Kisah anak PSK India bakal berguru bola pada Manchester United
Pemuda itu menang untuk masuk ke kamp pelatihan bersama Setan Merah di Inggris.
Keberuntungan bisa datang dari mana saja. Tuhan pemberi rezeki pada siapa saja Dia kehendaki tak terkecuali mereka yang lahir dari rahim pelacur.
Rajib Boy, remaja miskin asal Kota Kalkuta, India. Ibunya hanya berpenghasilan sekitar Rp 30rb sehari. Meski demikian dia mampu mendapat kesempatan terbang ke Inggris dan bertemu dengan salah satu klub sepak bola terbaik sejagat Manchester United. Dia tak sendirian, ada 10 remaja lain terpilih namun hanya dua orang tak mampu yang beruntung, dirinya dan satu lagi remaja berjualan kaki lima.
Seperti dilansir situs asiaone.com, Ahad (16/3), Rajib bakal ke Negeri Tiga Singa itu bulan depan dalam rangkaian kamp pelatihan diadakan klub berjuluk Setan Merah itu. Pemuda 16 tahun ini memenangkan ajang pencari bakat baru dalam sepak bola.
"Saya tidak pernah malu menjadi anak seorang pelacur. Ibuku inspirasiku. Jika sukses aku akan membawa ibu keluar dari tempat ini," ujar Rajib.
Tempat yang dimaksud Rajib yakni wilayah Sonagachi. Sebuah distrik merah kawasan khusus prostitusi. Dia dan ibunya tinggal di sana di sebuah rumah kecil tanpa sekat dan hanya menempel pada gedung utama. Ruang itu nampak gudang tak terpakai.
Saat sang ibu pergi bekerja, Rajib berlatih keras juga belajar giat. Sang ibu pun bangga pada anaknya. "Setiap hari saya tak lupa mengunjungi kuil dan berdoa pada Dewa Siwa agar dia selalu melindungi dan mengiringi langkah anak saya agar sukses," ujar ibu Rajib tak disebutkan namanya itu.
Rajib menyukai pesebak bola Christano Ronaldo dulu pernah memperkuat Manchester United.
Lain lagi cerita pemuda miskin Arka Dey, bersama Rajib keduanya menjadi terpilih namun dari golongan kurang mampu. Arka selalu berdoa agar bisa memenuhi keinginan ayahnya sebelum meninggal yakni menjadi pesepak bola.
Ayah Arka meninggal tiga tahun lalu sebelum sang anak sempat mewujudkan mimpinya. "Dia pelatih pertama saya dan sangat tergila-gila pada pemain asal Brasil, Pele," ujar Arka mengenang sosok sang ayah.
Sehari-hari Arka membantu ibunya berjualan makanan kecil di pinggir jalan. Dia sempat teriak-teriak sepanjang jalan saat mengetahui dirinya terpilih untuk berada di kamp pelatihan Setan Merah.
Ibu Arka mendengar anaknya bakal pergi ke Inggris langsung berjalan kaki ke kuil sejauh lima kilometer untu berdoa.