Kerja sama jet tempur dengan Korsel tetap berlanjut meski Indonesia belum bayar
Langkah tersebut diambil meski Indonesia belum membayar dana kontribusi senilai USD 200 juta dolar atau sekitar Rp 3 triliun kepada negara tersebut.
Korea Selatan menyatakan bahwa kesepakatan proyek pengembangan jet tempur dengan Indonesia akan tetap dilanjutkan. Langkah tersebut diambil meski Indonesia belum membayar dana kontribusi senilai USD 200 juta dolar atau sekitar Rp 3 triliun kepada negara tersebut.
"Selama KTT Korea Selatan-Indonesia pada September lalu, kami sepakat untuk terus mengembangkan KF-X. Soal dana kontribusi Indonesia, kami akan melakukan negosiasi lebih lanjut," kata juru bicara Korsel yang dilansir dari The Straits Time, Senin, (22/10).
-
Siapa yang kuliah di Korea Selatan? Ariyo Wahab sangat bangga putrinya, Kyra Wahab, akhirnya bisa diterima di sebuah universitas di Korea Selatan. Dan bulan September lalu, putri sulungnya berangkat ke Korea.
-
Di mana para pekerja Korea Selatan ini menghina orang Indonesia? Situs web tersebut merupakan platform online yang digunakan para pekerja Korea Selatan yang tinggal di Indonesia.
-
Siapa yang menjadi korban tenggelamnya kapal di Korea Selatan? Ketujuh PMI tersebut antara lain bernama Abdul Majid, El Ari Permana, Muhammad Mansur, Muhammad Syamsuddin Syah, Saifuddin, Sartono, Muhammad Mukamimal.
-
Kapan kerja sama penggunaan QRIS di Korea Selatan akan dimulai? Langkah ini diimplementasikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) yang bertujuan untuk meningkatkan interkoneksi dan interoperabilitas pembayaran lintas negara antara kedua negara.
-
Mengapa Korea Utara mengirim balon sampah ke Korea Selatan? Korea Utara mengatakan balon yang mereka kirim adalah reaksi balasan atas kampanye propaganda yang dilakukan pembelot dan aktivis di Korea Selatan.
-
Apa yang dilakukan BP2MI untuk para korban kapal tenggelam di Korea Selatan? BP2MI akan mengawal keseluruhan prosesnya hingga almarhum ketiga jenazah tiba di kediamannya masing-masing hingga proses penguburan jenazahnya. Kami akan mengawal hak-hak yang harus diterima oleh mereka melalui ahli warisnya,” tegas Benny di hadapan para awak media yang meliput kegiatan.
Sebelumnya pada 2014 lalu, Indonesia dan Korsel sepakat untuk mengembang jet tempur 'KF-X'. Proyek ini diperkirakan bernilai sekitar USD 7,9 miliar atau sekitar Rp 119.8 triliun.
Indonesia telah setuju untuk membayar 20 persen dari biaya pengembangan tersebut. Namun, salah seorang pejabat Indonesia Jumat lalu mengatakan sedang menegosiasikan keringan finansial.
Lembaga pengadaan senjata Korea Selatan, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan, mengatakan dalam konferensi pers bahwa proyek itu sedang berlangsung.
Juru bicara membenarkan bahwa Indonesia belum memberikan kontribusinya dari pertengahan tahun 2017 dan awal tahun 2018.
Baca juga:
Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Arab Saudi di Istana Bogor
Indonesia akan segera memiliki pabrik ban pesawat pertama
Menhan tingkatkan kerja sama dengan negara-negara ASEAN lawan teroris
Wapres JK & pemimpin negara Asia-Eropa hadiri pembukaan KTT ASEM ke-12
Sandiaga sebut kerjasama diplomatik dengan Israel lihat kondisi ekonomi Indonesia
Netanyahu ingin buka hubungan diplomatik dengan Indonesia