Masih Bisa Tinggal di Hiroshima Pasca Bom Nuklir Tapi Tidak di Chernobyl? Ini Alasannya
Bencana nuklir paling mengerikan di dunia pernah terjadi di kota Hiroshima Jepang dan Chernobyl yang berada di Ukraina. Pascabencana tersebut, orang-orang masih bisa tinggal di Hiroshima tapi tidak di Chernobyl. Mengapa?
Pada Agustus 1945, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan dua bom nuklir Little Boy dan Fat Man ke kota Hiroshima dan Nagasaki. Pengeboman ini menewaskan sedikitnya 129.000 hingga 226.000 orang.
Radiasi bom nuklir di dua kota Jepang itu sangat buruk, bahkan tim penyelamat yang pergi ke dua kota itu mendapatkan pengaruh negatif dari radiasi bom nuklir.
Dampak Bom Nuklir di Jepang
Banyak penyintas dari bom nuklir di Jepang dilaporkan menderita leukimia dan beberapa kondisi medis mengerikan lainnya akibat dahsyatnya dentuman dan radiasi dari kedua bom nuklir tersebut.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.
-
Kenapa Asisi Suharianto membuat konten tentang sisi lain sejarah Nusantara? "Raja itu juga manusia, ada masa mereka berada di titik-titik terendah, rindu kekasih, dan lain sebagainya," kata Asisi.
-
Apa yang ditampilkan dalam Pagelaran 'Pahlawan Nusantara' dari Sabang hingga Merauke? Pagelaran 'Pahlawan Nusantara' dari Sabang hingga Merauke adalah sebuah pertunjukan megah dan kolosal yang disajikan dengan cara yang menarik, melibatkan rangkaian musik dari daerah dan nasional. Kolaborasi antara para seniman akan menghiasi keindahan yang akan memperkaya aksi pertunjukan teatrikal, tarian dari berbagai daerah serta tarian kontemporer, parade busana etnik Indonesia, serta 31 lagu daerah dan nasional yang akan dibawakan di atas panggung.
-
Apa peran NU dan Muhammadiyah dalam sejarah Indonesia? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
-
Apa logam mulia termahal di dunia? Rhodium, merupakan logam mulia termahal yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris, William Hyde Wollaston pada tahun 1803.
Dampak Bom Nuklir di Jepang
Ada laporan meningkatnya persentase keguguran pada perempuan hamil dan meningkatnya jumlah kematian anak kecil pada kedua kota tersebut. Anak-anak penyintas bom di Hiroshima dan Nagasaki juga lebih besar kemungkinannya untuk terjangkit pertumbuhan yang terhambat hingga lebih mungkin menderita disabilitas.
Ledakan Chernobyl
Pada tahun 1986, pabrik nuklir di Chernobyl, Ukraina, meledak dengan dahsyat. Ledakan ini menyebarkan senyawa terkontaminasi ke beberapa bagian Uni Soviet yang sekarang dikenal sebagai negara Ukraina, Belarusia, dan Rusia.
Ledakan Chernobyl menewaskan setidaknya dua orang dan 28 orang lainnya meninggal seminggu setelah terjadinya ledakan tersebut. Sebanyak 600.000 orang dikerahkan untuk membersihkan hasil ledakan pabrik nuklir Chernobyl, dan mereka berisiko tinggi terpapar tingkat radiasi yang sangat tinggi. Meskipun pemerintah Uni Soviet mencoba untuk menutupi beberapa angka kematian asli dari kejadian Chernobyl, PBB memperkirakan setidaknya 50 orang tewas secara langsung akibat ledakan Chernobyl dan 4.000 orang tewas akibat radiasi jangka panjang dari ledakan Chernobyl.
Dua ledakan di Jepang dan di Ukraina sama-sama merupakan ledakan bom nuklir, tetapi mengapa Hiroshima bisa dihuni sedangkan Chernobyl tidak?
Perbedaan dari kedua peristiwa ini adalah asal muasal dari ledakan nuklirnya. Di Hiroshima dan Nagasaki, bom nuklir tersebut dipicu saat berada di atas permukaan darat, memperluas dampak ledakannya tetapi juga memperkecil tingkat radiasi yang disebarkan oleh ledakannya. Sedangkan ledakan di Chernobyl dipicu pada pabrik bom nuklir yang berada persis di atas permukaan darat. Hal ini menyebabkan tersebarnya senyawa radioaktif 400 kali lebih tinggi ke penjuru daerah di sekitarnya. Selain itu, bahan fisil dari bom yang diledakkan di Jepang dan Ukraina juga berbeda. Umumnya, senjata nuklir memiliki konsentrasi tinggi uranium-235 (U-235) yang digunakan untuk meledakkan bom nuklir.
Bom nuklir Little Boy yang diledakkan di Hiroshima memuat 64 kilogram uranium dengan tingkat kemurnian U-235 hanya mencapai 80 persen. Sementara itu, reaktor nuklir menggunakan batang kendali yang berfungsi untuk menyerap neutron tambahan sehingga reaksi fisilnya dapat dipertahankan pada intensitas yang rendah dan pada jangka waktu yang panjang.
- Ledakannya 10 Ribu Kali Lebih Dahsyat dari Bom Atom Hiroshima, Begini Suara Letusan Krakatau pada 1883 Hingga Bikin Orang-orang Tuli
- Israel Jatuhkan Lebih dari 12.000 Ton Bom di Jalur Gaza, Setara Bom Nuklir AS di Hiroshima
- Melihat Lebih Dalam Pulau Aogashima, Ada Kota di Tengah Gunung Berapi Aktif
- FOTO: Begini Dahsyatnya Bom Atom Buatan Oppenheimer yang Hancurkan Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II
Mengapa Hiroshima Bisa Ditinggali, Sedangkan Chernobyl Tidak?
Oleh sebab itu, reaktor nuklir pada umumnya akan memuat lebih banyak tingkat uranium di dalamnya. Pabrik nuklir Chernobyl memiliki 180 ton bahan bakar.
Reaktor nuklir juga dapat memproduksi tingkat produk sampingan nuklir yang lebih tinggi dan lebih radioaktif. Beberapa senyawa radioaktif yang berbahaya adalah caesium, iodine, dan grafit, yang semuanya digunakan pada pabrik nuklir Chernobyl.