Kisah Romina Ashrafi, Gadis Iran Dibunuh Ayahnya karena Kawin Lari
Romina Ashrafi, Gadis 13 tahun di kota Talesh, provinsi utara Gilan, Iran, nekat kabur untuk kawin lari bersama pria yang mencintainya. Namun keputusan itu berakhir tragis, nyawanya melayang di tangan ayahnya sendiri.
Romina Ashrafi, Gadis 13 tahun di kota Talesh, provinsi utara Gilan, Iran, nekat kabur untuk kawin lari bersama pria yang mencintainya. Namun keputusan itu berakhir tragis, nyawanya melayang di tangan ayahnya sendiri.
Pembunuhan terjadi setelah Ashrafi yang kabur bersama pacarnya, ditemukan polisi. Ayahnya melaporkan kasus ini karena menolak anaknya dinikahi pria yang tidak dia setujui. Ashrafi kemudian dikembalikan ke rumahnya walaupun sudah memohon kepada polisi agar tidak dipulangkan karena khawatir keselamatannya terancam.
-
Mengapa pemerintah Iran memeriksa bandara? Dilansir Middle East Eye, Sabtu (3/8), menurut sejumlah sumber yang mengetahui penyelidikan dan berbicara kepada the New York Times, aparat keamanan juga memeriksa bandara internasional dan domestik Teheran dengan mengamati rekaman kamera ruang kedatangan dan keberangkatan serta memeriksa daftar penerbangan.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Kapan Timnas Indonesia akan melawan Bahrain? Timnas Indonesia perlu waspada saat melakoni pertandingan tandang melawan Bahrain di matchday ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
-
Kapan Masoud Pezeshkhian terpilih sebagai presiden Iran? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
Saat Ashrafi tertidur, sang ayah membunuhnya dengan senjata tajam sejenis sabit. Setelah itu ayahnya pergi ke kantor polisi dengan senjata pembunuh di tangannya dan mengakui apa yang telah dilakukannya. Dia melakukan itu dengan alasan menjaga kehormatan.
Dilansir Al Arabiya, Kamis (28/5) Gubernur Talesh mengatakan kepada kantor berita resmi IRNA pada hari Selasa, bahwa "rincian kasus ini akan dipublikasikan setelah proses hukum."
Apa itu Pembunuhan Demi Kehormatan?
Pembunuhan yang dilakukan ayah terhadap putrinya seperti yang dialami Romina Ashrafi bukan hal yang baru pertama kali terjadi. 'Honour killing' atau pembunuhan demi menjaga kehormatan dilakukan karena anggota keluarga itu dianggap telah mempermalukan kerabat.
Berdasarkan data yang dihimpun Human Rights Watch, alasan paling umum adalah karena korban: Menolak untuk mengadakan pernikahan yang diatur. Sang anak adalah korban kekerasan seksual atau pemerkosaan. Kemudian, anak melakukan hubungan seksual di luar nikah, bahkan jika hanya dugaan.
Dikutip dari BBC, dalam beberapa kejadian, alasan pembunuhan bahkan dilakukan untuk alasan yang lebih sepele, seperti sang anak berpakaian dengan cara yang dianggap tidak pantas atau menunjukkan perilaku yang dianggap tidak taat.
Jika seorang pria dinyatakan bersalah membunuh putrinya di Iran, hukumannya adalah antara tiga dan 10 tahun penjara, bukan hukuman mati normal atau pembayaran diyat (uang darah) untuk kasus-kasus pembunuhan.
Belum ada statistik tentang prevalensi 'pembunuhan demi kehormatan' di Iran, tetapi aktivis hak asasi manusia melaporkan tahun lalu bahwa kasus ini terus terjadi, terutama di wilayah populasi pedesaan dan suku.
(mdk/bal)